BLOGSPOT atas

Monday, February 9, 2009

Kompas100 "Marketing Cases"

Senin, 9 Februari 2009 | 14:44 WIB

Apa kabar pembaca Kompas.com sekalian?

Setelah tahun lalu menikmati serial New Wave Marketing selama 100 hari, mulai 10 Februari hingga 26 Mei 2009 kami akan membahas Stategy dan Marketing Fundamental dari perusahaan publik yang tercatat dalam daftar Kompas100.

Apa latar belakang kami menulis serangkaian artikel ini? Banyak pihak yang hanya melihat harga saham, atau Market Value, suatu perusahaan sebagai indikator bagus-tidaknya perusahaan tersebut. Namun bagi kami, strategi dan marketing merupakan hal yang lebih fundamental bagi sebuah perusahaan.

Dalam artikel pertama, kami akan menelaah lebih dalam mengenai mengapa kami merasa Marketing Fundamental lebih mencerminkan keadaan suatu perusahaan dibandingkan Market Perception. Lalu, dalam 100 artikel berikutnya, kami akan membahas satu persatu perusahaan yang termasuk dalam daftar Kompas100. Akan kami paparkan marketing fundamental dari perusahaan tersebut yang didasarkan atas studi literatur dan wawancara tertulis maupun langsung dengan pihak perusahaan. Artikel terakhir, atau ke-102, akan menjadi tulisan penutup kami.

Serial artikel kami ini sekaligus menjadi countdown kedatangan Philip Kotler, the father of modern marketing, ke Indonesia. Pada tanggal 27 Mei, bertepatan dengan ulang tahunnnya ke 78, Professor Kotler akan mengunjungi Jakarta dan membawakan One-Day Executive Roundtable Class dengan topik Marketing in Turbulent Times: Discovering Opportunities in a Recession with Chaotic Management System. Beliau akan membawakan konsep yang diambil dari bukunya yang terbaru, berjudul Chaotics.

Terakhir, sekaligus sebagai disclaimer, perlu kami sampaikan bahwa rangkaian tulisan ini bukan merupakan analisis saham perusahaan yang bersangkutan. Tulisan ini akan membahas fundamental strategi dan marketing dari perusahaan publik. Dengan memahami hal ini, pada akhirnya diharapkan masyarakat luas dapat ikut-serta mendukung perusahaan-perusahaan tersebut dalam membangun perekonomian Indonesia.

Selamat menikmati!


Hermawan Kartajaya,Taufik

Kompas

No comments: