BLOGSPOT atas

Saturday, October 26, 2013

Dana Pendidikan untuk Anak

Sabtu, 26 Oktober 2013 | 15:51 WIB

Apakah masih bisa untuk mengikuti asuransi pendidikan di usia anak 12 tahun?  Dan asuransi yg bisa saya pakai...? Trimakasih
(Ahmad Miladi, 39 tahun)

Jawab:


Dear Pak Ahmad Miladi,

Untuk usia anak usia12 tahun,artinya saat ini Pak Ahmad memiliki kewajiban untuk menyiapkan dana pendidikan anak untuk tingkat SMA dan S1.
Sebelum menyiapkan dana pendidikan, ada baiknya untuk terlebih dahulu menghitung kebutuhan dana pendidikan pada level SMA dan S1/D3 dan jangka waktu yang disesuaikan dengan usia anak.
Ada beberapa alternatif yang dapat dijalani untuk menyiapkan dana pendidikan, antara lain:

- Program asuransi

Program asuransi yang diambil bukanlah asuransi pendidikan. Mengapa? Karena dana yang dihasilkan tidak akan mengejar kebutuhan uang masuk sekolah tingkat SMA dan S1/D3. Kita harus ingat adanya inflasi yang akan memengaruhi nilai uang kita. Salah satu alternative program yang bisa mengimbangi inflasi adalah program unit link dengan menekankan tujuannya untuk persiapan dana pendidkan

- Investasi di reksa dana

Dengan berinvestasi di reksa dana yang dapat dibeli melalui bank atau ke langsung ke manager investasi. Namun, bila Pak Ahmad belum memiliki proteksi/asuransi jiwa, sebaiknya Pak Ahmad juga melindungi nilai ekonomi Pak Ahmad sebagai pencari nafkah dan juga sebagai pihak yang akan melakukan investasi untuk persiapan dana pendidikan. Pilihlah program asuransi yang preminya rendah namun dengan Uang Pertanggungan yang maksimal sehingga memberi rasa nyaman untuk kestabilan keuangan keluarga dan rencana investasi dana pendidikan.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Thursday, October 24, 2013

Pendiri Twitter Ungkap Rahasia Jadi Kaya

Kamis, 24 Oktober 2013 | 09.08 WIB

KOMPAS.com — Setiap pengusaha pasti ingin sukses dan menjadi kaya berkat bisnisnya. Para pengusaha online cukup beruntung karena pendiri Twitter, Evan Williams, membagikan tips suksesnya membangun bisnis berbasis internet.

Williams menjadi salah satu pembicara favorit dalam XOXO Conference di Portland, Oregon, pada 19-22 September 2013 lalu. Dalam acara itu, dia membagi ilmunya tentang internet, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana seseorang bisa menjadi kaya berkat internet.

"Kita sering berpikir bahwa internet memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru. Padahal sesungguhnya, banyak orang hanya ingin melakukan hal sama seperti yang selalu mereka lakukan," kata Evan Williams, dikutip KompasTekno dari Wired.

Nasihatnya dinilai sangat tepat ditujukan kepada generasi muda Silicon Valley, yang masih butuh petunjuk dalam menjalankan bisnis internet.

Williams memang pantas memberikan nasihat soal internet. Sepanjang kariernya sebagai entrepreneur, pria kelahiran 31 Maret 1972 ini telah mendirikan beberapa perusahaan internet. Dua di antaranya, yakni Twitter dan Blogger, sangat terkenal dan digunakan banyak orang.

Williams terjun ke bisnis internet sejak 10 tahun lalu. Pada tahun 1994, setelah drop-out dari kampusnya di Nebraska, dia mulai mencari uang dengan menjual video tutorial tentang internet. Pada masa itu, dia masih menggambarkan internet sebagai sebuah puzzle yang terdiri dari banyak komputer, informasi, dan banyak orang.

Seiring dengan waktu, kini dia melihat internet sebagai sesuatu yang berbeda. Dia melihat internet sebagai sebuah "mesin raksasa yang dirancang untuk memberikan hal-hal yang diinginkan banyak orang".

Bagaimana cara untuk sukses dan menjadi kaya berkat internet? Berikut tips dari Williams.

1. Temukan hal-hal yang pernah dilakukan dan disukai banyak orang

Kebanyakan pengusaha internet selalu mencoba mencari hal-hal baru yang menurut mereka menarik untuk dilakukan oleh banyak orang. Hal itu salah, menurut Williams. Carilah hal-hal yang disukai banyak orang, hal-hal yang pernah dan ingin dilakukan oleh banyak orang. Identifikasi hal-hal tersebut.

Lalu, gunakan teknologi modern untuk menciptakan layanan yang lebih baik daripada layanan yang telah ada, untuk membantu banyak orang melakukan hal-hal tersebut.

2. Ciptakan solusi untuk menjawab kebutuhan dasar banyak orang

Internet bukanlah benda ajaib. Internet hanya sebuah alat. Orang-orang yang dapat menggunakan alat itu dengan baik, dan bisa menciptakan solusi untuk permasalahan dasar yang dihadapi banyak orang, akan mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, orang-orang yang melupakan kebutuhan dasar manusia, dan ingin menyuguhkan ide-ide hebat yang baru, hanya akan mendapat masalah.

3. Buat orang merasa nyaman

Orang akan sering mengakses layanan Anda jika mereka merasa nyaman menggunakannya. Kenyamanan di internet pada dasarnya bisa diperoleh dengan dua hal: kecepatan dan kemudahan. Dengan kata lain, orang tidak mau menunggu dan tidak mau berpikir. Jadi, internet harus bisa merespons keinginan mereka.

Williams mencontohkan Google, Facebook, dan Amazon. Banyak orang merasa nyaman menggunakan layanan-layanan tersebut karena bisa diakses dengan cepat dan mudah, tanpa membuat orang berpikir dan membuang banyak waktu.

4. Layanan harus sederhana

Formula lain untuk sukses dalam berbisnis online adalah membuat layanan yang sederhana. Blogger, misalnya, bisa mengubah cara orang menyimpan konten di jaringan internet dengan cara yang sederhana. Blogger membantu orang untuk membuat dokumen, menyimpannya, serta memublikasikannya ke jaringan secara mudah, hanya dengan mengeklik tombol "publish".

Itulah tips untuk membangun perusahaan bernilai miliaran dollar dari Evan Williams. Tips tersebut memang terdengar sederhana. Namun, itulah kunci sukses dari setiap pengusaha internet. Mereka harus bisa memberdayakan internet sebagai mesin yang dapat meningkatkan kualitas hidup para penggunanya.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Wednesday, October 23, 2013

Irina Blok, Wanita di Balik Robot Hijau Android

Rabu, 23 Oktober 2013 | 15.05 WIB

KOMPAS.com — Tak banyak yang tahu siapa orang di balik robot hijau maskot Android. Dia adalah Irina Blok.

Blok bekerja sebagai desainer di Google ketika perusahaan itu mulai mengembangkan Android. Saat itulah Blok dan timnya memikirkan sebuah logo yang mudah diingat publik.

Dari mana inspirasinya? Seperti diungkapkannya pada New York Times, Blok mengatakan inspirasi logo Android adalah piktogram yang biasa muncul di pintu WC.

Bentuk sederhana piktogram tersebut biasanya cukup mampu menjelaskan mana toilet perempuan dan laki-laki. Blok pun membuat gambar yang bisa menunjukkan bentuk robot.

Padahal, sebelumnya Blok mengaku sempat mencari berbagai bentuk dari film dan mainan bertema sci-fi maupun luar angkasa. Pada akhirnya, ia kembali ke bentuk sederhana: robot berbadan kaleng dengan antena di kepala.

Tak dikenal

Meski menciptakan salah satu logo yang paling dikenal di dunia, terutama dunia teknologi, Blok sendiri hampir tak pernah mendapat perhatian publik.

Kecuali pada satu kesempatan, yang rupanya membuat Blok tersipu malu. Pada suatu hari di 2010, Irina Blok dan putrinya akan menonton Alice in Wonderland di bioskop.

Sebelum film dimulai, muncul logo Android di layar. Sontak sang putri berseru lantang: "Ibuku yang membuat (logo itu)!".

Seketika orang-orang di sekitar memandang ke arah mereka. Blok pun tersipu dan menyembunyikan wajahnya di balik wadah berondong jagung.

Tak dikunci

Blok memang perancang logo robot hijau Android. Namun, ia dan rekan-rekannya ketika itu sepakat untuk membuat logo itu bebas dimodifikasi oleh siapa pun, seperti halnya software Android yang mengusung semangat Open Source.

Kini si robot hijau telah banyak bertransformasi, mulai dari ninja, pemain papan luncur, hingga sebagai cokelat wafer Kit-Kat. Si pencipta logo Android itu kini sudah bekerja di Edmodo, sebuah jaringan sosial untuk guru dan murid, berpisah jauh dari robot hijau yang "dilahirkannya".

Namun, ia sepertinya masih menyimpan perasaan pada logo itu. Bagaikan memiliki seorang anak. "Anda tumbuhkan kehidupan kepada orang ini, dan ia kemudian memiliki kehidupannya sendiri," tutur Blok. 

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Monday, October 21, 2013

Enterprise Architecture

What is an Enterprise?
  • A collection of organizations that share a common set of goals, such as a government agency, part of a corporation, or a corporation in its entirety.
  • Large corporations may comprise multiple enterprises.
  • An "extended enterprise" can include partners, suppliers, and customers.
What is Architecture?
  • The organizational structure of a system or component (IEEE Standard 610, Standard Computer Dictionary: A Compilation of IEEE Standard Computer Glossaries)
  • The fundamental organization of a system embodied in its components, their relationships to each other, and to the environment, and the principles guiding its design and evolution (IEEE Standard 1471, IEEE Recomended Practice for Architectural Description of Software-Intensive Systems)
In other words, Architecture is:
  1.  A formal description of a system, or a detailed plan of the system at a component level to guide its implementation
  2. The structure of components, their inter-relationships, and the principles and guidelines governing their design and evolution over time
What is Enterprise Architecture?
  • The organizing logic for business processes and IT infrastructure reflecting the integration and standardization requirements of the firm's operating model (MIT Center for Information Systems Research)
  • A conceptual blueprint that defines the structure and operation of an organization. The intent of an enterprise architecture is to determine how an organization can most effectively achieve its current and future objectives (SearchCIO.com)
-Muhammad Idham Azhari-

TOGAF 9

Kata Si WIKI, TOGAF (The Open Group Architecture Framework )is a framework for enterprise architecture which provides a comprehensive approach for designing, planning, implementing, and governing an enterprise information architecture atau dalam kata lain TOGAF adalah sebuah framework untuk arsitektur enterprise yang menyediakan sebuah pendekatan komprehensif untuk mendesain, merencanakan, menerapkan dan mengelola arsitektur informasi enterprise.

Bisa diartikan sendiri apa maksudnya skala enterprise disini. Boleh dibilang, TOGAF dapat membentuk suatu blueprint atau pondasi dari arsitektur suatu perusahaan (tentunya berkaitan dengan IT dan Manajemen). Dan biasanya arsitektur yang dibentuk berupa aplikasi, jarang sekali yang hanya membicarakan infrastruktur IT (LAN/WAN, Data Center atau lainnya).

Ada 2 jenjang sertifikasi pada TOGAF, Foundation dan Certified. Certified dapat diambil setelah lulus Foundation, tapi bisa juga langsung Certified.

Berikut materi TOGAF 9 Foundation:

1. Introduction
1.1. The TOGAF Certification for People Program
1.2. Certification Document Structure
1.3. Program Vision and Principles
1.4. TOGAF 9 Foundation
1.5. The Certification Proses

2. Basic Concepts
2.1. Introduction to TOGAF 9
2.2. What is an Enterprise
2.3. What is Architecture in the Context of TOGAF
2.4. Why do We Need Enterprise Architecture
2.5. What is an Architecture Framework
2.6. Why do We Need a Framework for Enterprise Architecture
2.7. Why is TOGAF Suitable as a Framework for Enterprise Architecture
2.8. What are the Different Architecture Domains that TOGAF deals with
2.9. What does TOGAF Contain

3. Core Concepts
3.1. What are the Phases of the ADM
3.2. Deliverables, Artifacts, and Building Blocks
3.3. The Enterprise Continum
3.4. The Architecture Repository
3.5. Establishing  and Maintaining an Enterprise Architecture Capability
3.6. Establishing an Operational Architecture Capability
3.7. Using TOGAF with Other Frameworks

4. Introduction to the Architecture Development Method
4.1. The Architecture Development Cycle
4.2. What is the Relationship of the ADM to Other Parts of TOGAF
4.3. Key Points of the ADM Cycle
4.4. How to Adapt the ADM to Enterprise
4.5. The Need for Architecture Governance
4.6. Scoping the Architecture Activity for Organization
4.7. Integrating the Architecture Domains for Organization

5. The Enterprise Continuum and Tools
5.1. Overview of the Enterprise Continuum
5.2. The Enterprise Continuum and Architecture Re-Use
5.3. The Constituent Parts of the Enterprise Continuum
5.4. The Architecture Continuum in Detail
5.5. The Solutions Continuum in Detail
5.6. Using the Enterprise Continuum within the ADM
5.7. The Architecture Repository
5.8. Tools Standardization

6. The ADM Phases
6.1. Preliminary Phase
6.2. Phase A: Architecture Vision
6.3. Phase B: Business Architecture
6.4. Phase C: Informations Systems Architecture
6.5. Phase D: Technology Architecture
6.6. Phase E: Opportunities and Solutions
6.7. Phase F: Migration Planning
6.8. Phase G: Implementation Governance
6.9. Phase H: Architecture Change Management
6.10. Requirements Management

7. ADM Guidelines and Techniques
7.1. ADM Guidelines and Techniques Overview
7.2. Architecture Principle
7.3. Business Scenarios
7.4. Gap Analysis
7.5. Interoperability
7.6. Business Transformation Readiness Assessment
7.7. Risk Management
7.8. Capability-Based Planning

8. Architecture Governance
8.1. Introduction to Architecture Governance
8.2. TOGAF Architecture Governance Framework
8.3. The Benefits of Architecture Governance
8.4. Architecture Board
8.5. Architecture Contracts
8.6. Architecture Compliance
8.7. Using the ADM to Establish an Architecture Capability

9. Views, Viewpoints, and Stakeholders
9.1. Concepts and Definitions
9.2. Architecture Views and Viewpoints
9.3. The Relationship between Stakeholders, Concerns, Views, and  Viewpoints
9.4. The View Creation Process

10. Building Blocks
10.1. What is a Building Block
10.2. Architecture Building Blocks and Solution Building Blocks
10.3. Building Blocks and the ADM
10.4. Architecture Patterns

11. ADM Deliverables
11.1. The Role of Architecture Deliverables
11.2. The Purpose of Key Deliverables

12. TOGAF Reference Models
12.1. The TOGAF TRM as a Foundation Architecture
12.2. The Integrated Information Infrastructure Reference Model
12.3. Boundaryless Information Flow

-Muhammad Idham Azhari-



Tuesday, October 15, 2013

Selamat Hari Raya Idul Adha 1434H

"Selamat Hari Raya Idul Adha 1434H"...

-Muhammad Idham Azhari-

Thursday, October 3, 2013

BlackBerry 10 Dapat Label Aman dari NATO

Kamis, 3 Oktober 2013 | 10.32 WIB

KOMPAS.com - Setelah dirundung oleh begitu banyak berita negatif belakangan ini, BlackBerry akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Perusahaan asal Kanada ini baru saja mendengar sebuah kabar baik dari badan keamanan internasional NATO (North Atlantic Treaty Organization).

Melalui situs resminya, BlackBerry mengumumkan bahwa ponsel pintar berbasis BlackBerry 10 dan BlackBerry Enterprise Service 10 telah mendapatkan sertifikat keamanan dari NATO. BlackBerry mengklaim, BlackBerry 10 merupakan ponsel pertama yang mendapatkan sertifikat ini.

Sertifikat keamanan ini tampaknya tidak sembarangan dikeluarkan. Pihak NATO hanya memberikannya kepada perusahaan yang dinilai mampu menyediakan fitur komunikasi rahasia atau restricted.

Dengan adanya sertifikat ini, seperti dikutip dari The Next Web, Rabu (2/10/2013), karyawan NATO, dari level terendah hingga tertinggi, di ke-28 negara anggota dapat menggunakan perangkat BlackBerry 10 untuk kegiatan pekerjaan.

"Kami membangun platform BlackBerry 10 dari awal dengan kebutuhan keamanan tertinggi untuk pemerintah dan konsumen enterprise. Fakta bahwa BlackBerry Enterprise Service 10 dan ponsel BlackBerry 10 telah disetujui untuk komunikasi rahasia setelah satu bulan debutnya, adalah bukti ketelitian dari desain dan komitmen kami untuk pelanggan pemerintah," tulis Scott Totzke, Senior Vice President of Security, BlackBerry.

Berita mengenai sertifikasi dari NATO ini tentu menghadirkan sedikit angin segar bagi BlackBerry. Beberapa waktu belakangan ini, BlackBerry memang seperti tidak henti-hentinya "diserang" oleh berbagai masalah.

BBM untuk iPhone dan Android yang sejatinya sudah bisa dirilis pada 21 dan 22 September 2013 yang lalu harus mengalami kemunduran tanggal rilis akibat file tak resmi BBM untuk Android. Saking banyaknya pengguna yang menggunakan file tersebut, yaitu sekitar 1,1 juta pengguna, server BBM mengalami masalah yang cukup serius.

Tak lama setelah adanya masalah ini, BlackBerry kembali dihampiri berita kurang baik. Perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar pada kuartal II tahun fiskal 2013. BlackBerry merugi cukup besar, yaitu 965 juta dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

Jumlah perangkat yang terjual di kuartal tersebut pun kurang menggembirakan. Jumlahnya hanya sekitar 3,7 juta perangkat, sebagian besar masih menjalankan sistem operasi BlackBerry 7.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com