BLOGSPOT atas

Sunday, November 1, 2009

investasi: Bermain Opsi pada Pasar Turun

Minggu, 1 November 2009 | 03:10 WIB


Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

Setelah pelantikan presiden dan menteri dilakukan, terjadi keanehan di pasar modal. Pertama-tama harga saham turun, termasuk saham Gropu Bakrie, yang ditunjukkan oleh turunnya IHSG. Investor ketakutan, tetapi ketika harga naik semua gembira.

Pada sisi lain, banyak pihak menawarkan opsi kepada masyarakat, dengan pelatihan atau langsung, agar bisa menikmati keuntungan. Apakah kita bisa memperoleh keuntungan dengan pasar yang sedang turun ini?

Opsi merupakan hak membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu untuk periode tertentu, bisa berupa saham, komoditi, valuta asing, dan tingkat bunga. Hak membeli dikenal dengan opsi call dan hak menjual disebut opsi put.

Bila harga saham diperkirakan akan terus turun selama tiga bulan mendatang, maka tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah membeli opsi put atas aset saham tersebut. Artinya, investor mempunyai hak menjual saham pada harga tertentu. Misalkan, BUMI yang berharga Rp 2.400-Rp. 2.500 per saham, bila harga strike dari opsi put BUMI sebesar Rp. 2.400, maka investor bisa menjual pada harga Rp 2.400 walaupun harga BUMI drop sampai dengan Rp 1.100. Tetapi, harus jelas periode opsi put tersebut.

Bila harga saham BUMI berbalik, maka investor hanya merugi sebesar harga premium opsi put BUMI tersebut. Berdasarkan penelitian Manurung (1995), harga premium opsi put selalu lebih rendah dari harga opsi call. Umumnya harga opsi call tidak melebih 10% harga sahamnya.

Sebaiknya yang dibeli opsi put bergaya Amerika karena investor bisa mengeksekusi setiap saat selama periode tersebut. Artinya, investor punya kemungkinan untung besar selama periode tersebut. Keuntungan yang diperoleh merupakan selisih antara harga strike sebagai harga jual dan harga beli saham pada harga lebih rendah saat harga pasar sedang turun.

Investor tidak disarankan membeli opsi put gaya Eropa karena eksekusinya pada akhir periode yang membuka peluang harga berbalik naik sehingga terjadi kerugian sebesar nilai premium opsi call tersebut.

Tindakan kedua yang bisa dilakukan investor adalah menulis atau menandatangani opsi call dengan waktu jangka pendek, disarankan membeli opsi call Eropa. Menulis opsi call artinya investor wajib menyerahkan saham BUMI bila harga saham berbalik naik secepatnya.

Bila strike opsi call tersebut pada harga Rp 2.550 dan harga premium opsi call sekitar Rp 200, maka investor harus menyerahkan sahamnya kepada pembeli opsi call bila harga saham melebihi hasil jumlah harga strike dan harga premium opsi call. Bila investor menulis atau menandatangani kontrak opsi call Amerika, maka kerugian investor hampir setiap saat bila harga saham berbalik. Bila opsi call Eropa yang ditandatangani, maka masih ada harapan harga saham tidak mencapai harga strike pada akhir periode kontrak opsi call sehingga keuntungan sebesar premium opsi call tersebut.

Lindung nilai

Selanjutnya adalah melakukan lindung nilai (hedging) atas tindakan awal yang sebetulnya tindakan melindungi transaksi aset (underlying asset). Bila investor membeli opsi call dan investor menjual aset, maka kombinasi ini sangat menguntungkan bila pasar sedang turun.

Pada kombinasi ini sebenarnya investor melakukan short selling atau menjual saham pada harga tertentu dan kemudian investor harus membeli saham agar transaksi penjualan saham bisa diserahkan. Bila investor melakukan membeli opsi call, maka investor harus melindungi transaksi tersebut dengan melakukan short selling atau menjual saham.

Kombinasi ini tidak akan memberi keuntungan bila pasar naik, bahkan rugi. Pada saat pasar turun, investor akan untung sebesar selisih harga antara keuntungan pada tidak menggunakan pembelian opsi call dengan harga premium opsi call. Bila dibuat grafiknya, maka keuntungan investor meningkat bila harga saham turun menuju nol.

Tindakan hedging berikutnya yang juga bisa dilakukan investor dan akhirnya memberikan keuntungan adalah tindakan portofolio antara penjualan saham dan menulis opsi put. Bila investor melakukan penjualan saham seperti uraian sebelumnya, maka investor wajib menyerahkan saham. Untuk melindungi transaksi jual saham tersebut, investor harus menulis opsi put yang artinya investor wajib membeli saham tersebut.

Bila sebaliknya, investor pertama sekali membeli opsi put, maka investor harus melindungi tindakan tersebut dengan menjual saham. Artinya, tindakan mana pun yang pertama kali dilakukan, tindakan kedua melindungi tindakan pertama sehingga hasilnya memberi keuntungan. Investor akan memperoleh keuntungan tidak meningkat seperti pada tindakan portofolio uraian sebelumnya. Investor hanya memperoleh keuntungan merata atau sama selama periode harga turun tersebut.

Mudah-mudahan tindakan ini bisa membantu investor menghadapi situasi pasar yang menurun, walaupun masih ada tindakan lain dengan cara menggabungkan opsi call dan opsi put. Untuk tindakan ini investor perlu pelatihan karena sudah masuk pada tingkatan lanjut pada opsi. Risiko tetap ada, maka investor perlu berhati-hati. Pengenalan terhadap saham dan pialang saham juga sangat diperlukan agar risiko dapat diminimalkan.

KOMPAS

No comments: