BLOGSPOT atas

Friday, March 2, 2012

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi ketelanjuran investasi di kemudian hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain pelaku bisnis juga membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingannya.

Studi kelayakan bisnis merupakan penilitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Subagyo (2005) menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penilitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Sedangkan pengertian studi kelayakan bisnis menurut Wikipedia (2009) adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, sampai dengan aspek manajemen dan keuangan, yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan, ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.

Pengertian studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis sering kali membingungkan. Hal ini karena baik studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis menganalisis beberapa aspek yang sama, yaitu aspek hukum, lingkungan, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia, maupun aspek keuangan. Selain itu, baik studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis mempunyai fungsi membantu pengambilan keputusan bisnis.

Rencana bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, siapa, kapan, dan mengapa bisnis dijalankan. Business plan pada umumnya terdiri dari (1) tujuan bisnis, (2) strategi yang digunakan untuk mencapainya, (3) masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya, (4) struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab), (5) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, dan (5) modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dana bagaimana mempertahankannya sampai mencapai Break Event Point (BEP).

Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wiraswastawan yang sedang mencari calon investor untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor. Rencana bisnis juga sering kali digunakan oleh perusahaan untuk menarik karyawan penting, prospek bisnis baru, berhubungan dengan pemasok, atau bahkan hanya untuk diberikan kepada siapa pun agar mereka lebih mengerti bagaimana mengelola perusahaan secara lebih baik. Perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis

No Faktor Pembeda Studi Kelayakan Bisnis Rencana Bisnis
1 Jenis data yang digunakan Menggunakan data estimasi Menggunakan data empiris perusahaan
2 Sumber data yang digunakan Data eksternal Data internal
3 Penyusun Pihak eksternal, dengan tujuan agar lebih independen Pihak internal, yang lebih mengetahui kondisi perusahaan
4 Tujuan Menilai kelayakan sebuah ide bisnis Membuat rencana bisnis yang akan datang
5 Waktu Memakan waktu lebih lama, karena harus menggali data dari berbagai sumber Memerlukan waktu yang relatif pendek, karena data hanya bersumber dari intern perusahaan
6 Biaya Memerlukan biaya yang relatif besar Memerlukan biaya yang tidak terlalu besar

Keterkaitan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis dapat diilustrasikan dengan gambar di bawah ini.



Gambar Keterkaitan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis

Setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pada saat memulai usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda.


Sumber: Studi Kelayakan Bisnis - Pendekatan Praktis, Dr. Suliyanto

- Muhammad Idham Azhari