BLOGSPOT atas

Monday, January 23, 2012

FENGSHUI: Ini Daftar Bisnis yang Mengalir di Tahun Naga Air


Erlangga Djumena | Senin, 23 Januari 2012 | 14:44 WIB

KOMPAS.com - Menjelang pergantian tahun baru Tionghoa alias Imlek, banyak pebisnis yang berusaha mencari tahu bisnis yang peruntungannya bagus di tahun yang baru ini. Ramalan dari para ahli fengshui biasanya yang menjadi salah satu rujukan mereka.

Pakar fengshui akan menerawang berdasarkan julukan tahun yang baru. Nah, Imlek pada tahun ini berjuluk Tahun Naga Air. Menurut pakar fengshui yang dihubungi KONTAN, Tahun Naga Air merupakan tahun yang mampu mendatangkan peruntungan bagi beberapa sektor bisnis.

Namun Suhu Benny, pakar fengshui, mengingatkan agar berhati-hati pada tahun ini. Ia bilang, ciri khas Tahun Naga Air adalah raja. Orang ingin berupaya agar dirinya diperlakukan bak raja. Dus, bila tak pandai bersikap akan membuat orang menjadi angkuh. "Makanya supaya kita berperilaku low profile agar tidak terjebak pada sikap angkuh. Begitu pula dalam menjalankan bisnis," begitu nasihat Suhu Benny.

Dia menjelaskan, elemen air mendominasi langit pada Tahun Naga Air ini. Sisi lain, tanah juga mengandung air, sehingga unsur air menjadi banyak dan berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan di alam. Namun karena negara kita berada di garis khatulistiwa, di mana elemen apinya tinggi, maka tanah tetap stabil. Dus, bisnis yang berhubungan dengan tanah maupun air akan cerah pada tahun ini.

Nah, apa saja bisnis yang peruntungannya akan cemerlang pada Tahun Naga Air ini? Berikut ulasan beberapa pakar fengshui;

1. Bisnis Makanan dan Minuman
Tahun Naga Air juga memberikan peruntungan bagi para pebisnis makanan dan minuman, seperti bisnis rumah makan. Para ahli fengshui bilang, bisnis makanan dan minuman itu berkaitan dengan elemen air, sehingga prospeknya masih bagus.
Menurut Suhu Benny, bisnis makanan dan minuman ini tidak akan mati sebab jumlah penduduk semakin banyak. Pertumbuhan ekonomi pun juga semakin baik sehingga mendongkrak tingkat daya beli masyarakat.
Demikian juga menurut Suhu Liem. Dia juga bilang, bisnis makanan dan minuman ini akan mendongkrak bisnis lain, seperti bisnis supermarket dan minimarket. Dua sektor ini, secara fengshui masuk katagori elemen tanah.
2. Agribisnis
Bisnis di sektor agribisnis seperti tanam-tanaman, hasil pertanian, perikanan dan peternakan, prospeknya juga akan bagus di Tahun Naga Air. Alasannya, bisnis tersebut masuk kategori elemen air.
Menurut Suhu Benny, bisnis di sektor agribisnis akan meningkat. Ini bisa ditandai dari tingginya pertumbuhan bisnis tanaman, baik padi maupun yang lain. Meski demikian, cuaca , infrastruktur dan irigasi masih menjadi kendala utama, dan ini harus diwaspadai. "Bisnis ini bisa menjadi peluang besar," jelasnya

Namun, Suhu Liem punya pandangan berbeda. Menurutnya, bisnis pertanian yang tumbuh di tanah dan air akan mengalami kegagalan panen akibat curah hujan yang tinggi.

3. Industri kreatif
Bisnis di industri kreatif juga akan menggeliat di Tahun Naga Air. Menurut Suhu Liem, secara fengshui, industri kreatif ini memadukan elemen tanah dan kayu. Tanah yang mengandung unsur air akan menyuburkan kayu. Dus, dalam pandangan dia, industri kreatif akan berkembang.
Menurut Suhu Acai, yang paling prospektif adalah industri kreatif di bidang hiburan. "Tren perkembangan dunia hiburan juga semakin baik," imbuhnya
Tapi Suhu Benny bilang, bisnis industri kreatif berhubungan dengan elemen kayu jadi tidak cocok dengan air. Dia memprediksi kreatif seperti seni, fotografi, tekstil, dan fashion akan meredup. Alasannya, dominasi air bisa membusukkan kayu.

4. Bisnis properti
Bisnis di sektor properti memang sedang menggeliat. Beruntung bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis properti karena di Tahun Naga Air membawa berkah bagi bisnis properti. Suhu Benny bilang, bisnis properti ini antara lain bisnis bahan bangunan, investasi tanah, serta perumahan.
Pakar fengshui dari Universitas Maranatha, Suhu Liem Boen Hong mengamini. Dia bilang, usaha yang tergolong elemen tanah akan terus mengalami perkembangan.
Begitu pula penerawangan ahli fengshui, Suhu Acai. Tahun Naga Air, menurut dia, akan mendatangkan keberuntungan bagi bisnis yang berhubungan dengan tanah, seperti properti. "Apalagi populasi penduduk terus bertambah dan tempat tinggal menjadi kebutuhan pokok yang mesti dipenuhi," ujarnya.
Sehingga ia melihat kecenderungan orang ayang semakin banyak menaruh duitnya untuk membeli tanah atau rumah bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Terlepas dari itu, Teguh Satria, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Real Estate Indonesia (REI), mengakui, bisnis properti memang diprediksikan bakal bergairah di tahun ini. Apalagi bunga kredit perbankan makin rendah, sehingga memacu penyaluran kredit perumahan. (Noverius Laoli, Fahriyadi/Kontan)

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Sunday, January 22, 2012

INVESTASI: Adakah Efek Januari?

KOMPAS, Minggu, 22 Januari 2012

OLEH ADLER HAYMANS MANURUNG

Pada Januari ini, berbagai pihak sedang membahas apakah ada efek Januari (January effect) di Bursa Efek Indonesia. Sementara bursa Amerika sudah selalu membahas adanya January effect karena konsep January effect datang dari mereka. Tulisan kali ini membahas January effect tersebut.

January effect adalah rata-rata tingkat pengembalian yang diperoleh investor selama bulan Januari lebih tinggi dari tingkat pengembalian pada bulan lain. Investor yang melakukan pembelian pada awal Januari dan dijual pada akhir Januari jauh lebih tinggi dari tindakan yang sama dilakukan pada Februari atau Juli atau Desember. Kenapa bisa itu terjadi harus dipahami oleh semua pihak dan investor agar tidak gegabah menyatakan pengaruh January effect.

Analis pasar modal biasanya menerbitkan laporan peramalan pendapatan perusahaan pada akhir Desember setelah Natal. Analis tersebut melakukan company visit ke perusahaan yang terdaftar di bursa pada November dan melakukan analisis untuk hasil yang dicapai pada tahun berjalan dan meramalkan pendapatan serta laba bersih untuk tahun mendatang. Ramalan pendapatan dan laba bersih paling sedikit dua tahun untuk melihat gambaran ke mana arah harga saham perusahaan bersangkutan pada masa mendatang.

Laporan

Laporan tersebut mulai dikirimkan kepada investor sejak pertengahan Desember dan sampai di tangan investor pada akhir bulan. Investor (baca: fund manager) mulai membaca laporan tersebut pada awal Januari. Hall ini terjadi dikarenakan investor melakukan liburan Natal dan Tahun Baru. Ketika masuk pada awal Januari dan membaca laporan tersebut, fund manager sudah berpikir tahun berjalan atau satu tahun ke depan (sebelumnya disebut tahun peramalan). Akibatnya, fund manager harus mendapatkan berapa laba bersih tahun berjalan. Artinya, tahun berjalan ketika Natal tak berlaku lagi data atau informasi yang dipegang selama ini karena tahunnya sudah berbeda. Fund manager atau investor melakukan investasi pada saham dikarenakan investor membeli prospek perusahaan.

Berdasarkan informasi yang dimiliki saat itu, yaitu laporan analisis dari analis tersebut termasuk analis dari dalam perusahaan, fund manager melakukan perubahan strategi investasi dengan menjual saham yang dianalisis, berdasarkan laporan, tidak prospektif dan membeli saham yang dianalisis sangat bagus memberikan pertumbuhan sebagai pengganti yang dijual. Tindakan ini dilakukan oleh fund manager untuk memenuhi target tingkat pengembalian investasi yang dimiliki agar investor tidak lari dari yang dikelola.

Fund manager yang terus membeli saham mulai awal sampai akhir Januari membuat harga saham mengalami peningkatan cukup tinggi. Dalam kasus perhitungan, besaran tingkat pengembalian tesebut paling sedikit 5 persen dan bisa mencapai 20 persen. Tingkat pengembalian ini cukup besar bila dibandingkan dengan tingkat pengembalian pada deposito dan obligasi yang hasilnya tidak melebihi 1 persen. Bila tingkat pengembalian pada saham tersebut dikurangi tingkat pengembalian yang bebas risiko, premium cukup besar dan, bila disetahunkan, hasilnya cukup tinggi sekali. Hasil tingkat pengembalian yang tinggi ini disebut dengan January effect.

Tidak terjadi

Apakah ada January effect di bursa saham Indonesia? Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data IHSG, tidak terjadi tingkat pengembalian yang tinggi di Indonesia pada Januari. Adapun tingkat pengembalian yang tinggi terjadi pada Desember sehingga dapat disebut December effect.

Manurung (1996, 2006, dan 2008) telah menemukan adanya efek Desember ini. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bursa mengalami penurunan pada Juli sampai Oktober dan mengalami kenaikan pada November. Broto (2011) mendukung hasil penelitian Manurung tersebut, yang menyatakan efek Desember yang terjadi di Indonesia. Terjadinya tingkat pengembalian pada Desember dikarenakan bursa saham Indonesia belum efisien dan banyak pihak (terutama investor asing) menyatakan bursa Indonesia merupakan bursa spekulasi dan masih jauh untuk bursa investasi.

Faktor utama yang membuat pernyataan tersebut dikarenakan investor yang masih dikuasai oleh sedikit investor yang sudah bisa memahami permainan saham tersebut.

Artinya, jumlah investor yang setiap hari melakukan perdagangan tidak begitu banyak dan paling banyak 10.000 investor walaupun rekening investor sudah mencapai ratusan ribu.

Berdasarkan empiri yang diuraikan sebelumnya, investor Indonesia sebaiknya melakukan transaksi pada Desember untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih baik. Untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik sekali, investor melakukan pembelian pada pertengahan Oktober dan menjualnya pada akhir Desember.

Selamat berinvestasi.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from KOMPAS

Saturday, January 14, 2012

Ingin Tambah Kaya? Pahami dan Restrukturisasi Utang Anda!

Erlangga Djumena | Sabtu, 14 Januari 2012 | 10:48 WIB
KOMPAS.com Pembaca yang bijak, sering sekali kita mendengar nasihat yang isinya lebih kurang menyatakan bahwa janganlah Anda berutang karena utang merupakan warisan "bom waktu" kita maupun bagi pasangan dan anak kita. Ya, benar. Utang akan menjadi masalah besar ketika utang tersebut tidak dapat diselesaikan atau dilunasi. Utang juga menjadi masalah ketika si peminjam utang (debitor) meninggal, sedangkan utang belum lunas. Namun, sesungguhnya benarkah demikian? Untuk jelasnya, silakan kita simak artikel ini dengan seksama.

Memang jika tidak direncanakan dan diperlakukan dengan matang serta dengan disiplin yang ekstraketat maka utang adalah bom waktu. Utang akan menyengsarakan keluarga kita. Namun sebaliknya, jika direncanakan dan dikelola dengan benar, disiplin yang tinggi, tentu utang menjadi tidak berbahaya. Sekali lagi saya tegaskan, tidak berbahaya. Dalam kondisi kondusif, potensi utang akan lebih besar imbasnya pada peningkatan aset dari pengutang (debitor) tersebut.

Beberapa waktu yang lalu (Desember 2011) artikel kami telah membahas mengenai "Kapan Saya Perlu Utang?". Di artikel tersebut sudah dijelaskan, jika kita memiliki modal usaha, mana yang lebih baik? Apakah kita lebih baik berutang atau tidak berutang? Nah, kali ini kami ingin melengkapinya dengan memaparkan lebih rinci mengenai instrumen-instrumen utang perorangan bukan perusahaan dengan tujuan agar terjadi peningkatan aset yang signifikan dari debitor tersebut.

Pertanyaan berikut adalah, dapatkah kita meningkatkan aset melalui utang? Jawabannya adalah "Ya" asalkan Anda memahami karakteristik dari jenis instrumen utang yang ada di perbankan serta posisi keuangan Anda berada di dalam koridornya.

Pahami instrumen utang Anda
Nah pembaca, jika ingin meningkatkan aset saat kita berutang maka pahamilah dan tempatkanlah beberapa instrumen utang ini sesuai dengan peruntukannya. Dengan mematuhi koridor yang ada maka aset Anda akan bertambah. Sebagai informasi instrumen (lihat tabel di atas) adalah yang dikeluarkan oleh perbankan serta oleh lembaga pembiayaan yang bukan bank untuk gadai (dengan bulan pengambilan data Januari 2012).

Jadi evaluasilah diri Anda, apakah utang Anda ada yang berada di luar koridor "batasan penggunaan wajar"? Dan melebihi "jangka waktu utang ideal"? Apakah total cicilan utang saya di atas 35 persen dari income? Hmm..., jika ya, kami sarankan Anda untuk berpikir dan bekerja keras agar berusaha untuk berada di dalam kedua koridor tersebut di atas (yang berwarna kuning) serta menekan total cicilan Anda hingga berada dalam koridor maksimal 35 persen dari income. Lalu bagaimana caranya? Marilah kita simak dan lakukan langkah selanjutnya.

Pindahkan instrumen utang Anda!
Di atas telah dibahas bahwa bagi mereka yang berada di luar koridor "batasan penggunaan wajar" dan melebihi "jangka waktu utang ideal", berikut ini adalah kiat-kiat yang harus dilakukan, yakni dengan melakukan restrukturisasi atas utang Anda. Bagaimana caranya? Ini dia:
1. Hitunglah besar cicilan Anda per bulan, apakah total cicilan utang di atas 35 persen dari penghasilan? Solusi jika jawabannya "Ya":
a. Jika Anda karyawan tetap, alokasikan bonus atau tunjangan Anda untuk membayar pokok utang Anda. Jika belum cukup maka Anda harus mulai mencari tempat kerja lain dengan aktif agar mendapatkan gaji yang lebih besar.
b. Jika Anda bukan karyawan tetap, masuklah ke perusahaan besar. Satu di antara sedikit cara adalah jadikan diri Anda sebagai tenaga atau agen penjual. Suka atau tidak, Anda harus lakukan ini karena agen penjual jika berprestasi sangat mungkin untuk mendapatkan imbal hasil yang besar jika dibandingkan dengan departemen yang lain. Kemudian lakukanlah penjualan sebanyak mungkin, hingga Anda memiliki uang untuk membayar utang tersebut. Carilah bisnis yang tidak memerlukan modal besar. Hati-hati, Anda jangan mudah tercebur pada bisnis multi level marketing (MLM) jika menurut Anda MLM tersebut memiliki modal yang besar. Atau jangan pula mudah tergiur memiliki income yang besar karena melihat gempuran iklan di koran yang menyatakan mudahnya mendapatkan uang dari option, bisnis properti, dan lain-lain. Betapa pun menariknya income yang dijanjikan, tetap Anda mengeluarkan modal besar. Hindari! Mengapa? Karena prioritas saat ini adalah untuk menekan total cicilan Anda yang berada di atas 35 persen, jadi prioritas Anda saat ini bukan untuk mengeluarkan banyak uang, melainkan sebaliknya, mendapatkan uang.

2. Hitung total utang Anda, kemudian alihkan seluruh utang tersebut kepada utang yang memiliki jangka waktu yang panjang dan suku bunga yang lebih ringan, yakni utang dengan jaminan properti (butir nomor 4);
3. Jika properti telah dijaminkan di bank maka coba renegosiasi dengan bank Anda, mintalah top up atas kredit Anda. Sejauh cicilan Anda lancar dan kredit telah berjalan minimal 1 tahun maka ada kemungkinan bank menaikkan plafon kredit tersebut. Gunakan dana top up tersebut untuk menutupi utang Anda yang ada di butir nomor 1 sampai dengan 3.
4. Jangan lupa, dalam alokasi dana yang baru tersebut Anda harus sisihkan untuk investasi sebesar minimal 10 persen. Investasi dapat dilakukan pada sektor riil ataupun sektor keuangan.
5. Namun, jika Anda telah melakukan hal di atas tetapi masih belum masuk dalam batasan cicilan utang yang sehat < 35 persen maka Anda harus ikhlas untuk menjual sebagian aset Anda agar rasio cicilan utang Anda sehat. Ingat, pada saat rasio cicilan utang sehat, Anda akan berpeluang lagi untuk mendapatkan aset Anda yang dahulu hilang terjual.
6. Dalam dunia utang, kita juga harus melakukan manajemen risiko. Nah, untuk butir nomor 4, utang tersebut sudah otomatis ter-cover oleh asuransi jiwa sehingga membuat Anda dan keluarga menjadi lebih tenang.
Demikian pembaca, tentunya tulisan ini hanya membangun semangat dan kerangka untuk berpikir lebih kritis. Bagaimanapun, setiap orang pasti memiliki kondisi yang berbeda. Namun, setidaknya pasti ada jalan untuk membuat aset kita bertambah. Utang sah-sah saja asalkan rasionya sehat dan digunakan untuk yang produktif, bukan konsumtif. (Taufik Gumulya, CFP® CEO & Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services)
Quoted by Muhammad Idham Azhari from KOMPAS

Sunday, January 1, 2012