BLOGSPOT atas

Sunday, November 15, 2009

Investasi & Keuangan: Bermain Opsi Saat Bursa Stasioner

Minggu, 15 November 2009 | 16:17 WIB

Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

Sebelumnya telah dibahas bermain opsi ketika bursa saham turun. Belakangan ini harga saham tidak bisa naik terus dan juga tidak bisa turun terus. Artinya, harga saham naik-turun pada kisaran harga tertentu dan bisa disebutkan harga saham tersebut stasioner. Konsep stasioner sangat dikenal dalam statistik untuk menggambarkan fluktuasi pada kisaran tertentu. Orang bursa menyebut harga saham pada posisi sideways.

Salah satu strategi yang sering dipergunakan ketika bermain opsi adalah spread, yaitu strategi mengambil posisi untuk dua atau lebih opsi sejenis berupa beli call dan jual call atau beli put dan satunya lagi jual put. Kedua opsi ini mempunyai harga strike berbeda, bisa saja harga strike untuk beli opsi lebih kecil atau lebih besar untuk jual opsi.

Investor juga dapat mempunyai portofolio opsi dengan tiga atau lebih harga strike. Berarti, investor mempunyai opsi sejenis dengan banyak harga strike sesuai portofolio opsi yang telah ditentukan. Bila investor ingin mempunyai empat portofolio opsi, tetapi mempunyai tiga harga strike, maka hasilnya berbeda dengan portofolio empat opsi dan empat harga strike.

Bila empat opsi yang dibuat menjadi portofolio dengan tiga harga strike, maka ada dua opsi sejenis mempunyai harga strike sama. Misalkan, investor membeli dua opsi call yang berbeda harga strike dan menjual dua opsi call dengan harga strike berbeda. Investor juga bisa membeli dua put dengan dua harga strike dan menjual dua put dengan satu harga strike.

Pada pasar opsi dikenal strategi opsi butterfly spread call yang menyatakan portofolio opsi call sebanyak empat kontrak dengan tiga harga strike. Artinya, ada dua opsi yang mempunyai harga strike sama dan dua opsi mempunyai harga strike berbeda. Untuk kasus ini, investor harus membeli dua call dengan dua harga strike. Pembelian opsi call pertama mempunyai harga strike paling kecil dan pembelian opsi call kedua dengan harga strike jauh lebih tinggi.

Nilai premium call pertama lebih tinggi dari nilai premium kedua. Kemudian investor menjual opsi call dua kontrak dengan harga strike sama pada pertengahan harga strike paling kecil dan paling tinggi pada pembelian opsi call sebelumnya.

Nilai premium pada penjualan opsi ini jauh lebih kecil atau hampir sama dari hasil jumlah nilai premium pembelian opsi. Pada portofolio ini, investor akan mempunyai hasil negatif dari mulai harga saham terendah sampai harga strike paling kecil dengan kerugian sebesar nilai tertentu. Artinya, investor tidak pernah untung bila harga saham drop terus.

Grafik hasil selanjutnya meningkat sampai puncaknya pada harga strike kedua (pertengahan) dan kembali menurun sampai pada harga strike tertinggi (ketiga). Pada posisi ini, investor akan untung karena harga saham bergerak pada sekitar harga strike kedua. Oleh karenanya, investor harus menggunakan strategi ini bila harga berfluktuasi atau sideways pada harga tertentu. Dalam portofolio ini, harga saham bergerak dari harga strike pertama (paling kecil) sampai harga strike tertinggi. Grafik hasil selanjutnya mendatar merugi sebesar nilai tertentu bila harga saham terus meningkat.

Strategi lain

Strategi lain pada pasar opsi adalah strategi opsi butterfly spread put yang menyatakan portofolio opsi put sebanyak empat kontrak dengan tiga harga strike. Artinya, ada dua opsi yang mempunyai harga strike sama dan dua opsi mempunyai harga strike berbeda. Untuk kasus ini, investor harus membeli dua put dengan dua harga strike. Pembelian opsi put pertama mempunyai harga strike paling kecil dan pembelian opsi put kedua dengan harga strike jauh lebih tinggi.

Nilai premium put kedua lebih tinggi dari nilai premium put pertama. Kemudian investor menjual dua kontrak opsi put dengan harga strike sama pada pertengahan harga strike terkecil dan tertinggi pada pembelian opsi put sebelumnya. Nilai premium penjualan put jauh lebih kecil atau hampir sama dengan nilai kedua pembelian opsi.

Pada portofolio ini investor akan mempunyai hasil negatif dari mulai harga saham terendah sampai harga strike terkecil dengan kerugian sebesar nilai tertentu. Artinya, investor tidak pernah untung bila harga saham drop terus. Grafik hasil selanjutnya meningkat sampai puncaknya pada harga strike kedua (pertengahan) dan kembali menurun sampai pada harga strike tertinggi (ketiga).

Pada posisi ini, investor akan untung karena harga saham bergerak pada sekitar harga strike kedua. Karenanya investor harus menggunakan strategi ini bila harga pasar berfluktuasi atau sideways pada harga tertentu. Dalam portofolio ini harga saham bergerak dari harga strike pertama (paling kecil) sampai dengan harga strike tertinggi. Kemudian grafik hasil selanjutnya mendatar, merugi sebesar nilai tertentu bila harga saham terus meningkat.

Investor yang mempunyai portofolio opsi call atau put untuk strategi ini mempunyai risiko bila harga saham tidak berfluktuasi pada sekitar harga strike tengah. Tetapi, kerugian tersebut tidak sebesar nilai premium masing-masing opsi call atau put. Bila investor menandatangani jumlah saham cukup besar, maka keuntungan atau kerugian tergantung besaran saham yang sudah diperjanjikan.

KOMPAS

No comments: