BLOGSPOT atas

Sunday, February 20, 2011

Memulai Transaksi Saham

Minggu, 20 Februari 2011
Adler Haymans Manurung/PRAKTISI KEUANGAN

Bermain saham untuk pemula dapat dilakukan dengan berbagai tahap.

Dimulai dengan belajar mengenai pengenalan saham atau valuasi saham yang sederhana.

Pemula dapat membeli buku di toko buku tentang menilai perusahaan.

Pemula harus memulai dengan pendekatan fundamental saham walaupun ada metode lain yang dikenal dengan pendekatan teknikal. Banyak pihak yang memulai dari pengetahuan teknikal dan ada juga yang dari pendekatan fundamental. Saat ini, kalau investor pergi ke sekuritas, banyak orang membahas perusahaan hanya dari segi teknikal, bahkan iklan di surat kabar juga secara terang-terangan menggunakan teknikal, termasuk yang ada di televisi. Kedua pendekatan itu mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing.

Apabila ingin bertransaksi saham, Anda harus melakukan beberapa tahapan walaupun memiliki atau tidak memiliki pengetahuan. Pertama, pemula harus mempunyai rekening di perusahaan sekuritas. Artinya, pemula harus membuka rekening pada perusahaan sekuritas. Pemula harus mendatangi perusahaan sekuritas. Tidak ada perusahaan sekuritas yang menolak investor untuk membuka rekening terkecuali faktor tertentu yang dimiliki investor atau pemain pemula saham tersebut.

Investor sebaiknya mencari sekuritas yang dekat dengan investor, baik tempat maupun variabel lain. Investor mempunyai teman pada sekuritas tersebut sehingga investor tidak sungkan menanyakan situasi pasar secara sederhana karena teman tersebut. Akibatnya proses belajar investor lebih cepat dan bisa melakukan transaksi seperti normalnya yang sudah berpengalaman.

Pada pembukaan rekening, investor harus menyerahkan fotokopi pengenal diri. Investor juga sebaiknya meminta kepada perusahaan sekuritas harus mendaftarkan rekeningnya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Saat ini KSEI mempunyai program kepemilikan satu rekening untuk setiap investor. Nomor rekening yang dimiliki bisa dipergunakan kepada semua perusahaan sekuritas.

Uji tuntas dan setoran awal

Tahap kedua, perusahaan sekuritas melakukan uji tuntas atas isian yang dilakukan investor mengenai pembukaan rekening. Perusahaan sekuritas harus memastikan bahwa dana yang digunakan investor tidak merupakan dana untuk mencuci uang tersebut. Perusahaan sekuritas mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan uji tuntas tersebut. Investor tak perlu memaksa perusahaan sekuritas mengizinkan investor bisa langsung melakukan transaksi saham dan sebaiknya mengikuti aturan yang ada.

Ketiga, melakukan setoran awal atas pembukaan rekening. Perusahaan sekuritas meminta sejumlah dana untuk pembukaan rekening tersebut. Dana ini merupakan kewajiban bagi investor dan hampir semua perusahaan sekuritas mewajibkannya. Besaran dana yang diminta perusahaan sekuritas sangat bervariasi, dari Rp 15 juta sampai dengan Rp 50 juta. Oleh karena itu, investor harus memastikan dana yang dimiliki supaya bisa memulai transaksi saham.

Sebaiknya, dana yang dimiliki tersebut tidak dibutuhkan secepatnya, misalnya membayar uang kuliah atau biaya hidup sehari-hari. Dana tersebut dapat dikatakan dana lebih yang tidak dibutuhkan secepatnya sehingga napas bermain saham yang dimiliki investor bisa panjang. Artinya, apabila investor membeli saham dan kemudian harganya jatuh karena ketidaktahuan investor, investor tidak perlu pusing. Pasalnya, dana yang dimiliki tidak hilang, tetapi akan kembali apabila harga tersebut kembali naik, bahkan jauh lebih tinggi ketika harga saham dibeli.

Ada juga setoran awal membuka rekening koran dengan nilai yang lebih kecil, terutama investor yang ingin melakukan transaksi dengan online. Transaksi ini memang menyiapkan aturan yang sangat sederhana karena investor bisa membeli saham apabila ada dananya dalam rekening. Demikian juga investor bisa menjual saham apabila investor memiliki sahamnya. Penulis lebih menyarankan investor menggunakan rekening ini untuk bermain online karena investor lebih yakin untuk bermain saham dan tidak ada risiko yang dipikirkan investor.

Mulai bertransaksi

Saat mulai bermain transaksi saham akan diinformasikan oleh pemasaran perusahaan sekuritas karena investor sudah memenuhi kewajiban, baik setoran awal maupun administrasi yang lain. Investor bisa langsung melakukan transaksi dengan saham yang telah diminati investor. Artinya, investor sudah melakukan analisis sebelumnya mengenai saham-saham yang akan dibeli.

Saham yang akan dibeli harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki dan harga saham tersebut. Apabila investor membeli saham yang harganya cukup besar, akan membutuhkan dana cukup besar. Investor membeli saham, maka prospek perusahaan yang dibeli investor. Prospek perusahaan dimaksudkan adalah hasil yang dicapai perusahaan, baik dari segi pendapatan maupun image dan sebagainya. Salah memilih saham, investor harus menanggung kerugian apabila harga sahamnya mengalami penurunan. Sebaiknya investor memilih saham yang siklusnya sesuai dengan siklus ekonomi sehingga harga juga meningkat.

Investor yang belum pernah bermain saham sebaiknya memulai dengan membeli saham 1 lot sampai dengan 5 lot (1 lot > 500 saham). Jual beli dengan jumlah ini perlu dilakukan dengan waktu lebih panjang. Adapun yang dinginkan dengan melakukan pembelian 1 sampai 5 lot adalah untuk pembelajaran, terutama melatih jantung investor.

Naik turunnya harga saham merupakan volatilitas yang bisa memengaruhi jantung investor. Apabila sudah kuat jantungnya karena fluktuasi harga saham, investor bisa melakukan transaksi yang lebih besar. Investor yang sudah mempunyai pengalaman bisa melakukan transaksi normal yang dimiliki pemain lainnya.

Investor juga harus menyadari bahwa bermain saham mempunyai risiko, misalnya harga saham drop tajam. Bagaimana mendapatkan informasi agar investor menjual lebih dulu ketika harga saham akan turun dan selanjutnya membeli saham lebih dulu dari yang lain ketika harga saham mau naik.

Selamat bermain saham.

Quoted by Idham Azhari from KOMPAS

Sunday, February 13, 2011

Investasi Kura-kura

Minggu, 13 Februari 2011
Elvyn G Masassya/praktisi keuangan

Tulisan ini bukan bermaksud membahas hewan kura-kura yang jalannya amat lamban. Tetapi, mengulas investasi yang hasilnya amat lamban, alias mirip kura-kura. Tapi, kura-kura yang lamban bukan berarti selamanya jelek. Bagaimana maksudnya?

Setiap investor pasti menginginkan investasinya membuahkan hasil yang besar. Semakin besar hasil investasi, semakin menarik bagi investor. Dan kalau bisa, investasi tersebut tidak memiliki risiko. Jadi, imbal hasil besar, tapi minim risiko. Adakah investasi semacam itu?

Jawaban konkretnya, investasi seperti itu hanya ada dalam brosur-brosur penawaran investasi. Namun, sepanjang sejarah peradaban manusia, belum pernah ada investasi yang bisa memberikan return tinggi dengan risiko rendah. Itu sebabnya, di semua sekolah keuangan dan investasi ada istilah ”high return, high risk”. Imbal hasil berbanding lurus dengan risikonya. Semakin besar ekspektasi terhadap imbal hasil, semakin tinggi pula risiko yang melekat dalam investasi dimaksud.

Moral ceritanya adalah jangan pernah bermimpi memperoleh imbal hasil investasi yang tinggi secara seketika, kecuali Anda berkenan menanggung risiko yang tinggi pula. Oleh karena itu, imbal hasil investasi mestinya dicapai secara bertahap. Boleh saja agak ”lamban”, tapi secara pasti imbal hasil besar akan Anda peroleh. Seperti apa caranya?

Seperti layaknya mengendarai mobil menuju suatu lokasi. Anda pasti sudah mengenal karakter mobil Anda, apakah sering mogok atau memang kelas mobil balap atau mobil kebanyakan. Jika Anda memiliki mobil balap, pasti kemampuan Anda mengendarai mobil luar biasa dan di atas rata-rata pengendara lain. Kecuali, kebetulan Anda memiliki uang banyak dan mampu membeli mobil balap. Kalau seperti ini, tetap saja mobil balap Anda tidak bisa dipacu atau Anda akan mengalami kecelakaan karena, maaf, kemampuan menyetir Anda belum memadai untuk mengendarai mobil balap.

Demikian pula dengan investasi. Anda tidak akan pernah sukses berinvestasi jika tidak memahami karakter jenis investasi yang dipilih. Atau, Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi dimaksud. Jadi, imbal hasil yang diinginkan, sebagai analogi tujuan dari ”mengendarai” investasi, sangatlah bergantung dari pengetahuan Anda tentang investasi tersebut, bukan sekadar karena punya banyak uang untuk diinvestasikan.

Tujuan investasi

Dengan metafora seperti itu, langkah awal dalam berinvestasi adalah pastikan tujuan berinvestasi dan pastikan Anda memahami jenis investasi yang akan dipilih. Lalu, berapa lama tujuan investasi itu akan dicapai. Apakah Anda akan menggunakan kendaraan investasi ala ”kura-kura” atau investasi ala ”mobil balap”. Jika Anda tergolong investor pemula, maka investasi ala ”kura-kura” bukan berarti lebih jelek ketimbang investasi ala ”mobil balap”. Lantas, bagaimana wujud investasi ala ”kura-kura” dan bagaimana pula investasi ala ”mobil balap”?

Investasi ala ”kura-kura” adalah investasi yang konservatif. Tetapi bukan berarti seluruh dana yang Anda miliki mesti ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka. Anda tetap bisa memilih produk-produk yang tersedia di pasar modal, seperti saham, obligasi ritel, maupun reksa dana. Hanya saja, pilihan pada produk tersebut mesti dilakukan secara selektif dan perilaku Anda dalam berinvestasi juga mesti alon-alon. Artinya, kalau membeli saham bukan dimaksudkan untuk ”beli hari ini jual besok”. Tidak perlu secepat itu, seperti ”mobil balap”. Anda beli beberapa saham yang fundamentalnya baik. Lalu targetkan untuk memperoleh capital gain dalam persentase tertentu, misalnya naik 15-20 persen dalam setahun. Maka jual kembali saham tersebut setelah capital gain itu tercapai.

Demikian juga dengan reksa dana dan obligasi ritel. Tujuan Anda berinvestasi bukanlah untuk ”berdagang”, melainkan mengharapkan imbal hasil tertentu dalam kurun waktu yang cukup lama. Dengan pola seperti ini, investasi Anda akan lebih minim risikonya dan tujuan mencapai imbal hasil memadai relatif akan tercapai.

Mobil balap

Sementara, investasi ala “mobil balap” adalah investasi agresif. Investasi jenis ini memungkinkan investor mencapai tujuan secara cepat, tetapi berpeluang mengalami kecelakaan. Contoh konkretnya adalah, jika berinvestasi di saham, karakter-nya adalah saham untuk trading. Dan belum tentu memiliki fundamental bagus, melainkan lebih didasarkan atas pergerakan harga saham. Lebih mengerikan lagi, investasi ala ”mobil balap”, terkadang tidak didasari oleh logika investasi. Misalnya, ikut serta dalam investasi money game dan lain sebagainya karena semata-mata tergiur dengan investasi yang ditawarkan oleh kalangan tertentu. Padahal itu belum tentu investasi, melainkan upaya tipu menipu belaka.

Dari paparan di atas jelas, jika Anda tergolong investor pemula dan masih dalam tahap pembelajaran berinvestasi, sebaiknya tidak mencoba-coba melakukan investasi ala ”mobil balap”. Akan jauh lebih baik berinvestasi secara perlahan, lebih konservatif. Walaupun imbal hasil yang diperoleh tidak terlalu besar, tapi investasi yang Anda lakukan akan sampai pada tujuan.

Lantas, bagaimana portofolio investasi ala ”kura-kura”? Bisa dimulai dengan menempatkan komposisi konservatif, yakni 30 persen dalam bentuk tabungan/deposito, lalu 50 persen di obligasi ritel dan reksa dana, sisanya yang 20 persen boleh di saham. Selanjutnya, penempatan deposito itu sendiri sebaiknya dilakukan di bank yang berskala besar. Sementara untuk obligasi ritel tentunya yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk reksa dana dapat dimulai dengan reksa dana fixed income yang dikeluarkan oleh manajer investasi berskala besar.

Terakhir untuk saham, tujuan pembeliannya adalah untuk dipegang dalam kurun waktu yang cukup lama. Anda cukup membeli beberapa saham saja dan kemudian biarkan harganya bertumbuh, sampai suatu ketika Anda jual kembali setelah mengalami kenaikan harga sekitar 15 persen. Selamat berinvestasi.

Quoted by Idham Azhari from KOMPAS

Monday, February 7, 2011

Waspadai Virus Komputer yang Membawa Teman


Senin, 7 Februari 2011 | 14:07 WIB

KOMPAS.com
- Virus komputer yang satu ini termasuk unik. Tidak hanya mengganggu korbannya, virus tersebut juga punya senjata pamungkas yang lebih berbahaya. Jika komputer korban terkoneksi ke internet, virus tersebut bakal men-download virus lain.

Hebatnya, nama dan jenis virus yang di-download berbeda-beda untuk setiap komputer target baik dari nama maupun ukurannya. Hal inilah yang menyebabkan banyak program antivirus sekalipun kesulitan untuk melakukan deteksi dan pembersihan. Jika file tersebut berhasil di download, maka secara otomatis akan di aktifkan di komputer dan melakukan serangkaian kode jahat yang sudah ditanam di dalam tubuhnya.

Secara umum virus golongan trojan/backdoor ini cukup merepotkan. Ia akan selalu melakukan koneksi ke internet untuk memanggil alamat website yang sudah ditentukan yang akan ditampilkan secara terus menerus sehingga mengakibatkan komputer menjadi lambat. Pada saat diakses virus ini akan menginjeksi file yang mempunyai ekstensi EXE, DLL, dan HTM/HTML baik berupa file program maupun file system Windows sehingga diperlukan langkah pembersihan khusus.

Ciri dan gejala

Antivir5us mendeteksi virus ini sebagai Win32.Siggen.8 sedangkan untuk file-file lain dikenali sebagai Trojan.Packed.21232, Trojan.Hotrend.34 atau Trojan.Starter.1602 sehingga disebut W32/Ramnit (Win32.Siggen.8). Berikut beberapa ciri dan gejala jika komputer terinfeksi virus W32/Ramnit (Win32.Siggen.8)

1. Akan menampilkan aplikasi Internet Explorer yang berisi penawaran atau iklan investasi, game dan program-program promosi (terkadang menampilkan iklan porno) dalam jumlah yang banyak secara terus menerus selama komputer terkoneksi internet sehingga menghabiskan banyak bandwidth untuk iklan yang ditampilkan dan mengakibatkan akses internet menjadi lambat.

2. Icon Removable media (USB Flash) berubah menjadi icon Folder.

3. User tidak dapat mengakses USB Flash dengan menampilkan pesan "Access is denied"

4. Muncul pesan "Compressed (zipped) Folders" pada saat mengakses Flash disk

5. Muncul banyak file dengan nama file "Copy of Shortcut to (1).lnk" s/d "Copy of Shortcut to (4).lnk" di USB Flash.

6. Salah satu hal yang unik dan membuat virus ini sangat mudah aktif dan sulit dibasmi adalah setiap kali user melakukan klik kanan, selain menampilkan menu klik kanan, secara tidak langsung pengguna komputer juga menjalankan virus ini.

Untuk menyebarkan dirinya, ia akan menggunakan USB Flash dengan memanfaatkan fitur autorun Windows.

Cara membersihkan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa virus ini akan menginjeksi file yang mempunyai ekstensi EXE, DLL dan HTM/HTML baik file program maupun file system Windows. Oleh karena itu sebaiknya pembersihan dilakukan pada mode DOS. Untuk mempermudah pembersihan silahkan gunakan Windows Mini PE Live CD (silahkan search di Internet). Kemudian download tools Dr.Web CureIt! di http://www.freedrweb.com/cureit/?lng=en dan sebaiknya dilakukan di komputer yang tidak terinfeksi virus. Agar tools Dr.Web CureIt! tidak terinfeksi, sebaiknya di ZIP dan di-password.

1. Agar pembersihan dapat dilakukan optimal, sebaiknya scan semua HDD termasuk USB Flash maupun HDD eksternal, hal ini dikarenakan virus ini akaan drop beberapa file di USB Flash atau HDD eksternal.

2. Sebelum melakukan pembersihan sebaiknya blok file duplikat virus dengan menggunakan fitur "Software Restriction Policies". Fitur ini hanya ada pada system operasi Windows XP Pro, Vista, 7, Server 2003 dan Server 2008 dengan cara sebagai berikut:

· Klik menu [Start]

· Klik [Run]

· Pada dialog box RUN, ketik SECPOL.MSC kemudian klik tombol [OK]

· Setelah muncul layar "Local Security Policy", klik kanan menu "Software Restriction Policies" dan klik "Create New Policies" atau "New Software Restriction Policies" jika menggunakan Windows Vista/7

· Kemudian klik kanan pada menu "Additional Rules", kemudian pilih "New Hash Rule..."

· Kemudian akan muncul layar "New Hash Rule". Pada kolom ”File Hash”, klik tombol [Browse] dan tentukan salah satu file duplikasi virus yang mempunyai icon ”Folder” dengan ukuran 105 KB (contoh C:-Windows-Explorermgr.exe) kemudian klik tombol [Open]. Pada kolom ”Security Level”, pilih [Disallowed]. Kemudian klik tombol [OK]

3. Hubungkan USB Flash dan HDD eksternal ke komputer.

4. Gunakan Dr Web Live CD untuk membasmi virus ini dengan tuntas. Silahkan download software tersebut di alamat http://www.freedrweb.com/livecd/?lng=en Anda disarankan untuk selalu mendownload Dr Web Live CD yang baru setiap kali ingin menggunakan untuk membersihkan dan membasmi virus. Jika anda menggunakan DR Web Live CD yang lama, maka definisi virus yang terkandung di dalam CD tersebut akan mengikuti saat terakhir anda download Dr Web Live CD tersebut. Alternatif lain adalah anda menggunakan software antivirus Dr Web berbayar yang didistribusikan oleh virusICU http://www.virusICU.com.

a. Setelah software Dr.Web LiveCD berhasil di download, burn kedalam CD/DVD b. Hubungkan USB Flash dan HDD eksternal ke komputer c. Booting komputer melalui CD/DVD ROM d. Kemudian akan muncul layar “Welcome to Dr.Web LiveCD” e. Pilih "Dr.Web LiveCD (Default)" kemudian tekan tombol "Enter" pada keyboard f. Tunggu beberapa saat sampai muncul interface Dr.Web LiveCD yang akan menampilkan aplikasi "Dr.Web Scanner" secara otomatis. Dr.Web Scanner ini berfungsi untuk melakukan pemeriksaan terhadap komputer anda dari kemungkinan adanya virus. g. Untuk Scan HDD, pada layar “Dr.Web Scanner” pilih lokasi Drive yang akan di periksa dan pastikan anda check list opsi “Scan subdirectories” agar Dr.Web dapat melakukan pemeriksaan terhadap direktori dan subdirektori agar pembersihan lebih optimal. Jika layar Dr.Web Scanner tidak muncul klik ganda icon “Dr.Web Scanner” yang terdapat pada Desktop. h. Kemudian klik tombol [Start] untuk memulai proses pemeriksaan (scan) i. Tunggu beberapa saat sampai proses scan selesai dilakukan. Jika ditemukan adanya virus, Dr.Web akan menginformasikan file yang terinfeksi dan jenis virus yang menginfeksi pada kolom informasi virus yang tersedia. j. Klik tombol [Select All] untuk memilih semua objek/file yang akan di bersihkan atau Anda dapat menentukan file mana saja yang akan Anda bersihkan dengan check list pada opsi yang tersedia k. kemudian klik tombol [Cure] untuk membersihkan file yang telah terinfeksi virus l. Tunggu sampai proses pembersihan selesai dilakukan m. Scan ulang komputer untuk memastikan komputer bersih dari virus n. Restart komputer.

Sumber : Vaksincom

Quoted by Idham Azhari from KOMPAS

Sunday, February 6, 2011

Bermain Saham IPO

Minggu, 06 Februari 2011
Adler Haymans Manurung/praktisi keuangan

Saham IPO adalah saham yang pertama kali ditawarkan kepada publik dengan menggunakan penjamin emisi. Dalam kasus sekarang yang sedang ditawarkan ke publik, yaitu saham Garuda. Artinya, saham ini akan ditransaksikan di Bursa pada tanggal yang telah ditentukan dan ditulis pada prospektus perusahaan ketika melakukan penawaran. Bermain saham IPO agak berbeda dengan saham yang sudah ditransaksikan di Bursa.

Dalam bermain saham IPO, investor harus menjawab pertanyaan, apakah saham sudah dimiliki? Investor tidak dapat penjatahan dalam IPO walaupun sudah pesan sebanyak mungkin dan juga sudah menyetor dana. Cara bermain saham untuk kedua jawaban agak berbeda. Pada sisi lain, investor juga harus mengerti apakah saham tersebut termasuk saham hot atau saham sepi (cold).

Transaksi saham IPO dapat dilakukan pada periode penawaran di mana investor memperoleh dari perusahaan sekuritas dikenal dengan pasar perdana dan dapat juga di pasar gelap (antarinvestor dikenal juga grey market) serta pada hari pertama saham tersebut ditransaksikan di Bursa. Kedua pasar ini juga agak berbeda karena sistem pasar yang berbeda pula.

Bila investor bermain saham pada pasar perdana, maka kepastian mendapatkan sahamnya sangat diperlukan. Bila saham sudah dimiliki, maka investor sudah punya hak menjualnya, misalkan lebih tinggi dari harga IPO atau dibelinya. Bila sahamnya disebut dengan saham hot, maka harganya akan meningkat. Dalam kasus saham Krakatau Steel, sebelum dicatatkan harga sahamnya mencapai 1.100, padahal dari penjamin harganya 850. Harga tersebut tidak saja langsung naik dari 850 ke 1.100, tetapi setiap hari ada kenaikan. Harga naik dikarenakan berita yang dibuat pada waktu itu, di mana harga kemurahan. Bagi yang pintar bermain saham ketika ada yang menawarkan harga saham sebesar 900 langsung dibeli dan dijual lagi karena semua orang sudah mempunyai frame harga KRAS sudah murah.

Tetapi, ada juga pemain yang belum punya sahamnya berani menawarkan dengan premium sehingga pemain mencari dari penjamin emisi dengan segala cara karena sudah ada pembelinya. Bila dijualnya sebesar 103, maka saham tersebut akan dibeli lebih kecil 101 atau 102 dan pemain tersebut mendapatkan fee sekitar 1 persen. Ada juga pemain yang menawarkan pembelian dengan diskon besar, misalkan 10 persen, padahal sahamnya tidak ada sehingga kelihatan pembelinya sedikit. Investor yang tidak memahami selalu dirugikan.

Bila investor tidak punya sahamnya tapi mencoba memainkannya, maka ada dua kepentingan yang dilakukannya, yaitu mencoba menggoyang harganya, seharusnya pemain tersebut punya nyali dan paham memainkan saham tersebut. Paling tidak pemain tersebut mempunyai power untuk mendapatkan saham tersebut.

Saham yang ditransaksikan pada hari pertama bisa naik terus sampai pada level otomatis ditutup transaksi (autorejection) karena peraturan yang dikeluarkan bursa, bahkan bisa juga berfluktuasi. Bila sahamnya sangat hot dan dijual dengan harga kemurahan, maka saham itu akan naik terus. Sangat menarik bertransaksi pada saham yang harganya berfluktuasi dalam sehari ini. Bila kinerja saham pada hari pertama turun dari harga IPO-nya, maka emiten dan penjamin emisinya dianggap tidak memberikan kepuasan pada investornya.

Umumnya capital gain yang diperoleh investor pada hari pertama berfluktuasi dari 8 persen sampai dengan 50 persen dan secara rata-rata sekitar 20 persen untuk saham IPO. Angka seperti ini juga diperoleh pada bursa saham internasional. Investor bisa menjual sahamnya setelah menikmati sekitar 25 persen, di mana 5 persen merupakan biaya akan dikeluarkan atas transaksi maupun hal lain (traktir teman). Bila saham terjual dengan kapital gain 25 persen maka hasil yang diperoleh sudah sangat optimal karena dalam tempo 2 minggu investor telah memperoleh hasil yang sangat gemilang.

Setelah menjual saham, maka investor harus membeli kembali saham itu supaya dimiliki, apalagi saham tersebut di kelompok saham hot. Batasan yang dipergunakan untuk membeli kembali, yaitu saham sudah drop 10 persen. Pembeliannya jangan dilakukan sekaligus, tetapi separuh dan bila turun lagi dibeli dengan uang yang sisa. Bila harga saham berbalik naik ke atas jangan panik harus tetap tenang karena saham itu pasti ada turunnya, karena tidak mungkin saham itu akan naik terus.

Bila saham yang dimiliki tersebut tidak termasuk saham hot atau disebut saham sepi, maka investor jangan berharap capital gain yang tinggi. Sehingga investor harus mengubah patokan yang penjualan saham, bisa saja maksimum 10 persen agar dana tidak stagnan pada saham tersebut. Berdasarkan pengalaman bahwa saham yang sepi tidak bisa memberikan capital gain 15 persen dan maksimum 10 persen sehingga investor harus buru-buru menjualnya. Bila turun ke bawah, maka investor langsung membelinya. Teknis bermain saham jual beli pada harga atas dan bawah bisa ditanyakan kepada perusahaan sekuritas investor bermain saham.

Selanjutnya, investor tidak bisa mendapatkan saham pada saat periode perdana karena sahamnya termasuk saham hot. Investor harus memburunya pada hari pertama dengan langsung membeli. Bila investor mempunyai sejumlah dana untuk membelinya, maka investor harus membeli saham tersebut maksimum 4 tik, dan tik saham untuk berbagai harga juga berbeda.

Tetapi, investor juga harus mencari informasi berapa besar premium yang terjadi pada pasar abu-abu ketika saham tersebut ditawarkan di pasar perdana. Bila saham hot ini sudah tinggi premiumnya di pasar perdana, maka investor harus memulai pembelian pada harga premium yang terjadi. Investor harus meminta kepada sekuritas untuk memasang pembelian saham pada harga yang sudah ditentukan yang diduga akan diperoleh. Investor juga bisa menjual bila sudah naik 10 persen dari harga pembelian. Sungguh menakjubkan bila dapat hasil capital gain yang besarnya 10 persen.

Bila sahamnya masuk kelompok saham sepi, maka investor juga harus hati-hati membeli saham ini karena ketika dibeli kemungkinan naik tetapi kenaikan tidak tajam dan kemungkinan turun setelah naik sedikit dan kebetulan setelah dibeli. Saham kelompok sepi ini biasanya dihindari investor yang sangat pintar bermain saham. Oleh karenanya, investor harus memahami dan melihat prospek saham ini dengan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak.

Sekali lagi, risiko masih tetap di depan mata sehingga investor harus juga hati-hati karena dana dimiliki investor dan kerugian yang dialami ditanggung investor. Investor harus tenang dan tidak terlalu rakus sehingga dapat diperoleh kapital yang diinginkan.

Quoted by Idham Azhari from KOMPAS

Selamat Ulang Tahun Muhammad Idham Azhari!

Selamat Ulang Tahun Muhammad Idham Azhari!

Happy Birthday to You!

Happy Birthday Mr. Ronald Reagan!

Happy Waitangi Day!