BLOGSPOT atas

Sunday, February 6, 2011

Bermain Saham IPO

Minggu, 06 Februari 2011
Adler Haymans Manurung/praktisi keuangan

Saham IPO adalah saham yang pertama kali ditawarkan kepada publik dengan menggunakan penjamin emisi. Dalam kasus sekarang yang sedang ditawarkan ke publik, yaitu saham Garuda. Artinya, saham ini akan ditransaksikan di Bursa pada tanggal yang telah ditentukan dan ditulis pada prospektus perusahaan ketika melakukan penawaran. Bermain saham IPO agak berbeda dengan saham yang sudah ditransaksikan di Bursa.

Dalam bermain saham IPO, investor harus menjawab pertanyaan, apakah saham sudah dimiliki? Investor tidak dapat penjatahan dalam IPO walaupun sudah pesan sebanyak mungkin dan juga sudah menyetor dana. Cara bermain saham untuk kedua jawaban agak berbeda. Pada sisi lain, investor juga harus mengerti apakah saham tersebut termasuk saham hot atau saham sepi (cold).

Transaksi saham IPO dapat dilakukan pada periode penawaran di mana investor memperoleh dari perusahaan sekuritas dikenal dengan pasar perdana dan dapat juga di pasar gelap (antarinvestor dikenal juga grey market) serta pada hari pertama saham tersebut ditransaksikan di Bursa. Kedua pasar ini juga agak berbeda karena sistem pasar yang berbeda pula.

Bila investor bermain saham pada pasar perdana, maka kepastian mendapatkan sahamnya sangat diperlukan. Bila saham sudah dimiliki, maka investor sudah punya hak menjualnya, misalkan lebih tinggi dari harga IPO atau dibelinya. Bila sahamnya disebut dengan saham hot, maka harganya akan meningkat. Dalam kasus saham Krakatau Steel, sebelum dicatatkan harga sahamnya mencapai 1.100, padahal dari penjamin harganya 850. Harga tersebut tidak saja langsung naik dari 850 ke 1.100, tetapi setiap hari ada kenaikan. Harga naik dikarenakan berita yang dibuat pada waktu itu, di mana harga kemurahan. Bagi yang pintar bermain saham ketika ada yang menawarkan harga saham sebesar 900 langsung dibeli dan dijual lagi karena semua orang sudah mempunyai frame harga KRAS sudah murah.

Tetapi, ada juga pemain yang belum punya sahamnya berani menawarkan dengan premium sehingga pemain mencari dari penjamin emisi dengan segala cara karena sudah ada pembelinya. Bila dijualnya sebesar 103, maka saham tersebut akan dibeli lebih kecil 101 atau 102 dan pemain tersebut mendapatkan fee sekitar 1 persen. Ada juga pemain yang menawarkan pembelian dengan diskon besar, misalkan 10 persen, padahal sahamnya tidak ada sehingga kelihatan pembelinya sedikit. Investor yang tidak memahami selalu dirugikan.

Bila investor tidak punya sahamnya tapi mencoba memainkannya, maka ada dua kepentingan yang dilakukannya, yaitu mencoba menggoyang harganya, seharusnya pemain tersebut punya nyali dan paham memainkan saham tersebut. Paling tidak pemain tersebut mempunyai power untuk mendapatkan saham tersebut.

Saham yang ditransaksikan pada hari pertama bisa naik terus sampai pada level otomatis ditutup transaksi (autorejection) karena peraturan yang dikeluarkan bursa, bahkan bisa juga berfluktuasi. Bila sahamnya sangat hot dan dijual dengan harga kemurahan, maka saham itu akan naik terus. Sangat menarik bertransaksi pada saham yang harganya berfluktuasi dalam sehari ini. Bila kinerja saham pada hari pertama turun dari harga IPO-nya, maka emiten dan penjamin emisinya dianggap tidak memberikan kepuasan pada investornya.

Umumnya capital gain yang diperoleh investor pada hari pertama berfluktuasi dari 8 persen sampai dengan 50 persen dan secara rata-rata sekitar 20 persen untuk saham IPO. Angka seperti ini juga diperoleh pada bursa saham internasional. Investor bisa menjual sahamnya setelah menikmati sekitar 25 persen, di mana 5 persen merupakan biaya akan dikeluarkan atas transaksi maupun hal lain (traktir teman). Bila saham terjual dengan kapital gain 25 persen maka hasil yang diperoleh sudah sangat optimal karena dalam tempo 2 minggu investor telah memperoleh hasil yang sangat gemilang.

Setelah menjual saham, maka investor harus membeli kembali saham itu supaya dimiliki, apalagi saham tersebut di kelompok saham hot. Batasan yang dipergunakan untuk membeli kembali, yaitu saham sudah drop 10 persen. Pembeliannya jangan dilakukan sekaligus, tetapi separuh dan bila turun lagi dibeli dengan uang yang sisa. Bila harga saham berbalik naik ke atas jangan panik harus tetap tenang karena saham itu pasti ada turunnya, karena tidak mungkin saham itu akan naik terus.

Bila saham yang dimiliki tersebut tidak termasuk saham hot atau disebut saham sepi, maka investor jangan berharap capital gain yang tinggi. Sehingga investor harus mengubah patokan yang penjualan saham, bisa saja maksimum 10 persen agar dana tidak stagnan pada saham tersebut. Berdasarkan pengalaman bahwa saham yang sepi tidak bisa memberikan capital gain 15 persen dan maksimum 10 persen sehingga investor harus buru-buru menjualnya. Bila turun ke bawah, maka investor langsung membelinya. Teknis bermain saham jual beli pada harga atas dan bawah bisa ditanyakan kepada perusahaan sekuritas investor bermain saham.

Selanjutnya, investor tidak bisa mendapatkan saham pada saat periode perdana karena sahamnya termasuk saham hot. Investor harus memburunya pada hari pertama dengan langsung membeli. Bila investor mempunyai sejumlah dana untuk membelinya, maka investor harus membeli saham tersebut maksimum 4 tik, dan tik saham untuk berbagai harga juga berbeda.

Tetapi, investor juga harus mencari informasi berapa besar premium yang terjadi pada pasar abu-abu ketika saham tersebut ditawarkan di pasar perdana. Bila saham hot ini sudah tinggi premiumnya di pasar perdana, maka investor harus memulai pembelian pada harga premium yang terjadi. Investor harus meminta kepada sekuritas untuk memasang pembelian saham pada harga yang sudah ditentukan yang diduga akan diperoleh. Investor juga bisa menjual bila sudah naik 10 persen dari harga pembelian. Sungguh menakjubkan bila dapat hasil capital gain yang besarnya 10 persen.

Bila sahamnya masuk kelompok saham sepi, maka investor juga harus hati-hati membeli saham ini karena ketika dibeli kemungkinan naik tetapi kenaikan tidak tajam dan kemungkinan turun setelah naik sedikit dan kebetulan setelah dibeli. Saham kelompok sepi ini biasanya dihindari investor yang sangat pintar bermain saham. Oleh karenanya, investor harus memahami dan melihat prospek saham ini dengan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak.

Sekali lagi, risiko masih tetap di depan mata sehingga investor harus juga hati-hati karena dana dimiliki investor dan kerugian yang dialami ditanggung investor. Investor harus tenang dan tidak terlalu rakus sehingga dapat diperoleh kapital yang diinginkan.

Quoted by Idham Azhari from KOMPAS

1 comment: