Minggu, 7 Maret 2010 | 04:09 WIB
Elvyn G Masassya
Investasi bisa berhubungan dengan uang. Apakah itu menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka, bermain saham, obligasi, reksa dana, membeli tanah, rumah, dan lain sebagainya. Bagaimana pula investasi nonfinansial?
Selama Anda melakukan investasi, apakah selalu menuai keuntungan? Jika ya, apakah hasilnya memadai? Atau di sisi lain, apakah investasi Anda kerap merugi? Jika ya, apa penyebabnya? Salah satu penyebabnya adalah, karena investasi finansial Anda tidak dibarengi dengan investasi nonfinansial yang memiliki korelasi dengan investasi finansial tersebut. Ada beberapa jenis investasi nonfinansial.
Berapa banyak waktu yang sudah kita alokasikan untuk mencermati, mengelola, dan memonitor bahwa investasi finansial yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Sebut saja, Anda membeli sebidang tanah di sebuah lokasi, dengan berbagai alasan. Setelah Anda beli, pernahkah Anda luangkan waktu untuk mengecek keberadaan tanah tersebut dan berbagai hal yang berubah di sekitar tanah dimaksud.
Pernahkah Anda mencari tahu secara periodik berapa perkembangan harga tanah di sekitar lokasi tanah yang sudah Anda miliki? Jangan-jangan, tahu-tahu tanah itu sudah diduduki oleh pemukim liar. Benar bahwa tanah tersebut adalah kepunyaan Anda. Namun, untuk mengeluarkan pemukim liar dari tentu diperlukan biaya dan mungkin menimbulkan masalah lain. Atau, tiba-tiba tanah Anda tersebut termasuk yang akan dibebaskan karena akan ada pembangunan jalan umum.
Jika hal ini Anda ketahui
Ketika Anda melakukan investasi, berapa besar tenaga dan perhatian Anda curahkan secara detail terhadap investasi tersebut, baik ketika akan dimulai maupun sesudah berjalan? Sebagian dari Anda mungkin memberi perhatian dan tenaga yang besar ketika investasi hendak dilakukan. Namun, ketika investasi sudah berjalan, apakah tenaga yang Anda kontribusikan sama besarnya? Belum tentu.
Lihat misalnya ketika Anda memutuskan membeli saham di pasar modal. Mungkin pada awalnya Anda mencari tahu informasi mengenai saham dimaksud, baik yang berupa informasi fundamental maupun sekadar rumor. Ketika saham sudah dibeli, sangat mungkin perhatian Anda hanya pada rumor di pasar modal tanpa mau melihat kondisi fundamental saham dimaksud. Padahal, kondisi fundamental saham akan berubah seiiring dengan aktivitas dari emiten yang sahamnya Anda beli.
Walhasil, karena Anda terlalu cuek, pergerakan harga saham dan keputusan untuk melepas atau menambah porsi saham tidak lagi akurat. Ujung-ujungnya, Anda akan kehilangan kesempatan untuk meraup
Investasi pikiran memastikan bahwa semua investasi yang Anda lakukan benar-benar sudah dipikirkan secara rasional, bukan karena emosional atau pengaruh pihak lain, termasuk pemasar produk investasi. Melakukan investasi pikiran bukan soal mudah. Pengetahuan yang terbatas kerap menjadi kendala untuk memahami apakah sebuah produk investasi sesuai dengan tujuan investasi Anda.
Sangatlah berbahaya melakukan investasi tanpa memiliki pemahaman yang dalam terhadap investasi dimaksud. Untuk itu, Anda mesti mempelajari investasi yang akan Anda lakukan, dengan mencari tahu dari buku-buku investasi ataupun bertanya kepada yang ahli.
Yang mesti diingat tempat bertanya bukanlah kepada pemasar produk investasi, melainkan kepada pihak lain yang tidak punya kepentingan dengan investasi. Jangan pernah memulai suatu investasi jika Anda masih ragu dan belum memahami investasi dimaksud.
Investasi
Misalnya, Anda mengenal eksekutif di bidang pasar modal, perbankan, dan bidang lain. Dengan jejaring tersebut, Anda akan mendapatkan informasi primer tentang perkembangan di sektor investasi. Ini berbeda misalnya jejaring Anda umumnya adalah kalangan awam. Tentu, manfaat yang Anda peroleh tidak terlalu besar. Oleh karena itu, investasi jejaring merupakan salah satu kunci sukses untuk berinvestasi di bidang finansial.
Masih dibutuhkan berbagai investasi nonfinansial lain yang bisa mendorong keberhasilan Anda dalam berinvestasi. Namun, intinya adalah, keberhasilan ataupun kegagalan dalam investasi keuangan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari berbagai faktor nonfinansial. Oleh karena itu, sudah pada tempatnya Anda memberikan perhatian pada hal-hal tersebut sebelum melakukan investasi.
KOMPAS
No comments:
Post a Comment