BLOGSPOT atas

Monday, June 25, 2012

Kecelakaan Tragis Antar Mureta Jadi Miliuner Aplikasi

Aditya Panji | Reza Wahyudi | Senin, 25 Juni 2012 | 06:37 WIB

KOMPAS.com - Chad Mureta adalah seorang pebisnis real estate yang super sibuk. Sebuah kecelakaan mobil memaksanya harus beralih profesi, menjadi pebisnis aplikasi mobile yang ternyata bisa mengantarnya menjadi miliuner sekaligus pemilik "Kerajaan Aplikasi."

Pada suatu hari di Januari 2009, Mureta pergi menonton pertandingan bola basket NBA di kota Charlotte, Amerika Serikat. Ia menyetir mobil sendiri menuju lokasi. Senang bisa melihat klub basket favoritnya berlaga, Mureta pulang dengan hati riang. Ia pacu mobil dengan kecepatan tinggi di malam hari.

Dari kejauhan Mureta tak melihat seekor rusa melintasi jalan raya. Ketika sudah mendekat, barulah ia tersadar. Namun naas, ia tak bisa menghindari rusa itu. Mobilnya menghantam median jalan dan berguling sebanyak empat kali.

"Setelah mobil berhenti berguling, saya melihat tangan saya sudah penuh dengan darah. Yang saya ingat selanjutnya adalah suara sirene, lalu saya ditarik keluar dari mobil," kenang Mureta.

Lengan kirinya mengalami patah tulang, dan hampir putus. Alhasil, dua operasi besar harus dijalani. Mureta harus dirawat selama 6 pekan, dan masa pemulihan 18 bulan. Tagihan biaya rumah sakit Mureta jumlahnya mencapai 115.000 dollar AS atau sekitar Rp 1 miliar.

Karena sakitnya ini, Mureta melewatkan segala janji terkait bisnis real estate-nya. Perusahaan yang ia dirikan pada 2006 itu seakan terlantar dan banyak proyek yang gagal. Ia merasa masa depan bisnisnya tidak akan secemerlang dulu. Mureta hampir bunuh diri karena hal ini. "Ini adalah titik terendah dalam hidup saya."

Ditambah lagi, tangan kirinya tak bisa lagi bekerja dengan baik, bahkan sulit untuk dipakai mengetik di atas keyboard.

"Saya harus mengubah hidup saya," Mureta bertekad.

Rencana untuk beralih bisnis sebenarnya telah terpikirkan ketika ia dalam perjalanan menonton pertandingan NBA. Meski telah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk bisnisnya, namun hatinya mengatakan ia harus berpindah ke bisnis yang lain, tapi tidak tahu akan bergerak di bidang apa.

Nasib mujur Mureta datang dari hal yang tidak ia kuasai: teknologi. Seorang teman yang menjenguknya di rumah sakit, memperlihatkan sebuah artikel teknologi di koran tentang bagaimana aplikasi mobile dapat menghasilkan uang.

Mureta sama sekali tidak punya pengalaman di bidang teknologi, namun ia punya inspirasi untuk membuat sebuah aplikasi. Inspirasinya diperkuat melalui pengalaman baru yang ia dapat di iPhone 3G, smartphone besutan Apple yang ia beli sebelum kecelakaan.

Ketika sudah keluar dari rumah sakit, Mureta memberanikan diri meminjam uang sebesar 1.800 dollar AS dari ayah tirinya. Uang tersebut akan digunakan untuk membangun aplikasi yang kelak berjalan di sistem operasi mobile iOS.

Aplikasi pertamanya adalah Fingerprint Security Pro, yang berhasil menjadi aplikasi terlaris di toko aplikasi online Apple App Store. Pengembangan aplikasi ini ia lakukan dengan sistem outsourching, bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang dipercaya untuk menyusun kode dan mendesain.

"Saya bertemu mereka secara pribadi, lalu menggambarkan ide saya. Saya percaya bahwa saya memiliki tekad dan kekuatan untuk bisa melakukannya, dan ternyata berhasil," ujar Mureta.

Sarjana Manajemen Bisnis di Coastal Carolina University ini kemudian mendirikan usaha rintisan digital (startup) App Empire pada 2009, yang mengembangkan Fingerprint Security Pro. Aplikasi ini dibanderol dengan harga 0,99 dollar AS dan mampu mendatangkan keuntungan lebih dari 700 ribu dollar AS atau sekitar Rp 6,3 miliar.

Kini, startup "Kerajaan Aplikasi" ini diasuh oleh 5 karyawan. Mureta melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun 3 startup lain. Jumlah aplikasi yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaannya ada sekitar 55 aplikasi dan telah meraih 50 juta unduhan.

Untuk pertama kalinya, Mureta mengenang, ada uang yang masuk ke rekeningnya, bahkan ketika ia tidak bekerja. Uang ini adalah hasil pembayaran para pengguna smartphone yang membeli aplikasi buatan perusahaan Mureta.

Di sinilah pria berusia 31 tahun ini merasa seperti memiliki kehidupan. Bisa berlibur dan tak perlu bekerja 18 jam per hari, tujuh hari dalam sepekan, seperti kala ia masih jadi pebisnis real estate. Seorang yang tidak punya pengalaman teknologi, bisa menjadi orang kaya baru berkat teknologi. "Biarkan teknologi yang bekerja untuk Anda," tutup Mureta.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Friday, June 22, 2012

"Cash is The King"



Jumat, 22 Juni 2012 | 07:19 WIB

KOMPAS.com — Pernah mendengar istilah cash is the king alias punya uang tunai adalah raja? Saya asumsikan Anda pernah dengar atau tahu istilah tersebut. Makna utama dari istilah ini adalah ketika Anda memiliki cukup uang kas, Anda akan memiliki fleksibilitas dan kemudahan dalam hal keuangan.

Berikut ini beberapa keutamaan memiliki uang kas, antara lain:

1. Kebutuhan jangka pendek
Memiliki sejumlah uang kas membantu Anda untuk menjalani kebutuhan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan belanja, beli bensin, bayar listrik, uang sekolah, uang jajan, hingga membayar sumbangan. Semua ini merupakan kebutuhan yang perlu dibayar tunai dan jangan sekali-kali berpikir untuk menggunakan kartu kredit yang ujung-ujungnya Anda harus membayar biaya lebih akibat terkena bunga pinjaman. Ini merupakan kebutuhan yang perlu disisihkan dari pendapatan Anda dan sudah pasti terjadi setiap bulannya.

2. Dana darurat
Persiapan dana tunai atau uang kas ketika hal-hal terjadi di luar kebiasaan adalah mutlak diperlukan dalam kehidupan kita. Kita mungkin menghadapi suatu kondisi di mana kita mendadak kehilangan pekerjaan dan perlu waktu untuk mencari penggantinya. Kondisi lainnya yang mungkin terjadi adalah apabila salah satu sanak saudara tertimpa musibah dan sangat memerlukan bantuan keuangan dalam jumlah besar.

Jangan sampai ketika kondisi tersebut datang, Anda menjadi kalang kabut dan berpikir untuk menjual aset Anda. Hal ini merupakan sebagian opsi, tetapi sebaiknya merupakan opsi terakhir. Apabila Anda memiliki dana darurat, Anda tidak akan kehilangan aset dan tidak mengalami potensi kerugian atas penjualan aset tersebut. Dana darurat setidaknya melepaskan Anda dari masalah keuangan di tahap awal dan memberikan kesempatan bagi Anda untuk bertindak rasional tanpa merusak tatanan rencana keuangan Anda yang sudah dibangun.

Kedua poin di atas merupakan hal mutlak dari keutamaan memiliki uang kas di dalam perencanaan keuangan. Pada poin selanjutnya, saya berkeinginan untuk menjabarkan lebih mendalam berkaitan dengan keutamaan memiliki uang kas. Menurut saya, hal ini perlu juga menjadi pertimbangan Anda. Poin nomor 3 adalah:

3. Kesempatan
Ada kondisi atau suatu masa di mana Anda menemukan sebuah kesempatan untuk berinvestasi, tetapi kesempatan tersebut terlewati karena Anda sama sekali tidak memiliki uang kas untuk berpartisipasi. Anda mungkin berpikir memang ada ya kondisi seperti itu? Jawabannya: Ada...!

Seorang konglomerat di Indonesia pernah berkomentar dalam sebuah seminar yang pernah saya ikuti pada akhir tahun 2008, ketika itu IHSG terpuruk jatuh di kisaran 1.000. Ia berkata, "….saat ini banyak sekali berlian berserakan di jalan dan tidak ada satu pun yang mau mengambil atau membelinya. Alasannya ada dua: pertama takut dan kedua tidak punya uang kas untuk mengambil kesempatan tersebut."

Mau bukti? Perhatikan harga saham-saham blue chips ketika masa itu. Bandingkan harga saham tersebut pada tahun 2008 dengan harga pada tahun 2012. Saya ambil contoh: sebuah saham otomotif terbesar di Indonesia,  ketika akhir Oktober 2008 jatuh hingga Rp 6.600 per lembar saham dan pada Januari 2012 pernah menginjak di harga tertinggi, yaitu Rp 79.000 per lembar saham. Bayangkan apabila Anda membeli saham tersebut dengan dana Rp 50 juta di harga terendah dan menjualnya di harga tertinggi, maka dana Anda akan menjadi Rp 598 juta. Wow… hampir 12 kali keuntungan Anda.

Satu contoh lagi: sebuah saham perbankan kita pada tahun 2008 pernah memiliki harga Rp 400 per lembar saham dan pada awal 2012 berharga sekitar Rp 4.000 per lembar saham, 10 kali lipat kenaikannya. Hmmm… menggiurkan bukan? Semuanya bisa Anda dapatkan apabila saat itu Anda memiliki uang kas.

Namun, hal tersebut tidak serta-merta bisa terjadi di semua pilihan saham. Terdapat pula saham yang stagnan dan tidak berkembang. Ilustrasi di atas adalah kondisi di mana semuanya berjalan dengan lancar dan pengetahuan maupun pengalaman mutlak diperlukan untuk itu.

Butuh riset dan keahlian mendalam dalam menentukan investasi. Jangan lupa pula bahwa investasi tidak hanya mencari keuntungan di jangka pendek, tetapi disesuaikan dengan tujuan finansial Anda. Tujuan ilustrasi tersebut adalah sekadar memberikan gambaran mengenai adanya kesempatan ketika Anda memiliki uang kas.

Oh ya… satu hal lagi, kesempatan ini tidak hanya berlaku pada saham, bisa berlaku pada kendaraan investasi lainnya juga, seperti properti, emas, obligasi, dan juga reksadana.

Pesan terakhir
Dalam tulisan terdahulu saya pernah menjabarkan bagaimana merencanakan investasi dan mengenal instrumen (kendaraan) investasi. Karakteristik dari kendaraan tersebut berbeda-beda dan disesuaikan dengan destinasi finansial yang dituju. So, tentukan dahulu tujuan finansial Anda baru kemudian pilih kendaraan untuk mencapainya.

Nah, dalam tulisan ini saya ingin menunjukkan bahwa memiliki dana tunai juga merupakan suatu hal yang utama dalam perencanaan investasi. Semenjak dulu dan hingga kini, memiliki uang kas merupakan salah satu kemungkinan kendaraan investasi teraman dan berguna bagi kita dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu… seperti saat ini.... Selamat berinvestasi dan sukses selalu untuk Anda.
(Pondra N Permana MM, CFP®, AEPP™/Equity Advisor TGRM Perencana Keuangan)

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com

Saturday, June 2, 2012

Bursa AS Anjlok Lebih dari 2 Persen








Erlangga Djumena - Sabtu, 2 Juni 2012 - 06:29 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di bursa New York Amerika Serikat merosot lebih dari 2 persen pada perdagangan Jumat (1/6/2012) waktu setempat. Kombinasi dari data dan situasi yang negatif dari AS, China, zona euro dan wilayah lainnya,  yang menjadi gambaran tajamnya pelambatan ekonomi dunia, membuat Wall Street terhempas.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 274,88 poin (2,22 persen) pada 12.118,57. Kemudian indeks S&P 500 melemah 32,29 poin (2,46 persen) ke posisi 1.278,04, serta indeks komoposit Nasdaq melorot 79,86 poin (2,82 persen) menjadi 2.747,48.

"Ini hari yang jelek bagi saham AS, seiring dengan laporan yang mengecewakan mengenai data pekerjaan AS Mei," ucap Elizabeth Harrow dari Schaeffer’s Investment Research.

Sebuah laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang suram ditambah berita buruk tentang perekonomian China dan data lebih lemah di Eropa,  Laporan bulanan pekerjaan AS untuk Mei, yang menunjukkan penurunan tajam dalam penciptaan lapangan kerja. Ekonomi AS  hanya menambahkan 69.000 pekerjaan pada Mei, kurang dari setengah dari apa yang diharapkan, mendorong tingkat pengangguran menjadi 8,2 persen.

Berita buruk AS memberi euro sebuah dorongan setelah jatuh terus selama berminggu-minggu, sedikit menahan tingkat penurunan harga Jumat. Euro merosot menjadi 1,2288 dollar AS  yang merupakan level terendah sejak 1 Juli 2010, sebelum "rebound" ke 1,2417 dollar setelah data AS keluar.

Quoted by Muhammad Idham Azhari from Kompas.com