BLOGSPOT atas

Sunday, June 21, 2009

Investasi dan Keuangan: Bermain Saham dengan Informasi Eksternal

Minggu, 21 Juni 2009 | 03:17 WIB

Adler Haymans Manurung, Praktisi keuangan

Belakangan ini mulai muncul informasi yang tidak berkaitan dengan perusahaan karena informasi dari perusahaan tidak banyak lagi. Biasanya pada akhir Mei dan awal Juni tidak ada lagi informasi positif dari perusahaan untuk menaikkan harga saham. Semua investor memahami, informasi perusahaan selalu terefleksi pada harga saham.

Pertengahan April sampai pertengahan Mei biasanya informasi masih termasuk laporan tahunan tahun lewat dan laporan triwulanan yang berakhir 31 Maret. Informasi tersebut akan memberikan input kepada investor untuk membeli atau menjual sahamnya. Pada sisi lain, analis juga memberi hasil analisisnya atas informasi yang diterima.

Saat ini informasi di bursa adalah mengenai pasar di luar negeri, seperti Amerika Serikat; berita pemilihan presiden di Indonesia; dan berita tidak jelas yang digunakan pihak tertentu untuk mendapat keuntungan.

Misalnya, berita tentang pernyataan Presiden Amerika Serikat di depan para tenaga kesehatan mengenai pengembangan dan perbaikan di sektor kesehatan, yaitu bahwa Pemerintah Amerika akan menaikkan anggaran bidang kesehatan dengan memberi bantuan kepada pihak yang membutuhkan.

Berita ini sangat positif bagi pebisnis bidang kesehatan. Bila perusahaannya terdaftar di bursa, harga sahamnya kemungkinan akan naik. Investor berekspektasi akan terjadi kenaikan pendapatan perusahaan dan hal itu akan langsung meningkatkan harga saham perusahaan. Biasanya, kejadian di bursa mendahului fakta yang terjadi kemudian.

Hal itu akan memberi efek berganda pada bursa negara berkembang karena perusahaan kesehatan di Amerika akan membutuhkan bahan baku dari negara berkembang sehingga pendapatan perusahaan di negara berkembang akan naik. Kenaikan itu membuat harga saham juga naik. Biasanya, informasi tersebut akan membuat dua bursa naik bersama-sama, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bursa Amerika Serikat dan Indonesia dianggap mempunyai hubungan yang bergerak bersama, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dikenal dengan kointegrasi.

Informasi kampanye calon presiden yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini sebelumnya selalu terdengung capres SBY-Boediono mempunyai elektabilitas paling tinggi. Tetapi, berita itu belakangan berubah dikarenakan teknik calon lain berkampanye sangat mengena dan tepat pada intinya sehingga memengaruhi kepopuleran SBY–Boediono.

Adanya informasi segar membuat bursa berubah dan IHSG naik menembus level 2.000. Bahkan disinyalir, belum ada kader di luar Golkar yang sangat paham bursa dan memanfaatkannya untuk menunjukkan level lebih bagus. Oleh karena itu, berbagi pihak di bursa sangat paham, kenaikan bursa belakangan ini merupakan sumbangan kelompok tersebut.

Ada lagi informasi berseliweran dari pihak tertentu dikarenakan ingin mendapat keuntungan dari transaksi dan informasi yang disebarkan atas saham tersebut. Misalnya, disebarkan informasi ada investor luar negeri akan masuk untuk memperbaiki dan membuat bisnis bagus di perusahaan tersebut.

Informasi begitu bagus dan meyakinkan berbagai pihak sehingga harga saham mulai menggeliat. Informasi ini membuat investor yang tidak paham melakukan transaksi sehingga harga saham semakin naik. Selanjutnya, investor yang menyebarkan informasi telah membuat ancang-ancang menjual pada harga tertentu. Bila harga saham tercapai, penjualan saham mulai dilakukan dan harga bisa jatuh jauh dan kembali dibeli setelah terjadi penjualan.

Banyak saham sering ditransaksikan dengan cara ini, tetapi tidak pernah mendapat perhatian dari regulator. Banyak juga investor merugi karena transaksi ini. Sebaiknya, investor berhati-hati bermain saham seperti ini. Sebenarnya, investor yang menyebarkan informasi tidak benar ini melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal karena membuat harga menjadi semu dan itu merupakan tindakan pidana.

Ada pula juga informasi mengenai hedge fund yang masuk bursa dan info itu membuat bursa naik. Selanjutnya, penurunan bursa juga dikarenakan hedge fund keluar dari bursa. Alasan atas datang atas keluarnya hedge fund ini dikarenakan saat ini mendekati akhir Juni dan biasanya laporan tengah tahunan akan disampaikan kepada investor hedge fund. Umumnya, manajer investasi hedge fund lebih menyukai dana tunai agar bisa mendapat keuntungan pada situasi pasar berikutnya.

Ambil keputusan

Informasi itu harus dipergunakan investor untuk melakukan transaksi. Investor tidak boleh melawan pasar, tetapi bisa melawan transaksi satu saham bila paham benar. Bila harga saham naik, investor harus ikut membeli dan bila harga saham turun, ikut menjual dan membeli kembali setelah ada capital gain.

Informasi yang diterima saat ini harus cepat diambil keputusan, jangan menunggu mendapat informasi baru. Ada istilah yang sering didengar para pemain pasar: buy on rumors and sell by facts. Investor membeli adanya rumor dan menjual sesuai fakta. Dalam bertransaksi, investor harus selalu menggunakan rasio, misalnya bila investor sudah untung dalam beberapa jam/hari/bulan melebihi 5 persen-10 persen, investor sebaiknya menjual saham yang berarti merealisasikan profit. Investor juga harus tenang, percaya diri, dan konsisten agar mendapat keuntungan. Selamat bermain saham.

Kompas

- Muhammad Idham Azhari

No comments: