BLOGSPOT atas

Sunday, April 19, 2009

Dari Hobi "Blog" Menjadi Bisnis

Minggu, 19 April 2009 | 02:51 WIB

Ninuk Mardiana Pambudy

Akhirnya kami bertemu juga setelah sebelumnya saling kirim pesan singkat (SMS) dan berkirim surat elektronik. Di tangan Affi dan Hanif ada Blackberry dan di dalam tas Hanifa ada laptop. Itulah kantor mereka, semua ada di ujung jari dan sangat mobil.

Kami selalu bisa mengecek situs kami dari mana pun dan setiap saat, juga update. Seperti sekarang lagi ada sale di Sogo, saya langsung kirim infonya lewat Twitter,” kata Hanifa. Twitter adalah situs di mana anggota bisa mengirim pesan singkat tiap saat untuk anggota lain.

Yang paling menyenangkan adalah ketika hobi berkembang menjadi usaha, memperluas jejaring teman, dan tetap memberi fleksibilitas ruang dan waktu.

Awalnya, Hanifa Ambadar (29) dan Affi Assegaf (31), pemilik situs Fashionese Daily yang mengklaim sebagai pembuat blog mode dan kecantikan pertama dalam bahasa Indonesia itu, tidak terpikir menjadikan hobi menulis pengalaman mereka tentang mode dan kecantikan di blog akan berkembang menjadi bisnis.

”Karena kami berdua bukan ahli mode, kami menulis dari sisi konsumen,” kata Affi. ”Kami pakai gaya informal, apa adanya, tidak bias.”

Ternyata, tulisan mereka disukai dan dipercaya pembaca. Blog itu berkembang menjadi komunitas ketika mereka menyediakan forum diskusi bagi anggota berbagi pengalaman dan komentar. Bahkan, situs ini juga menyediakan forum Today’s Outfit dan Face of The Day di mana anggota bisa memunggah foto dalam pakaian, aksesori, atau rias wajah yang mereka ingin anggota lain tahu. Tahun lalu situs mereka terpilih sebagai situs terbaik untuk isu perempuan dalam Hari Blogger Nasional.

Sampai Selasa lalu Fashionese Daily punya 3.800 anggota aktif yang tiap hari bertambah dan jumlah pengunjung rata-rata 4.000 orang per hari. Itulah yang menarik agen iklan dan produk mendekat. Alhasil, dari iklanlah situs itu mendapat pemasukan.

”Kami masih pada tahap sangat awal. Kami tidak mau terburu-buru dan tetap akan seperti sekarang, independen, biarpun kami membahas berbagai produk,” kata Hani, panggilan Hanifa. ”Kami juga tidak ingin mengenakan iuran keanggotaan.”

Minat sama

Meskipun beda angkatan dan setelah lulus dari SMA Labschool Jakarta tidak saling berkontak—Affie tetap di Jakarta dan Hani sekolah di Amerika Serikat— dunia maya memutus jarak dan minat yang sama menyatukan mereka.

Tahun 2005 Hani membuat blog pribadi tentang mode yang menjadi minatnya, mulai dari mode yang dia suka, arah baru, aksesori yang dia baru beli, sampai tempat belanja.

Awal 2007 Hani mengajak bergabung Affi yang gemar menulis tentang kecantikan. ”Pertemuan terjadi lewat internet,” kata Affi. Mereka lalu membeli domain www.fashionesedaily.com dan sebulan kemudian membuka forum diskusi mode dan kecantikan.

Iklan mulai masuk akhir 2007. Hani kembali ke Jakarta Agustus 2008 dan November 2008 Affi memutuskan berhenti sebagai Public Relation Manager MAC, produk kosmetik asal Amerika.

”Awalnya berat juga karena terbiasa 10 tahun bekerja di perusahaan dan pasti dapat gaji tiap bulan,” kata Affi, ibu satu anak, yang sebelumnya bekerja di Hard Rock. ”Sekarang saya lebih bahagia, bisa menggaji diri sendiri dan ada penghargaan.”

Hani sempat bekerja di AS dan memutuskan berhenti ketika melanjutkan pendidikan S-2 di Maryville University, St Louis, dan melahirkan anak. ”Kalau semua saya kerjakan, berat sekali,” kata Hani, ibu dua anak, yang S-1-nya di bidang pemasaran di Southern Illinois University. Saat itulah Hani membangun blog.

Kini, di situs itu sehari dua kali dimunculkan artikel baru untuk menarik pengunjung. Di luar itu ada kolom Street Snap, berisi foto dari berbagai tempat, seperti peragaan busana, mal, hingga kampus; Wish List berisi produk yang ingin dipakai pengunjung; serta Today’s Outfit dan Face of the Day.

Situs ini dibantu oleh orang- orang yang terserak di New York, Washington DC, Boston, London, Singapura, Jakarta, Bogor, hingga Yogyakarta. Mereka punya kontributor tetap di New York dan Singapura, mendapat sumbangan artikel lepas, pemrogram perangkat lunak di Yogya, moderator di Washington, Boston, Singapura, dan Bogor.

”Kami berdua tetap akan mengelola sendiri konten karena harus ada sentuhan pribadi. Itu yang membuat komunitas kami berkembang, di online maupun offline ketika ada pertemuan,” kata Hani.

Kompas

No comments: