BLOGSPOT atas

Friday, December 31, 2010

INSPIRASI WIRAUSAHA: Toko Online Raup Berkah Ajang AFF

Jumat, 31 Desember 2010 | 11:13 WIB

KOMPAS.com -
Prestasi tim merah putih di ajang Piala AFF menular ke toko online yang menjual pernak-pernik tim nasional yang ditukangi Alfred Riedl. Penjualan mereka selama bulan ini melonjak hingga 30 persen ketimbang bulan lalu. Selain kaos tim nasional bergambar burung garuda di dada, pembeli juga banyak memesan jaket, syal, sarung tangan, dan sepatu bola.

Gemerlap Piala AFF 2010 yang diikuti delapan negara Asia Tenggara menghipnotis hampir seluruh penduduk Indonesia. Pasalnya, tim merah putih yang dimotori dua pemain naturalisasi Irfaan Bachdim dan Cristian Gonzales tampil gemilang tak terkalahkan dan menembus babak semifinal.

Minat masyarakat kita menonton penampilan tim nasional besutan Alfred Riedl menggila. Terutama yang ingin menyaksikan langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, yang berkapasitas 80.000 orang.

Tentu, tak lengkap menonton tanpa menggunakan atribut tim nasional, terutama kaos. Kalau sudah begini, pedagang pernak pernik yang berkaitan dengan tim garuda senang bukan kepalang. Sebab, mereka untung besar. Termasuk para penjual yang menjajakan jersey tim merah putih melalui internet.

Pramudita Aulia, pemilik KaosBola.com, misalnya. Sejak perhelatan Piala AFF awal Desember lalu, ia mampu menjual minimal lima set kaos dan jaket berbau tim nasional. "Animo masyarakat untuk membeli kaos dan jaket meningkat dibandingkan dengan bulan-bulan biasa yang paling banyak laku cuma dua pieces per bulan," katanya.

Ia melego kaos tim nasional mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per potong dan celana Rp 33.000 per pieces. Adapun untuk jaket, ia membanderol dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 75.000.

Jualan pernak-pernik tim nasional toko online Munyie.com juga laris manis. Yofita, costumer service Munyie.com, menceritakan bahwa selain kaos dan jaket, sarung tangan, sepatu, bola, hingga boneka berbentuk replika pemain tim merah putih juga ikutan laku keras. "Desember ini, pesanan pernak-pernik tim nasional naik 30 persen," katanya. Padahal, empat bulan sebelumnya, penjualan Munyie.com adem ayem.

Menurut Yofita, pembeli yang masuk ke tokonya di dunia maya tidak hanya datang dari kalangan perorangan, tapi juga banyak dari kelompok tertentu yang membeli dalam jumlah besar. "Yang paling banyak datang terutama pesanan kaos tim nasional, sarung tangan, syal, dan sepatu bola," ungkapnya.

Setiap harinya, Munyie.com bisa menjual 10 kaos tim nasional dengan logo burung garuda di dada dan 15 sarung tangan. Sementara, sepatu bola, sejak awal Desember hingga pertengahan Desember, telah laku terjual sebanyak 86 pasang.

Yofita menuturkan, meski mengalami lonjakan pesanan, toko onlinenya tidak serta merta menaikkan harga jual produknya. Sebab, persaingan antarpenjual jersey tim nasional di dunia maya juga cukup ketat pascaprestasi Markus Horison dan kawan-kawan di ajang Piala AFF yang moncer.

Munyie.com menjual kaos tim nasioanl dengan harga mulai Rp 95.000 hingga Rp 100.000 per potong. Lalu, celana dan sarung tangan dengan berbagai ukuran dilego mulai Rp 100.000 per buah. Sedang sepatu bola berkisar Rp 300.000 sampai Rp 450.000 per pasang. Adapun, boneka dihargai Rp 100.000-Rp 150.000.

Memang, penjualan di toko online semacam KaosBola.com dan Munyie.com mengalami peningkatan cukup besar. Tetapi, dibandingkan dengan pedagang kaos dadakan di seputaran Stadion Gelora Bung Karno, penjualan mereka terbilang masih kalah banyak.

Tengok saja Dadang, penjual kaos yang mangkal di Pintu Timur, Gelora Bung Karno. Ia bisa menjual lebih dari 100 kaos tim nasional pada laga semifinal leg pertama, Kamis (16/12/2010) lalu, ketika Indonesia menghadapi Filipina. "Lumayan, dapat Rp 5 juta," katanya girang. Dadang menjajakan kaosnya seharga Rp 50.000.

Meski begitu, Yofita tidak mau toko online-nya disejajarkan dengan para pedagang di pinggir jalan. Soalnya, pangsa pasar yang disasar jelas berbeda. "Kami hadir sebagai alternatif bagi para pembeli yang tidak punya waktu untuk berbelanja langsung," ujar dia.

Yofita menegaskan, kualitas produk yang dijual Munyie.com juga boleh diadu dengan barang di toko-toko usat perbelanjaan maupun toko online lainnya. "Kami berani menjamin, produk yang kami jual berkualitas. Bisa dilihat dari bahan baku dan tingkat keawetannya" tegasnya. (Mona Tobing/Kontan)

Quoted by Idham Azhari From KOMPAS

2010: Porsi Iklan Media Online Naik 400 Persen

Jumat, 31 Desember 2010 | 08:10 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Porsi iklan di sejumlah media online internet di Indonesia dinilai mengalami kenaikan signifikan pada tahun ini dibandingkan pencapaian tahun 2009.

"Kini, kue iklan di media online meningkat 400 persen atau sekarang mencapai 4 persen dari total belanja iklan ," kata Pengamat Media Massa asal Surabaya, Hendro D. Laksono, saat Diskusi Jurnalisme "Online" PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), di Surabaya, Kamis (30/12/2010).

Menurut dia, sebelum munculnya internet perkembangan media sebatas di media cetak dan elektronik seperti radio maupun televisi. Namun, pergerakan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang semakin cepat tidak bisa ditampung oleh media tersebut. "Media cetak dibatasi jumlah halaman dan proses produksi. Kalau media televisi dan radio dibatasi oleh durasi," ujarnya.

Di sisi lain, jelas dia, ketika kue iklan dikuasai media televisi sebanyak 60 persen saat itu porsi iklan media online sangat minim atau sekitar 1,4 persen. Pada periode sama penguasaan iklan juga menyebar ke surat kabar, majalah, tabloid tetapi porsi mereka lebih besar dibandingkan perolehan media online. "Di Jawa Timur, seorang pemilik media online selama dua tahun ke depan bisa mempunyai dua media lain. Bahkan, ada yang satu tahun bisa lima media sekaligus," katanya.

Selain itu, ia menilai, kehadiran media online justru bisa menyajikan berita dan informasi dalam waktu sangat cepat baik menit maupun detik. Kondisi tersebut menjadi perbedaan antara jurnalisme konvensional dan online. "Kecepatan adalah ciri khas media online meskipun radio dan televisi bisa menyiarkan beritanya secara langsung," katanya.

Dengan cepatnya koneksi internet, ia optimistis, karya jurnalistik secara online tersebut bisa dinikmati di berbagai tempat. "Namun, tanpa adanya legalitas yang kuat maka banyaknya jumlah media online di Indonesia kian melemahkan posisi tawar wartawan di media itu," katanya.

Quoted by Idham Azhari From KOMPAS

Sunday, December 26, 2010

Rendang Pun "Berselancar" di Internet

Minggu, 26 Desember 2010 | 03:39 WIB

Revolusi teknologi digital membawa perubahan pada hampir semua aspek kehidupan kita. Bahkan, orang Jepang yang ingin makan rendang Padang tinggal kirim ”e-mail” ke penjualnya. Dan, rendang pun ”datang sendiri” ke rumahnya. Budi Suwarna dan Sarie Febriane

Mbok Idem (40) tampak sangat sibuk. Tangannya gesit membungkus cabai, ujung bahu dan pipinya menjepit telepon genggam. Sambil melayani pembeli yang datang langsung berbelanja di lapak sayurnya, Idem menerima pesanan ikan patin segar lewat telepon. ”Ada lagi yang mau dipesan?” ujarnya kepada pelanggannya di ujung telepon, Rabu (22/12).

Saat ada sela, Idem bergegas mengantar ikan patin pesanan itu ke rumah pelanggannya dengan sepeda motor. Dalam dua jam, pedagang sayur yang mangkal di Kompleks Pondok Hijau, Ciputat, itu bisa bolak-balik lima kali mengantar pesanan.

Jasa pesan-antar dilakoni Idem sejak enam tahun lalu. Semua mengalir begitu saja tanpa rencana. Awalnya hanya 1-2 pelanggan yang memesan sayur-mayur via telepon, lama-lama jadi banyak. Idem pun mafhum, zaman telah berubah. ”Sekarang orang beli cabai sebungkus saja lewat telepon, tapi saya siap mengantar.”

Verni Dian Hidayanty (28) juga memanfaatkan teknologi komunikasi untuk berjualan. Sejak tahun yang lalu dia menjajakan rendang padang bermerek ”Uni Erieza” melalui internet. Pembeli tinggal memesan melalui e-mail, Facebook, atau telepon. Pesanan akan diantar kurir. Dengan cara itu, rendang buatan Verni bisa dinikmati pembeli di Jabodetabek, Yogyakarta, Kalimantan, bahkan hingga Jepang.

Selain Verni, ada jutaan orang yang memanfaatkan internet untuk jualan, mulai dari terasi, RBT, sampai mobil Mercy. Bahkan, jasa yang terdengar tak lazim pun ditawarkan. Salah satunya adalah layanan menjemput barang tertinggal. Febri (34) pernah memanfaatkan jasa yang disediakan situs ”Asistenpribadi” itu enam tahun lalu. Ketika itu, surat cuti yang harus dia serahkan kepada pimpinannya di kantor tertinggal di rumah. Dia segera menelepon pengelola ”Asistenpribadi” dan petugas situs mengambil surat tersebut ke rumah Febri di Cinere. Febri tinggal membayar jasa layanan dan persoalan pun beres.

Jadi, apa yang tidak bisa dilakukan di era ketika ruang dan waktu bisa dimampatkan oleh teknologi? Semua orang, asal terhubung dengan dunia digital, punya akses yang sama untuk berlomba dalam percepatan penetrasi pasar global. Polanya mungkin sama dengan telemarketing atau teleshoping yang digunakan para kapitalis tulen dalam merebut pasar global.

Bertetangga secara aneh

Begitulah, di era serba digital ini, cara orang mengonsumsi, memproduksi, dan berjualan telah berubah secara radikal. Tidak hanya itu, pola relasi sosial ikut berubah. Pada zaman ini, orang kian intim bergaul lewat jejaring sosial. Mereka berbagi informasi, curhat, atau hasrat melalui Twitter atau Facebook, bahkan dengan orang yang belum tentu mereka kenal. Ajaibnya, mereka merasa sangat dekat dan akrab.

Tony, warga Cipinang, bercerita, dia berkomunikasi intens dengan seorang artis terkenal meski tidak pernah bertemu secara fisik. Ketika pertemuan fisik terjadi, Tony dan artis itu langsung akrab seperti sudah lama sekali berteman.

Tidak hanya pertemanan, solidaritas massal pun bisa digerakkan secara sporadis lewat Twitter, Facebook, dan blog pribadi. Ini antara lain dilakukan Dian Paramita (22), mahasiswa UGM. Dua bulan lalu dia mengetuk hati para pengguna media sosial untuk menyumbangkan dana bagi korban letusan Merapi. Pesan itu langsung disambut. Dalam beberapa jam, dana jutaan rupiah pun mengalir dari para dermawan yang sebagian tidak dikenalnya.

Sampai sekarang Dian terheran-heran bagaimana pesan yang dia kirim melalui media sosial ternyata bisa menggerakkan empati banyak orang. ”Awalnya saya hanya iseng kirim pesan, barangkali ada orang yang mau bantu korban Merapi. Ternyata responsnya besar sekali,” ujarnya.

Meski begitu, era digital juga memperlihatkan sejumlah paradoks. Ketika hubungan antarmanusia serba difasilitasi media, orang bisa teralienasi dari kehidupan nyata. Putri (28), warga Legoso, Ciputat, menceritakan, betapa hubungan dengan tetangga dekatnya terasa agak aneh. Dia tahu apa yang dilakukan seorang tetangganya melalui Facebook. Dia berbincang akrab melalui bilik ngobrol Facebook atau SMS. Tapi, sejak tiga bulan lalu, Putri tidak pernah bertemu dengannya secara fisik.

Masyarakat ”cyber”

Yanuar Nugroho, dosen Manchester Business School The University of Manchester yang sedang meneliti media sosial di Indonesia, melihat, masyarakat Indonesia telah bergeser ke masyarakat cyber. Jumlah mereka pun sangat besar.

Pengguna telepon seluler di Indonesia sekitar 120 juta orang, atau setengah dari jumlah penduduk. Pengguna internet 30 juta (Internet World Stats, 2010). Dari jumlah itu, 20,8 persen di antaranya nge-twitt (ComScore, 2010). Sementara itu, pengguna Facebook sekitar 32 juta (Check Facebook, 2010). Nomor dua setelah AS.

Mereka ini—bersama masyarakat cyber di negara lain—setiap hari ikut berlomba mengisi ruang-ruang virtual dengan berbagai keperluan, mulai dari jualan terasi, menghimpun solidaritas, kampanye, memupuk pencitraan, berkomunitas, hingga sekadar iseng kurang kerjaan.

Persoalannya, kata Yanuar, masyarakat cyber Indonesia masih sebatas konsumen informasi dalam kontestasi mewarnai ruang virtual itu. ”Padahal, kalau kita konsumen informasi sudah pasti kita konsumen goods (barang-barang).”

Quoted by Idham Azhari From KOMPAS

INVESTASI: Investor Kecil Membeli Saham IPO

Minggu, 26 Desember 2010 | 03:02 WIB

Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

Bagaimana caranya investor kecil dengan modal maksimum Rp 5 juta ikut membeli saham IPO?

Tidak ada batasan yang jelas mengenai konsep investor kecil, tetapi berbagai pihak biasanya menyatakan bila transaksinya masih di bwah 50 lot (1 lot sama dengan 500 saham), transaksi tersebut dianggap transaksi kecil. Bila nilai harga sahamnya sebesar Rp 50.000, seperti saham ASII (Astra Internasional), nilainya 1 lot saja sudah mencapai Rp 25 juta.

Bila ukuran yang dipakai nilai, maka nilai transaksi di bawah Rp 50 juta sudah dianggap investor kecil, bahkan ada pihak yang menganggap nilai transaksi Rp 100 juta masih dikategorikan investor kecil. Biasanya investor kecil paling peka terhadap aturan yang mematikan kehidupan mereka. Bahkan, ada investor kecil hidup dari transaksi saham di bursa. Bila kita pergi ke Bursa Amerika Serikat, banyak investor kecil yang bermain saham di bursa sebagai penghidupan.

Saham IPO adalah saham yang pertama kali ditawarkan oleh investor kepada publik dengan bantuan perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi. Periode IPO sangat pendek karena saham tersebut biasanya sudah ditawarkan kepada pihak lain sebelum ditawarkan kepada publik. Namun, sosialisasi penawaran saham tersebut perlu berkali-kali dilakukan agar bisa menjadi saham yang dapat diketahui masyarakat.

Berbagai penelitian memberikan argumentasi dan kesimpulan baik di dalam negeri ini maupun di luar negeri bahwa investor yang melakukan investasi pada saham IPO umumnya mendapatkan keuntungan minimum 5 persen selama periode dua minggu. Bila investor melakukan investasi dua saham IPO pada setiap bulan, investasinya akan sangat menguntungkan. Ada seorang investor yang bercerita ketika penulis mengikuti IPO KS bahwa investor tersebut selalu mendapatkan keuntungan dan kekurangan biaya hidup ditutupi dari keuntungan main saham IPO dan secara kebetulan investor tersebut seorang pegawai negeri.

Buka rekening

Pertama yang harus dilakukan investor adalah mempunyai rekening pada perusahaan sekuritas. Pembukaan rekening pada perusahaan sekuritas merupakan sebuah kewajiban, tanpa rekening ini investor tidak bisa menjual sahamnya. Ketika investor ingin membuka rekening pada perusahaan sekuritas, investor harus mempunyai dana paling sedikit Rp 10 juta. Nilai ini merupakan kewajiban yang diminta perusahaan sekuritas. Nilai ini kadang bisa juga lebih rendah dan bila ada yang menjamin investor, tetapi kemajuan dan persoalan krisis yang terjadi membuat nilai ini akan meningkat.

Pada pembukaan rekening, investor mengisi sebuah formulir yang berisikan pertanyaan mengenai data pribadi investor. Berisi juga pertanyaan: mengapa investor bermain saham dan dari dana investor untuk transaksi saham tersebut. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan wajib untuk memenuhi peraturan yang dikenal peraturan pengenalan klien (know your client, KYC).

Selanjutnya, perusahaan sekuritas melakukan due diligence (pengujian tuntas) terhadap pernyataan investor dalam formulir tersebut. Bila perusahaan sekuritas telah merasa tidak ada persoalan, investor diperbolehkan melakukan transaksi. Investor harus mencari perusahaan sekuritas yang memberikan kelonggaran kepada investor agar bisa membuka rekening dengan setoran awal Rp 5 juta. Bila investor melakukan dengan jujur, perusahaan sekuritas akan memberikannya kepada investor. Tujuan investor adalah bermain saham IPO, tetapi investor tidak bisa langsung, melainkan bermain saham dulu dengan jumlah kecil.

Perusahaan sekuritas

Kedua, investor harus berhubungan dengan pemasaran perusahaan sekuritas. Investor selalu mempunyai hubungan yang baik dengan pemasaran tersebut agar pelayanan terhadap investor lebih baik. Bahkan, ada pihak yang melakukan traktir makan bila investor mendapatkan keuntungan cukup lumayan. Biasanya, pemasaran perusahaan tidak pernah meminta hal-hal yang demikian, tetapi investor yang bertindak.

Pemasaran perusahaan sekuritas sangat takut bila kehilangan investor. Bila investor mempunyai hubungan yang sangat baik dan dekat, saham IPO akan bisa diperoleh dan kemungkinan setiap ada IPO akan mendapat penjatahan karena memberikan kepada investor bukan sebagai beban, melainkan pelayanan. Investor jangan kecewa dengan pengalaman investor yang tertulis pada tulisan dua minggu lalu, di mana 10 tahun telah menjadi nasabah tetapi satu lot pun tidak dapat, padahal sudah menyetor sekian ratus juta. Persoalan tersebut terjadi karena moral hazard lebih tinggi dari tindakan bijak.

Ketiga, investor harus melakukan transaksi yang berulang pada perusahaan sekuritas tersebut. Bila investor hanya melakukan transaksi tidak berulang-ulang, investor tidak akan pernah diingat. Artinya, investor melupakan transaksi sahamnya dan orang lain juga ada kemungkinan melupakan investor.

Saat ini sudah ada berapa perusahaan sekuritas yang menawarkan transaksi saham secara online, seperti Done dilayani PT Danareksa, E-trading oleh perusahaan yang bersangkutan, dan IPOT dilayani PT IndoPrimer Sekuritas. Ketiga perusahaan ini terdaftar di Bapepam dan menjadi anggota Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini dilakukan bila investor memiliki dana dan saham.

Dana harus dibutuhkan pada rekening investor di perusahaan minimum sejumlah nilai transaksi investor dan saham yang ada di rekening jika ingin menjual. Artinya, perusahaan sekuritas tidak ingin mengganggu risiko akibat transaksi investor. Selayaknya investor mencoba transaksi saham pada metode online ini dan ada kemungkinan mendapatkan saham IPO karena investor sudah mempunyai rekening pada perusahaan sekuritas.

Quoted by Idham Azhari From KOMPAS

Thursday, December 23, 2010

Perekonomian: Waspadai Tiga Risiko Ekonomi pada 2011!

Kamis, 23 Desember 2010 | 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) menilai ada tiga risiko yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan internal dan eksternal dalam perekonomian Indonesia. Karena itu, Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo menilai ketiga risiko itu perlu diwaspadai sejak dini.

Adapun ketiga risiko itu adalah; pertama, risiko dari ketidakseimbangan ekonomi global di mana melambatnya ekonomi negara maju dan moderasi akselerasi emerging market yang dapat menyebabkan menurunnya permintaan eksternal terhadap ekspor emerging market, termasuk Indonesia.

Kedua, derasnya aliran modal asing (capital inflow) dan isu perang kurs, di mana kebijakan quantitative easing tahap kedua dari AS akan mengakibatkan berlanjutnya aliran capital inflow yang deras dan tekanan apresiasi nilai tukar emerging market, termasuk rupiah. Sementara risiko ketiga, kuatnya permintaan domestik dan tekanan inflasi.

Menurut Perry, peningkatan permintaan domestik untuk mendorong pertumbuhan di emerging market termasuk Indonesia akan mendorong peningkatan tekanan inflasi, terutama bila respons sisi penawaran tidak secepat akselerasi sisi permintaan. "Sejumlah risiko perlu diwaspadai untuk menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar peningkatan ekonomi nasional berkelanjutan," katanya dalam acara Proyeksi Ekonomi 2011 Indef, Kamis (23/12/2010).

Namun, Perry optimistis perekonomian 2010 dan 2011 cukup baik kendati tantangan cukup banyak, seperti inflasi, aliran dana asing, dan bagaimana meningkatkan kapasitas perekonomian. (Kontan/Irma Yani)

KOMPAS

- Muhammad Idham Azhari

Wednesday, December 15, 2010

Sensus Digital: Ini 33 Merek Berpengaruh di Media Sosial




Rabu, 15 Desember 2010 | 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 33 merek terkenal dan 8 tokoh berpengaruh menjadi jawara di media sosial yang diperoleh dari hasil sensus digital yang dihasilkan melalui mesin yang diberi nama Sistem Iklan Teknologi Teks Indonesia (SITTI).

"SITTI bekerja sama dengan Majalah SWA dan OMG Consulting memberikan penghargaan bagi 'Indonesia Most Popular Brand in Social Media dan Indonesia Most Influential Personality in Social Media', ini adalah ajang penghargaan bagi merek-merek dan personality Indonesia paling populer di media sosial," kata Andy Sjarief dari SITTI kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/12/2010) malam.

Menurut Andi, cara kerja SITTI terkait penghargaan 33 merek dan personality paling populer di media sosial, dengan menangkap 600 juta halaman situs dalam bahasa Indonesia, 8 juta akun Twitter dan komunikasinya, serta merekam sekitar 10 juta akun Facebook.

"Dari hasil tangkapan itu, kemudian dilakukan pemetaan pembicaraan. Jika pembicaraan menyangkut merek atau personality, dapat ditemukan kata apa saja yang paling tinggi frekuensinya ditulis di situs internet, Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya. Setelah itu, dapat diukur seberapa besar relevansinya terhadap merek atau personality tersebut," papar Andy.

Sementara menurut pemimpin Majalah SWA, Kemal Effendi Gani, kolaborasi dan penghargaan ini untuk pertama kali untuk memetakan fenomena perkembangan media sosial yang begitu pesat, terutama di Indonesia. "Perkembangan media sosial sangat luar biasa, banyak dari kita sudah mengetahuinya. Namun, bagi pemilik dan pengelola merek, seperti apa merek mereka dibicarakan dalam dunia digital? Juga benarkah suara para public figure, pengusaha, artis, dan pakar didengar di media sosial? Survei ini memetakan fenomena tersebut," jelas Kemal.

Dalam survei digital ini, terdapat 33 kategori produk dan lebih dari 100 merek yang ditelusuri rekam jejaknya di dunia maya. Sebanyak 33 kategori ini mulai dari makanan, minuman, elektronik, oli, sepatu sampai otomotif. Selain produk, hasil survei mencatat sejumlah orang yang berpengaruh di ranah media sosial, terutama Twitter. Mereka berpengaruh di bidang tertentu yang mampu menggerakkan pengikutnya (follower) yang jumlahnya tak sedikit untuk menge-tweet.

Rene S Canoneo dari SITTI mengatakan, SITTI adalah sebuah inisiatif digital dari, oleh, dan untuk Indonesia. Sebagai sebuah mesin, SITTI berkemampuan untuk membaca dan memaknai lebih dari 600 juta halaman web berbahasa Indonesia sekaligus menangkap pembicaraan di dunia maya. "Penghargaan ini untuk menghormati para pengguna media sosial yang telah berhasil memaknai dunia digital. Keberhasilan mereka adalah kontribusi pertumbuhan usaha dan perkembangan dunia digital di Indonesia," kata Rene.

Berikut hasil survei 33 Indonesia Most Favourable Brands in Social Media:

Minuman Isotonik-Vitazone, Pasta Gigi-Pepsodent, Kopi Bubuk-Torabika, Lemari Es-LG, Sampo-Sunsilk, Oli Pelumas-Castrol, Mobil-Toyota Avanza, Sepatu-Converse, Minuman Penambah Tenaga-Kuku Bima Ener-G, Kacang-Garuda, Sabun Mandi-Lux, Obat Sakit Kepala-Panadol, Leasing-FIF, Deodoran-Rexona, Televisi-Samsung, Motor-Honda, Lipstick-Maybelline, Kamera-Canon, Simcard GSM-IM3, Simcard CDMA-Esia, Rokok Putih-Marlboro Light, Rokok Mild-Sampoerna A Mild, Rokok Kretek-Sampoerna Hijau, Obat Batuk dan Flu-Decolgen, Laptop-HP, Biskuit-Oreo, Teh Kemasan-Frestea, Mi Instan-Indomie, Bank-BCA, Asuransi-Prudential, Maskapai Penerbangan Low Cost-Air Asia, Maskapai Penerbangan Full Service-Garuda Indonesia, Smartphone-Nokia

Hasil survei 8 Indonesia Most Influential Personality in Social Media:

Film - Hanung Bramantyo, Makanan - Bondan Winarno, Musik - Indra Lesmana, Olahraga - Bambang Pamungkas, Travel - Bondan Winarno, Fashion - Iwet Ramadhan, Gadget - Andrew Darwis Kaskus

By Idham Azhari

KOMPAS

Tuesday, December 14, 2010

Agen Iklan Indonesia Sabet Penghargaan dari Google


Selasa, 14 Desember 2010 | 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Perusahaan agen iklan internet asal Indonesia meraih penghargaan dalam The Googlies 2010 Event Award yang diadakan di Singapura pada 9 Desember 2010. Penghargaan diterima oleh DGtraffic yang mengalahkan pesaing lainnya dari negara Asia Tenggara dalam menyabet gelar The Best Agency of The Year di bidang Online Education Market and SME 2010.

DGtraffic merupakan biro search engine marketing (SEM) bersertifikasi Google Advertising, yang melayani jasa pemasangan Google AdWords, Google Maps, Google Analytics, dan Search Engine Optimization. "Kemenangan DGtraffic di event ini membawa reputasi positif, khususnya image bahwa Indonesia di mata Google memiliki kemampuan yang tak kalah dengan Singapura dan negara besar di Asia Tenggara lainnya," ucap Head of Global Brands and Multi Nastional Companies Andi Silalahi, Selasa (14/12/2010) di Jakarta.

Penghargaan yang diraih DGtraffic dilatarbelakangi penilaian Google terhadap DGtraffic. Bagi mereka, DGtraffic cukup berhasil dalam mensosialisasikan program Google AdWords di kalangan korporasi dan juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. "Google melihat, DGTraffic memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu pebisnis UKM yang diyakini sebagai tulang punggung perekonomian setiap negara. Melalui program Google AdWords, para pemilik bisnis berskala kecil merasa sangat terbantu dalam bisnis mereka," ucap Andi.

Ia menjelaskan, meski baru berusia muda dan menjadi perusahaan SME pertama di Indonesia, DGtraffic telah menerima animo masyarakat, terutama pebisnis UKM Indonesia yang begitu besar terhadap layanan Google AdWords. "Kami ingin membantu lebih banyak lagi pemilik UKM serta perusahaan multinasional melalui layanan Google yang disediakan, antara lain Google AdWords, Google Maps, dan Google Analytics, serta banyak lagi, dalam rangka menciptakan global brand di bisnis mereka," pungkas Andi.

By Idham Azhari

KOMPAS

Sunday, December 12, 2010

Penjatahan IPO

Minggu, 12 Desember 2010 | 03:12 WIB

Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

Seorang investor mengajukan pertanyaan sebagai berikut: ”Pada waktu IPO Krakatau Steel, saya berminat membeli melalui sebuah ’perusahaan sekuritas pemerintah’ yang juga sebagai salah satu dari 3 underwriter. Sebagai nasabah lebih dari 10 tahun dari perusahaan tersebut, saya menyetor Rp 265 juta ke rekening perusahaan sekuritas tersebut 10 hari sebelum IPO untuk membeli saham Krakatau Steel. Ternyata, pada waktu penjatahan, saya tidak kebagian jatah sama sekali (nihil). Saya heran bagaimana hal ini bisa terjadi. Seandainya kelebihan beli 9 kali, seharusnya setiap calon pembeli dapat jatah kira-kira 10 persen, tidak sampai nihil.

Coba kita membahas penjatahan saham ini sesuai aturan yang berlaku. Setiap orang tidak dilarang untuk membeli saham, baik di pasar perdana yang dikenal sebagai penjualan saham melalui IPO maupun di pasar sekunder atau transaksi di bursa. Secara peraturan, setiap investor yang membeli saham sekunder harus membeli melalui perusahaan sekuritas yang mempunyai kewajiban untuk transaksi tersebut.

Untuk bisa membeli saham di bursa, investor harus membuka rekening pada perusahaan sekuritas dan mengisi formulir dan menjawab alasan melakukan transaksi saham serta dana yang dipergunakan dari mana asalnya. Tindakan ini merupakan tindakan yang dibutuhkan secara aturan yang dikenal peraturan KYC (know your client).

Pembelian saham pada pasar IPO agak berbeda dengan pasar sekunder. Apabila ingin membelinya, investor harus mengisi formulir pembelian dan biasanya perusahaan sekuritas membuat formulir pembukaan rekening. Investor akan dibantu staf perusahaan sekuritas untuk mengisi formulir itu. Artinya, investor mengisi dua formulir yang berbeda tujuan; satu untuk membeli saham pada IPO dan satu lagi untuk rekening agar ketika penjatahan saham selesai, saham investor yang dibeli diperdana dicatatkan ke rekening investor. Ketika investor melakukan penjualan pada hari pertama, mutasi sahamnya akan terlihat pada rekening investor.

Manajer penjatahan

Formulir pertama yang digunakan investor untuk membeli saham IPO dikumpulkan oleh perusahaan sekuritas dan diberikan kepada manajer penjatahan. Adapun manajer penjatahan adalah salah satu dari tiga perusahaan sekuritas yang ditunjuk oleh ketiga perusahaan sekuritas tersebut.

Adanya manajer penjatahan ini diwajibkan oleh peraturan Bapepam IX.A.7. Disebut dalam peraturan bahwa laporan penjatahan tersebut harus dilaporkan oleh manajer penjatahan kepada Bapepam dalam waktu lima hari kerja setelah tanggal penjatahan. Artinya, laporan penjatahan sudah sampai di Bapepam.

Laporan penjatahan ini berbeda dengan rekening yang dimiliki investor di perusahaan sekuritas. Bapepam bisa membuka penjatahan ini apabila ada keinginan memperbaiki persoalan yang ada. Kemungkinan Ketua Bapepam melindungi pihak-pihak tertentu, tetapi tidak sesuai dengan peraturan yang dibuatnya.

Peraturan IX.A.7 yang dikeluarkan pada 27 Oktober 2000 yang ditandatanagani Herwidayatmo, mengubah peraturan IX.A.7 yang dikeluarkan pada 17 Januari 1996 ditandatangani oleh I Putu Gde Ary Suta. Adapun peraturan IX.A.7 yang baru meniadakan penjatahan pasti kepada reksa dana, dana pensiun, dan asuransi, sementara peraturan terbaru penjatahan pasti merupakan kewenangan manajer penjatahan.

Sangat disayangkan peraturan IX.A.7 versi 200 dikeluarkan karena memberikan kesempatan pihak-pihak tertentu bersekongkol dalam mendapatkan jatah. Saya sedikit heran terbitnya peraturan ini apakah ada yang sudah masuk angin untuk terbitnya peraturan versi 200 sehingga mengorbankan yang lain, sifat utilitarian-nya tidak muncul.

Investor kecil

Peraturan ini membuat investor kecil akan tidak bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan saham yang dibeli. Investor kecil akan selalu kalah dalam pembelian saham ketika saham tersebut menjadi hot issue. Investor yang pintar akan melipatgandakan pembeliaannya ketika saham tergolong hot issue dan tidak membeli saham ketika saham yang ditawarkan tidak bagus.

Dalam kasus saham KS, peraturan inilah yang dipergunakan oleh perusahaan sehingga investor kecil tidak banyak yang dapat. Sebenarnya, UUD 45 merupakan undang-undang sentral sehingga peraturan Bapepam ini bisa diabaikan bila ada permintaan yang sangat besar dengan kepemilikan pemerintah.

Biasanya, perusahaan sekuritas di mana pun akan memerhatikan investornya, baik yang kecil maupun yang besar. Apalagi investor sudah lama menjadi nasabah perusahaan tersebut karena pendapatan perusahaan sekuritas datang dari transaksi nasabah. Namun, perusahaan sekuritas pada kasus KS ini tidak memerhatikan norma yang sering berlaku di perusahaan sekuritas.

Ada kemungkinan perusahaan sekuritas tersebut mendapat tekanan dari berbagai pihak sehingga melakukan tindakan kepada investornya seperti yang terjadi pada KS. Bisa juga terjadi moral hazard mengingat harga saham murah dan sudah didengungkan 9 kali permintaannya. Adanya permintaan yang cukup besar akan berakibat harga saham melonjak tinggi di transaksi pada hari pertama.

Apabila saham KS dialokasikan dengan transparan, sebenarnya setiap investor akan mendapat jatah yang proporsional atas saham yang dipesannya. Misalkan, pada KS ada permintaan sebesar 9 kali dan Ketua Bapepam menyebutkan hanya sekitar 2 kali. Setidaknya. setiap investor akan mendapatkan 10 persen dari yang dipesan. Akan tetapi, Investor tidak mendapatkan jatah tersebut karena sebelum investor kecil sudah memesan lebih banyak dan pemesanan ini yang tidak transparan, di mana Bapepam mempunyai wewenang untuk itu dan tidak dilakukannya.

Penjatahan yang paling baik dilakukan pada saham KS adalah membagikan penjatahan sama rata kepada penduduk Indonesia. Hal ini akan meningkatkan pendapatan serta memenuhi Undang-Undang Dasar 1945. Penjatahan ini dilakukan untuk saham-saham perusahaan yang dimiliki pemerintah, terutama industri strategis.

Apabila tindakan ini dilakukan, rasa keadilan bisa tercapai. Kita akan senang jika semua orang menikmati kemakmuran yang diciptakan pemerintah. Bapepam sebagai lembaga negara mempunyai kewajiban dan jangan dipakai capital market yang memberikan arti bahwa yang kuat yang menang di pasar.

KOMPAS

Wednesday, December 1, 2010

Indonesia Gulung Malaysia: Irfan Bachdim Langsung Melesat di Twitter

Rabu, 1 Desember 2010 | 21:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menutup kemenangan timnas Indonesia dengan menjebol gawang Malaysia, nama Irfan Haarys Bachdim langsung melesat menjadi trending topics (TT) di Twitter. TT itu tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Ada dua kata kunci tentang pemain naturalisasi asal Belanda keturunan putra Malang itu, yaitu "Irfan" dan "Bachdim". Saat berita ini ditulis pada pukul 21.45 WIB, Rabu (1/12/2010), "Bachdim" bahkan melesat ke peringkat kedua, hanya kalah dengan World AIDS terkait peringatan Hari AIDS sedunia hari ini. Sementara itu, "Irfan" di urutan kedelapan.

Bukan tidak mungkin Irfan Bachdim melesat ke puncak trending topics mengingat banyak sekali pengguna Twitter yang membicarakannya. Siapa lagi kalau bukan pengguna Twitter berbahasa Indonesia. Tidak hanya memuji penampilan pemain tersebut, banyak pengguna Twitter yang juga penasaran dengan pribadinya antara lain soal hubungan asmaranya.

Penampilan Irfan yang bermain sebagai striker untuk timnas Indonesia mulai tahun ini memang gemilang. Sebelum membuat gol, ia juga yang memberi assist kepada Arif Suyono untuk menghasilkan gol keempat ke gawang Malaysia. Selain "Irfan", sebelumnya nama "Gonzales" juga sempat masuk ke TT dunia saat pertandingan masih berlangsung. Namun, nama itu segera menghilang. Sebagai informasi, Gonzales juga pemain naturalisasi yang berasal dari Uruguay.

KOMPAS

Sunday, November 28, 2010

INVESTASI: Tentang "Insider Trading"

Minggu, 28 November 2010 | 03:32 WIB

Adler Haymans Manurung - Praktisi Keuangan

Insider trading merupakan istilah di bursa yang pengertiannya adalah seseorang yang melakukan transaksi dengan mendapat informasi orang dalam sehingga orang tersebut mendapatkan keuntungan yang abnormal.

Pertama, adanya informasi akurat dari orang dalam mengenai prospek perusahaan pada masa mendatang.

Informasi ini bisa membuat harga saham meningkat dan bisa juga harga saham drop lebih dalam. Biasanya investor ingin mendapatkan informasi yang memberikan keuntungan kepada investor tersebut.

Konotasi yang paling banyak atas insider trading adanya keuntungan yang sangat besar. Investor membeli saham lebih awal dari pihak lain karena memperoleh privelege informasi terbaru mengenai prospek saham, termasuk juga investor melakukan penjualan atas saham disebabkan adanya informasi akan membuat harga saham tersebut mengalami penurunan. Apabila dijual lebih cepat, investor tersebut tidak mengalami kerugian yang besar.

Orang dalam

Kedua, adanya orang dalam yang memberikan informasi kepada pihak luar perusahaan untuk mempergunakan informasi tersebut dalam rangka memperoleh keuntungan yang sangat besar, termasuk juga keuntungan yang kecil. Orang dalam tersebut diartikan lebih sederhana jika tidak memahami esensi dan roh transaksi saham di pasar perdana dan pasar sekunder, seperti Bursa Efek Indonesia.

Umumnya yang masih minim pengetahuannya akan menyatakan orang dalam hanya direksi dan komisaris perusahaan. Padahal, orang dalam tersebut mempunyai arti lebih luas sekadar hanya orang yang bekerja dalam perusahaan.

Misalkan, sebuah perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek sedang melakukan aktivitas ingin mengakuisisi sebuah perusahaan lain dan pendanaannya dengan menggunakan penerbitan saham.

Aktivitas ini dikenal sebagai corporate action (aksi perusahaan) bagi orang yang suka bermain saham di Bursa Efek.

Pihak yang terkait untuk melaksanakan aktivitas ini, perusahaan menunjukkan perusahaan sekuritas, konsultan hukum, perusahaan penilai, akuntan publik, notaris, serta konsultan keuangan dan konsultan kehumasan. Pihak-pihak ini sudah dianggap terafiliasi dengan perusahaan karena pihak-pihak tersebut yang mengerjakan corporate action tersebut. Pihak-pihak ini juga dapat disebut dengan orang dalam.

Ketiga, adanya transaksi saham yang dilakukan seseorang atas informasi yang diperoleh dari orang-orang tertentu dalam perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek. Seseorang yang melakukan transaksi saham atas informasi yang diperolehnya dan memperoleh keuntungan merupakan sebuah kejahatan karena transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi dari orang dalam (insider trading).

Investor bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi saham dengan cara membeli saham lebih awal daripada pihak lain yang belum mendengar berita tersebut. Pemikirannya, investor harus membeli lebih awal karena harganya akan lebih murah sebelum informasi disampaikan kepada publik. Jika investor melakukan transaksi setelah informasi disampaikan kepada publik, investor tidak terkena persoalan insider trading.

Sehnyun (2000) menyatakan, biasanya pihak yang memperoleh informasi dari orang dalam akan melakukan transaksi yang cukup besar. Tindakan ini dilakukan karena keuntungan yang diperoleh akan lebih besar dan kepastiannya lebih jelas.

”Initial public offering”

Timbul pertanyaan, apakah ada insider trading pada perusahaan yang sedang melakukan IPO (initial public offering) ? Jika diperhatikan secara harfiah bahwa insider trading hanya terjadi apabila saham telah diperdagangkan di Bursa. Artinya, insider trading hanya terjadi pada pasar sekunder, yaitu transaksi di Bursa. Jika konsep ini yang dipergunakan, pemahaman yang dipergunakan sangat dangkal sekali.

Apakah saat IPO bukan juga pasar, di mana IPO dikenal dengan pasar perdana. Apakah pihak-pihak tidak bisa menggunakan informasi orang dalam untuk transaksi di pasar perdana? Apabila investor tahu bahwa harga saham tersebut murah dan bisa dibuktikan serta informasi tersebut diperoleh dari orang dalam (termasuk orang pihak terkait dalam proses IPO), investor akan membeli saham tersebut.

Biasanya, investor yang pintar akan melipatgandakan pembeliannya atas saham tersebut karena adanya kepastian memperoleh keuntungan pada hari pertama ditransaksikan. Apalagi, investor tersebut mempunyai ”hubungan yang baik” dengan perusahaan sekuritas dan seluruh pihak-pihak tersebut. Artinya, insider trading akan terjadi di seluruh pasar transaksi saham.

Bisakah pengawas melakukan insider trading ? Secara analisis norma dan etika serta hukum (undang-undang) akan memberikan kemungkinan karena pada saat perusahaan mendaftarkan sahamnya ke Bapepam ataupun Bursa, ada kemungkinan informasi sudah diperoleh lebih awal. Dengan informasi yang diperoleh pengawas meminta kepada perusahaan sekuritas untuk mendapatkan jatah saham tersebut. Informasi yang diperoleh pengawas disampaikan kepada teman-teman lain untuk membeli saham karena perusahaan bagus dan murah. Tindakan ini merupakan sebuah tindakan yang mengarah ke insider trading.

KOMPAS

Saturday, November 27, 2010

5 Hal yang Bikin Kantung Tipis

Sabtu, 27/11/2010 | 19:21 WIB

KOMPAS.com - Sedari awal Anda menandatangani kontrak kerja, gaji yang ditawarkan sudah mencukupi hidup Anda selama sebulan. Tetapi, mengapa setelah sekian bulan bekerja, gaji Anda tak lagi mencukupi hingga akhir bulan? Tanpa kita sadari, ada hal-hal keseharian yang tak kita sadari membuat kita bangkrut. Apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut?

1. Window Shopping

Memang menyenangkan untuk melihat-lihat etalase di mal-mal untuk mengetahui ada gaya-gaya seru apa di dalam toko itu. Ada sebagian orang yang menyukai perlengkapan masak, ada yang suka perlengkapan dekorasi, ada juga yang senang mengutak-utik elektronik, atau busana, meski orang yang bilang tak suka ke mal sekalipun. Tetapi tahukah Anda, bahwa "window shopping" sebenarnya tak baik untuk Anda. Saat ini "window shopping" tak berarti Anda harus ke mal, lho. Lewat katalog pun berarti Anda sudah melakukan kegiatan tersebut. Segala kemudahan yang menghubungkan Anda dengan barang-barang kesukaan Anda itu bisa membuat Anda terdorong untuk belanja. Butuh disiplin yang kuat untuk menghentikan kebiasaan "window shopping". Mintalah untuk toko kesayangan Anda berhenti mengirimkan Anda newsletter dan katalog yang berisi barang-barang terbaru agar Anda tak selalu tergoda untuk membeli. Sebelum membeli barang terbaru itu, selalu tanyakan pada diri Anda, apakah Anda membutuhkan barang tersebut, dan bisakah Anda membayar tunai untuk barang itu? Jika salah satu jawabannya adalah "tidak", tinggalkan barang itu.

2. Membawa banyak uang tunai

Sudah seringkali diingatkan untuk tidak tergoda menggunakan kartu kredit atau kartu debet setiap saat, dan lebih baik membawa uang tunai secukupnya. Karena, kalau membawa uang tunai dalam jumlah banyak ke mana-mana, Anda bisa mendorong Anda lebih banyak belanja. Uang tunai yang tercecer dan ddalam jumlah banyak bisa membuat Anda berpikir bahwa itu adalah uang sisa yang bisa dibelanjakan barang tersier. Lalu Anda merasa bersalah karena uang tersebut hanya duduk diam di sana, Anda pun tergoda untuk memakainya. Bawalah uang tunai secukupnya, dan tinggalkan sisanya di rumah. Menghindari kartu kredit atau debet memang menyenangkan, tetapi pengaturan anggaran yang baik, lebih penting.

3. Menyimpan data kartu kredit di toko maya

Ada sebagian toko maya yang memberi Anda kemudahan dengan menyimpan data kartu kredit Anda di sana. Dengan kemudahan ini, Anda jadi tak perlu memasukkan data-data dan password berulang kali. Dengan kata lain, Anda tinggal pilih saja barang yang Anda mau tanpa repot. Tetapi, hal ini akan berbahaya bagi Anda. Alasannya, Anda akan lebih mudah tergoda untuk belanja. Terlebih karena yang perlu Anda lakukan adalah mengklik barang yang Anda mau, tanpa ada kesan bahwa Anda baru saja melakukan sebuah transaksi.

4. Belanja dengan emosi

Bagi wanita, belanja kala sedang kesal atau sedang senang adalah semacam hal yang membuatnya merasa bahagia. Tapi hati-hati, membiarkan mood Anda mendikte kebutuhan Anda adalah cara cepat menuju bangkrut. Upayakan untuk mencari ketenangan diri sebelum pergi belanja. Jujurlah pada diri Anda untuk menjawab pertanyaan, apakah Anda benar-benar membutuhkan barang-barang tersebut dan apakah Anda mampu membayar barang tersebut secara tunai? Coba bahagiakan diri Anda dengan melakukan hal-hal yang tak mengeluarkan biaya tinggi, seperti mandi air hangat atau spa dengan perlengkapan mandi yang sudah Anda miliki.

5. Tidak membuat perencanaan

Jarang membuat menu per minggu? Hm, sudah saatnya Anda membuat menu makan mingguan, kalau perlu, bulanan, demi penghematan. Mengapa? Karena, jika Anda malas membuat menu dan jadwal masakan mingguan, dan Anda mendapati di rumah tak ada bahan makanan, Anda akan tergoda untuk berbelanja makanan di restoran terus menerus. Hal ini bisa membuat Anda bangkrut tanpa disadari.

Saat Anda menyusun menu seminggu, Anda pasti akan memperkirakan bahan makanan apa yang bisa Anda beli, dan sisanya bisa digunakan untuk hari-hari selanjutnya. Jika Anda memperkirakan dalam waktu seminggu Anda akan sibuk, belanjalah bahan makanan sehat yang bisa tahan lama dan bisa Anda buat di akhir minggu untuk Anda simpan selama beberapa hari. Tak hanya bisa menghemat uang, tetapi juga membantu Anda menghindari makanan berlemak dari restoran cepat saji.

Dibutuhkan disiplin untuk terhindari dari kebiasaan buruk. Namun, dengan perencanaan dan pertahanan diri, serta kemampuan untuk menghindar dari situasi menggoda, Anda bisa terbebas dari kebiasaan-kebiasaan ini, dan mungkin bisa menyisakan uang lebih untuk ditabung.

NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: Investopedia
KOMPAS


- Muhammad Idham Azhari

Wednesday, November 24, 2010

OVI Store: Rekor Tiga Juta 'Download' Per Hari

Rabu, 24 November 2010 | 19:14 WIB

KOMPAS.com — Gerai aplikasi Nokia atau beken disebut Ovi Store rnengklaim berhasil mencetak rekor tingkat unduhan (download) sebanvak tiga juta kali per hari. Rekor ini tak lepas dari kontribusi sekitar 400.000 pengembang aplikasi baru selama setahun terakhir.

Ada beberapa konten populer di Ovi Store. Pertama, Swype, teknologi yang memungkinkan para pengguna menulis lebih cepat dan mudah hanya dengan satu gerakan jari atau stylus di papan ketik. Kedua, NHL GameCenter Premium, yang menjadi media informasi terbaru para penggemar olahraga hoki. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa memantau statistik dan skor pertandingan atau menonton potongan dan rangkuman pertandingan.

Ketiga, aplikasi WhatsApp Messenger. Ini adalah aplikasi pengiriman pesan yang menggunakan koneksi 3G atau Wi-Fi untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Melalui WhatsApp, pengguna bisa mengirim dan menerima pesan, gambar, catatan suara, dan pesan video tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. (Kontan/Dessy Rosallina)

KOMPAS

Lawan Google, Modal Nekat dan Teh Botol

Rabu, 24 November 2010 | 15:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski baru beroperasi selama enam bulan, SITTI berani menantang layanan iklan Google. Perusahaan asli Indonesia tersebut memang tidak main-main meski harus dengan modal seadanya.

"Cuma dua kelebihan kita dari Google, nekat sama teh botol," kata Andy Sjarif, Group CEO SITTI, saat acara "Buka Pintu" kantor barunya di kawasan Senopati, Jakarta, Rabu (24/11/2010). Kenapa teh botol? Kata Andy, semua orang di SITTI sangat tergila-gila dengan teh botol dan menurutnya hanya jumlah konsumsi teh botol yang bisa mengalahkan berapa kali mereka mengakses Google setiap hari.

Bahkan, dalam acara tersebut pun, Andy berdiri dengan kerat teh botol sebagai pengganti panggung. Tamu-tamu bebas minum teh botol yang khusus untuk acara tersebut disediakan sebanyak 20 kerat. Bahkan, kata Andy, penjualan teh botol di kantor yang dikelola koperasi kecil-kecilan oleh office boy di kantor tersebut adalah pendapatan perusahaan saat ini. Tentu cerita tersebut langsung disambut tertawa tamu undangan yang hadir.

Kenapa pakai nama SITTI yang terkesan jadul? Andy Sjarif mengatakan ada dua alasan mengenai pemilihan nama tersebut. Menurutnya, SITTI bukan singkatan apa pun, melainkan diambil dari nama Sitti Nurbaya, judul novel yang revolusioner dan membuat ledakan linguistik. SITTI yang juga erat kaitannya dengan linguistik ingin meniru kesuksesan novel Sitti Nurbaya.

Selain itu, nama SITTI diakui Andy terkesan lama dan kampungan. Namun, nama tersebut sengaja dipilih untuk menantang Google. "Malu dong kalau Google lawan SITTI yang kampungan atau sebaliknya kalau Google sampai dikalahkan SITTI," ujar Andy Sjarif.

SITTI berdiri enam bulan lalu dan mengembangkan platform iklan kontekstual, seperti Google AdWord dan AdSense. Mereka berusaha menyajikan iklan dalam halaman situs web atau blog sesuai isi artikel dalam halaman tersebut. SITTI telah mengindeks 600 juta halaman web berbahasa Indonesia dan menyajikan 3.300 iklan dari 529 merek. Saat ini SITTI telah mempekerjakan 25 orang dan menggunakan 6 server.

KOMPAS

Sunday, November 21, 2010

Membeli Saham IPO

Minggu, 21 November 2010 | 04:00 WIB

Elvyn G Masassya - praktisi keuangan

Initial public offering adalah menjual sebagian kepemilikan saham kepada publik melalui pasar modal. Bagi perusahaan, IPO merupakan langkah untuk menaikkan ”derajat”. Mengapa? Karena menjadi perusahaan publik mengharuskan perusahaan lebih transparan, lebih kompetitif, dan lebih memiliki tanggung jawab. Sebab, sebagian kepemilikannya sudah berada di tangan banyak orang.

Di sisi lain, pemilik perusahaan yang melepas sahamnya juga dapat meraup dana dari publik. Dana yang diperoleh bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan modal yang ditempatkan ketika perusahaan baru didirikan. Sebab, harga saham yang dijual mencerminkan nilai perusahaan tersebut, paling tidak dalam tiga tahun terakhir. Konkretnya, ketika sahamnya dijual kepada publik, harga bisa di atas nilai bukunya. Makanya, ada istilah dua kali price book value (PBV), tiga kali, dan seterusnya. Bergantung seberapa bagus value dan prospektif perusahaan tersebut.

Sementara, bagi masyarakat, membeli saham perusahaan publik merupakan cara termudah untuk bisa turut memiliki perusahaan. Jika perusahaan tersebut bagus, masyarakat juga akan menikmati hasilnya. Selain memperoleh dividen, masyarakat juga berpeluang mendapatkan capital gain apabila harga saham meningkat. Di sisi lain, jika perusahaan tersebut sudah tidak menjanjikan, dengan mudah pula sahamnya bisa dijual kepada pihak lain yang berminat.

Pertanyaannya, apakah semua saham yang dijual oleh perusahaan layak untuk dibeli? Jelas tidak. Ada kriteria-kriteria bagi investor di pasar saham ketika hendak membeli saham dari perusahaan yang go public agar tidak tertipu atau tidak seperti membeli ”kucing dalam karung”.

Kriteria layak beli

Pertama, berapa jumlah saham yang akan dilepas ke publik. Semakin besar yang dilepas, akan semakin bagus. Ukuran umum adalah 30 persen. Kalau yang dijual ke publik di atas 30 persen, akan semakin banyak masyarakat yang berpeluang memiliki saham perusahaan itu dan secara teoretis akan banyak transaksi yang nantinya terjadi di pasar sekunder.

Kedua, kepada siapa saham tersebut dialokasikan. Ini juga penting. Di pasar modal dikenal istilah investor institusi, investor ritel, investor asing, dan juga investor lokal. Ketika perusahaan menjual sahamnya kepada publik, biasanya mereka sudah memiliki rencana untuk pengalokasian sahamnya. Berapa besar yang dialokasikan untuk investor asing dan berapa pula untuk lokal. Demikian pula untuk investor institusi dan juga investor ritel.

Kalau yang dilepas kepada investor ritel sangat sedikit, Anda perlu waspada. Sebab, saham yang akan dibeli belum tentu likuid, alias belum tentu mudah untuk diperdagangkan. Investor institusi biasanya membeli saham tidak selalu untuk diperdagangkan. Demikian pula dengan alokasi kepada investor asing versus investor lokal. Mestinya alokasi kepada kedua jenis investor tersebut berimbang. Jika tidak berimbang, apalagi misalnya untuk asing sampai 90 persen dan lokal hanya 10 persen, perlu juga dipertanyakan apa alasannya.

Ketiga, harga saham. Sebelum menjual saham, perusahaan akan dievaluasi dulu oleh pihak independen untuk menghitung berapa harga wajar dari sahamnya. Selain didasarkan atas kinerja dan prospek perusahaan bersangkutan, juga akan dibandingkan dengan pesaingnya di sektor yang sama. Barulah kemudian muncul kisaran harga, misalnya dua kali nilai buku dan seterusnya.

Selain itu juga ada indikator berupa price earning ratio (PER) untuk melihat apakah harganya kemahalan, murah, atau wajar. Sebagai calon investor sebaiknya jeli mencermati indikator tersebut. Jika PER-nya lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing, Anda perlu berpikir dua kali sebelum membeli. Begitu juga dengan PBV-nya, harus dicermati apakah di atas pesaing, di bawah, atau rata-rata.

Selanjutnya, berdasarkan harga saham yang dipatok dan target persentase saham yang dilepas akan bisa dihitung berapa kapitalisasi pasar dari saham tersebut. Semakin besar kapitalisasinya akan semakin bagus. Sebab, kapitalisasi pasar yang besar mencerminkan kapasitas untuk terjadinya volume transaksi yang besar pula sehingga sahamnya akan likuid atau mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.

Keempat, potensi kenaikan/penurunan harga. Siapa pun yang membeli saham pada saat IPO pasti mengharapkan adanya capital gain dari saham tersebut, selain juga dividen, jika saham yang dibeli dipegang dalam kurun cukup lama. Masalahnya, apakah capital gain akan pasti terjadi? Tidak ada yang bisa menjamin. Namun, secara teoretis, potensi capital gain itu bisa dideteksi dari besarnya permintaan terhadap saham dimaksud pada saat dilakukan penawaran kepada publik.

Ini disebut dengan over/under subscribe. Artinya, apakah permintaan berada di atas atau di bawah penawaran. Semakin besar jumlah permintaan dibandingkankan dengan jumlah saham yang ditawarkan, semakin besar potensi adanya up side atau kenaikan harga ketika saham tersebut mulai diperdagangkan. Kenapa? Karena calon investor yang tidak kebagian beli di masa penjatahan, biasanya akan memburu saham dimaksud tatkala sudah listing. Itulah sebabnya kenapa banyak saham langsung mengalami pelonjakan harga pada saat mulai diperdagangkan.

Jika Anda yakin dengan kinerja perusahaan dan mengharapkan juga untuk memperoleh dividen, ada baiknya tetap dipegang sampai masa pembagian dividen tiba. Setelah itu, jika harganya sudah cukup tinggi, barulah dijual kepada pihak lain. Namun, jika motif Anda hanyalah untuk perdagangan jangka pendek, ketika up side terjadi saat saham diperdagangkan, tidak ada salahnya juga untuk dilepas. Sebab, jika kenaikan harga sudah terlalu tinggi, peluang untuk naik lagi sudah semakin terbatas.

KOMPAS

Sunday, November 14, 2010

IPO

Minggu, 14 November 2010 | 04:18 WIB

Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

IPO menjadi sebuah kata yang sangat terkenal bagi kita dalam dua minggu ini, terutama dalam kasus PT Krakatau Steel, Tbk. IPO adalah sebuah aktivitas penawaran saham kepada masyarakat dengan mengikuti proses sesuai undang-undang yang dikenal dengan Undang-Undang Pasar Modal. Masyarakat bisa membeli saham perusahaan tersebut melalui perusahaan sekuritas yang mempunyai periode penawaran. Perusahaan yang ingin melakukan penawaran saham kepada publik setidaknya ada tahapan yang dilalui dan sering kali harus dilaksanakan.

Tahap awal yang dilakukan adalah meminta persetujuan akan dilakukan penawaran saham kepada publik kepada pemegang saham yang ada melalui mekanisme RUPS. Apabila RUPS telah menyetujui penawaran saham kepada masyarakat, direksi bisa menindaklanjutinya. Salah satu tindak lanjut dari hasil RUPS tersebut dewan direksi bisa membuat tim untuk menangani proses IPO (initial public offering) tersebut.

Dalam melaksanakan IPO, perusahaan tidak bisa melakukannya dan harus dibantu oleh pihak lain yang dikenal dengan profesi pasar modal dan lembaga penunjang pasar modal serta perusahaan sekuritas sebagai mitra dalam proses IPO ini. Sementara itu, profesi tersebut adalah akuntan, konsultan hukum, dan notaris, sedangkan lembaga penunjang pasar modal adalah lembaga penilai dan biro administrasi efek. Perusahaan sekuritas yang memimpin semua pihak yang berpartisipasi dalam proses IPO tersebut. Penentuan harga IPO ditentukan oleh perusahaan sekuritas dan perusahaan yang ingin IPO, di mana saat ini dilakukan dengan book-building. Harga IPO biasanya diminta dengan harga yang tinggi oleh perusahaan yang ingin go public dan perusahaan sekuritas selalu meminta dengan harga yang lebih rendah dengan berbagai alasan, baik hasil book-building maupun yang lain. Alasan utama diminta harga rendah karena perusahaan sekuritas tidak menginginkan investornya mengalami kerugian ketika berinvestasi pada saham tersebut agar pada IPO perusahaan lain maka investor tersebut ikut berpartisipasi untuk membeli saham.

Perusahaan

Titik awal memulai IPO setelah ada hasil RUPS dengan menunjuk konsultan hukum dan notaris agar semua aktivitas yang dilakukan tidak melanggar hukum yang ada. Tindakan yang dilakukan yaitu meningkatkan modal dasar perusahaan dan mengubah AD/ART agar memenuhi. Tindakan ini juga mengubah perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka sehingga perusahaan tersebut selalu mencantumkan singkat pendek ”Tbk” setelah nama perusahaan. Peningkatan modal dasar dan juga modal setor harus disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku.

Persyaratan IPO bisa diperoleh dari Bapepam, baik langsung maupun melalui website yang dimiliki lembaga tersebut, bahkan perusahaan bisa mendapatkan dari perusahaan sekuritas. Persyaratan ini yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan dengan pihak-pihak yang turut berpartisipasi dalam IPO tersebut. Salah satu syarat yang harus diperhatikan perusahaan adalah laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik. Laporan keuangan yang telah diaudit tersebut hanya berlaku 180 hari sampai terbitnya surat efektif dari Bapepam. Misalkan, bila perusahaan menggunakan laporan audit 30 Juni, laporan ini hanya berlaku sampai Desember sehingga proses IPO harus dilakukan selama enam bulan dan surat efektif dari Bapepam sudah keluar.

Jika kelengkapan dokumen sudah terkumpul, perusahaan dibantu perusahaan sekuritas mendaftarkannya ke Bapepam yang dikenal dengan pernyataan pendaftaran. Ketika perusahaan mengajukan pernyataan pendaftaran ke Bapepam, perusahaan harus transparan dan wewenang Bapepam untuk membuat saham tersebut menjadi wajar dan teratur. Apabila pemeriksaan dokumen yang dilakukan oleh Bapepam sudah memenuhi syarat, Bapepam menerbitkan surat efektif atas IPO saham perusahaan tersebut.

Selanjutnya, setelah surat efektif diperoleh dari Bapepam, perusahaan dengan perusahaan sekuritas melakukan public expose untuk mendapatkan investor walaupun sebenarnya kebanyakan investor perusahaan sekuritas tersebut. Kemudian perusahaan sekuritas melakukan book-building atas harga saham. Ada periode penawaran saham yang lamanya sekitar tiga hari untuk mendapatkan pembeli atas saham tersebut. Pada saat ini ketahuan siapa sebenarnya pembeli saham tersebut. Jika saham tersebut dianggap murah dan berkualitas, saham tersebut menjadi hot issue sehingga permintaan meningkat. Investor yang pintar akan melipatgandakan pesanannya dan investor yang tidak pintar ikut membeli saham tersebut. Apabila saham tersebut biasa saja, pembelinya kebanyakan investor yang tidak pintar dan sedikit yang pintar. Artinya, investor yang yang tidak pintar selalu terpojok sehingga investor tidak heran jika tidak mendapat jatah untuk saham-saham yang hot issue, seperti saham IPO Krakatau Steel.

Restrukturisasi

Salah satu proses yang cukup menarik dilakukan perusahaan sebelum IPO dilaksanakan adalah melakukan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi ini perlu dilakukan untuk membuat perusahaan lebih menarik agar lebih laku dijual. Restrukturisasi yang dilakukan adalah bagaimana membuat nilai perusahaan dari harga Rp 500 menjadi Rp 750 atau bahkan jauh lebih tinggi. Tindakan ini diperlukan oleh pemilik karena pemilik telah lama mengoperasikan perusahaan sehingga perlu mendapatkan goodwill atau premium atas penjualan saham yang dilakukannya. Restrukturisasi ini sering juga disebut dengan rekayasa perusahaan agar lebih menarik. Rekayasa yang dilakukan sangat beragam dan rekayasa ini diketahui oleh orang-orang Indonesia bukan dari kita, tetapi dari asing yang menawarkan konsultan di Indonesia untuk perusahaan yang ingin go public. Besaran rekayasa ini bervariasi tergantung keinginan pemilik saham lama dan lakunya saham dijual. Bahkan, penulis mensinyalir hampir semua saham di bursa mengalami rekayasa. Tak heran, ada beberapa perusahaan BUMN yang melakukannya dan bisa dideteksi sehingga perusahaan mendapat penalti, baik direksi maupun perusahaan itu sendiri.

Perlukah investor melakukan investasi pada saham yang sedang IPO. Beberapa pihak investor yang bercerita bahwa setiap ada IPO investor tersebut mengikuti dan menjualnya pada hari pertama saham tersebut ditransaksikan. Investor tersebut selalu mengalami keuntungan minimum sebesar 5 persen dan jangka waktu atas investasi tersebut tidak lebih dari dua minggu. Artinya, investor tersebut telah memperoleh tingkat pengembalian yang cukup tinggi apabila disetahunkan mencapai 250 persen. Berdasarkan penelitian empiris yang dilakukan Rock (1986) bahwa semua saham yang ditawarkan pada saat IPO mempunyai harga yang rendah sehingga investor akan mengalami keuntungan ketika diperdagangkan pada hari pertama.

Empiris dan praktik yang terjadi telah saling mendukung sehingga investor jangan lupa untuk berinvestasi pada IPO. Tetapi, ada juga saham yang diperdagangkan pada hari pertama turun dari harga IPO-nya, misalnya saham Semen Gresik yang harganya drop dari Rp 7.000 ke harga Rp 6.550 pada hari pertama transaksi saham ini.

KOMPAS

Sunday, November 7, 2010

Menghindari Jebakan Pasar Saham

Minggu, 7 November 2010 | 03:57 WIB

Elvyn G Masassya - Praktisi keuangan

Anda sudah berinvestasi di pasar saham? Bagaimana hasilnya? Sebagian dari Anda boleh jadi sudah menikmati keuntungan besar. Tetapi, sebagian lagi juga sangat mungkin merasa jera dan mundur dari pasar saham karena mengalami kerugian.

Lepas dari situasi tersebut, bagi Anda yang selama ini sudah berhasil menuai untung, jangan dulu bergembira. Sebab suatu ketika Anda bisa saja ”terpeleset” dalam jual-beli saham. Begitupun bagi Anda yang merasa jera, semestinya tidak perlu putus asa. Sebab peluang menangguk keuntungan dari investasi di saham sangatlah besar. Ada beberapa jebakan di pasar modal yang layak diwaspadai.

Pertama, jebakan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks yang melesat tinggi, bagi kalangan awam mungkin ditafsirkan sebagai indikasi bagus untuk memborong berbagai saham, dengan harapan saham-saham tersebut akan terus mengalami kenaikan harga seiring kenaikan indeks. Padahal realitasnya belum tentu demikian. Kenaikan indeks tidak selalu diikuti kenaikan harga saham secara menyeluruh. Banyak saham yang harganya malah merosot. Sebab, kenaikan indeks lebih dipengaruhi pergerakan harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar. Ringkasnya, naiknya indeks tidak selalu cerminan dari keseluruhan kinerja saham yang ada di bursa.

Saham-saham yang mendorong naiknya indeks tentu memiliki pembeli dalam jumlah besar. Siapa yang melakukan pembelian? Investor institusi atau investor ritel (perorangan)? Apakah mereka investor asing atau investor lokal? Apakah tujuan mereka membeli untuk dipegang dalam kurun waktu yang lama atau sekadar trading. Kalau yang membeli itu adalah investor institusi lokal, lazimnya mereka membeli untuk dipegang dalam kurun waktu cukup lama. Tetapi, kalau yang membeli itu adalah investor asing, tidak ada jaminan mereka akan memegang dalam kurun waktu yang lama. Artinya, kenaikan indeks yang tiba-tiba bisa saja mengalami koreksi atau penurunan cepat secara tiba-tiba pula, ketika investor asing tersebut menjual kembali saham yang dibelinya.

Oleh karena itu, pergerakan kenaikan indeks yang terlalu cepat sesungguhnya bukanlah hal bagus. Akan lebih bagus jika indeks bergerak, seiring dengan pergerakan harga saham yang berdasarkan membaiknya kinerja fundamental dari perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Jadi bukan semata-mata karena ada pembelian besar-besaran oleh investor asing.

Jebakan semu

Kedua, jebakan harga semu. Kenaikan harga sebuah saham secara tiba-tiba bukan pula berita bagus. Apalagi jika tidak ada alasan fundamental yang mendasari kenaikan harga saham tersebut. Lebih dari itu, kalau volume transaksi terhadap saham yang harganya mengalami kenaikan tinggi itu tidak terlalu besar, kecurigaan pantas dilekatkan ke saham tersebut, sebagai saham yang sedang ”digoreng” oleh para bandar.

Saham yang mengalami pergerakan harga akan menarik perhatian. Yang tertarik akan ikut serta membeli. Ketika membeli saham tersebut, harganya biasanya sudah telanjur tinggi. Dan ketika harga sudah tinggi, maka pihak yang ”menggoreng” akan menjual seluruh saham yang dimiliknya. Dampaknya, harga saham ”gorengan” itu akan gosong dan terjun bebas. Jadi, jangan pernah tertarik untuk membeli saham-saham yang tiba-tiba melesat tinggi.

Serakah

Ketiga, jebakan keserakahan. Selain jebakan yang pertama dan kedua di atas, masih ada jebakan lain yang lebih berbahaya, yakni jebakan keserakahan. Dan jebakan ini bukan saja bisa menimpa investor berkategori trader, tetapi juga termasuk investor saham yang masuk kalangan growth investor maupun value investor.

Saham yang sudah dipegang cukup lama dan kebetulan kinerja perusahaan emiten mengalami peningkatan biasanya akan berimbas pada kenaikan harga. Bagi Anda yang sudah memegang saham dimaksud sejak lama, tentu telah mengantongi potential gain dari kenaikan harga saham itu. Kenapa potential gain? Ya karena sahamnya masih dipegang dan belum dijual. Dalam situasi begini, ironisnya kerap ada ”bisikan” di telinga investor untuk jangan dulu menjual sahamnya.

Katakanlah, setelah dipegang selama 1 tahun, harga saham meningkat 30 persen. Karena peningkatannya cukup tinggi, membuat si investor penasaran dan mengharapkan adanya peningkatan lagi, dengan asumsi, investor lain akan turut serta memburu saham dimaksud. Sayangnya, yang sering kali terjadi adalah potential gain yang 30 persen itu hilang karena investor lain malah menjual saham dimaksud dan harganya kemudian turun.

Oleh karena itu, sangatlah pantang untuk menjadi ”serakah” dalam investasi saham. Jika Anda mematok target 30 persen kenaikan harga, maka ketika harga saham sudah tercapai, mestinya saham tersebut langsung dijual. Tidak perlu menyesal kalau ternyata harga saham itu terus meroket. Itu bukan rezeki Anda.

Keempat, jebakan rasa takut. Seorang investor di pasar saham kerap kali mengalami kerugian karena tidak bisa menahan rasa takutnya. Ketika saham yang dibeli mengalami penurunan harga, mereka langsung merasa takut harga sahamnya semakin merosot. Dan jika tidak mampu lagi mengontrol rasa takut, saham yang sudah dibeli langsung dijual dan yang diperoleh hanya kerugian. Padahal, setelah dijual saham tersebut bisa kembali naik dan bahkan semakin tinggi harganya.

Bagaimana mungkin? Sangat mungkin. Pergerakan harga saham harian tidak selalu dipicu oleh faktor fundamental. Tetapi, lebih sering karena sekadar sentimen pasar.

KOMPAS

Saturday, November 6, 2010

Sukses Bisnis Digital Tak Cukup Bermodal Uang

Sabtu, 6 November 2010 | 06:37 WIB
KOMPAS.com - Perkembangan industri digital di indonesia menjadi sorotan dalam seminar "The Next Big Thing, Investment in Indonesia Digital Market", Jumat (5/11/2010) di Hotel Kempinski, Jakarta.


Beberapa pembicara hadir dalam seminar tersebut. Di antaranya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Michael Smith Jr. selaku Director of Global Initiative Yahoo dan Sarah Lacy dari Techcrunch.com. Seminar ini terselenggara berkat kerjasama Semut Api Colony Brand Maketing Communication, Daily Social dan Kompas.com.

Salah satu hal yang menarik ada komentar Michael Smith tentang perilaku masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi barang dagangan. "Indonesia adalah konsumen terbesar produk-produk yang tidak diproduksi di Indonesia," ungkap pria yang akrab disapa Smithy itu.

Dalam konteks produk digital, kebanyakan orang di Indonesia masih menjadi konsumen dari web-web luar negeri. Smithy mencontohkan, dalam menggunakan Facebook, Indonesia menjadi ketiga terbesar di dunia tapi belum mampu mebuat produk serupa yang bisa dikonsumsi orang Indonesia sendiri.

Menurut Smithy, Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mengubah hal tersebut. "Indonesia berpeluang sebab memiliki populasi dan talenta serta kemampuan bahasa yang baik. Selain itu, internet adalah satu bidang yang menempatkan Indonesia di BRICi (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia)," terangnya.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Smithy mengungkapkan lima hal yang perlu diperhatikan. "Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan untuk menakar atau how to scale social, mobile, e-commerce, dan investasi," jelas Smithy. Ringkasnya adalah faktor-faktor yang mampu menunjang bisnis digital itu sendiri.

Sementara itu, Sarah Lacy mengungkapkan beberapa pandangannya tentang hal-hal yang mungkin bisa membangun bisnis digital di Indonesia. Ia menggarisbawahi kemauan mewujudkan sebuah ide yang sudah dimiliki. Ia mengatakan, "Ide saja itu bukanlah hal yang genius. Kegeniusan adalah kemampuan kita untuk mewujudkan ide."

Ia juga mengungkapkan, pembangunan bisnis digital menjadi sebuah bisnis besar sangat tergantung pada pelayanan, bukan iklan. Menurutnya, iklan saja tidak akan membawa pelaku bisnis digital menjadi sukses dan menghasilkan uang besar.

Akhirnya, menanggapi tentang kebutuhan dalam membangun bisnis digital, Sarah mengatakan, "Kebutuhan yang seharusnya adalah mentorship, bukan hanya uang untuk modal."

KOMPAS

Wednesday, November 3, 2010

Sukses Tebar Pesona di Dunia Maya

Rabu, 3/11/2010 | 08:31 WIB

KOMPAS.com Situs jejaring sosial OK Cupid menerapkan riset pada 7.000 anggotanya dan menemukan jawaban mengapa beberapa profil mendapat respons yang tinggi. Dari temuan ini, muncul ilmu baru untuk tampil lebih atraktif di iklan jodoh via internet. Berikut ini adalah resume dari cara baru itu. Cobalah. Pasti bermanfaat.

"What works online": Untuk wanita, cobalah memasang foto dengan tatapan mata langsung ke kamera.
"In real life": Buat kontak mata sedini mungkin pada awal kencan pertama. Tatapan mata yang dalam selalu menggugah. Dijamin.

"What works online": Informasi diri yang singkat. Tidak bertele-tele.
"In real life": Jangan terlalu asik bercerita tentang diri sendiri. Tanyakan kepada pasangan kencan Anda tentang hidup dan hal-hal favoritnya. Ini akan menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik padanya.

"What works online": Keterangan tentang rutinitas sehari-hari dan foto-foto perjalanan. Bukan foto-foto berkesan glamor dan berlebihan.
"In real life": Jadilah diri sendiri. Orang lain ingin tahu pribadi Anda yang sebenarnya, bukan kesan yang ingin diproyeksikan. Jangan bergaya seksi, tetapi jadilah seksi! Be authentic.

Editor: Dini

Sumber: Majalah InStyle Indonesia

KOMPAS

Sunday, October 31, 2010

Transaksi Obligasi

Minggu, 31 Oktober 2010 | 04:02 WIB

Adler Haymans Manurung - praktisi keuangan

Selasa lalu, pemerintah melakukan buy back atas obligasi FR0049 yang pernah ditawarkan atau telah dimiliki masyarakat. Obligasi ini jatuh tempo pada 15 September 2013, artinya investor akan mendapat pelunasan lebih awal (tiga tahun lebih cepat) karena pembayarannya hasil lelang selasa lalu.

Buy back atas obligasi dimaksud untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah. Dengan buy back, pemerintah bisa mengganti obligasi yang lebih murah kuponnya. Obligasi ini mempunyai kupon 9 persen sehingga harga obligasi pasti di atas 100 dikarenakan tingkat bunga yang berlaku saat ini sekitar 6 persen.

Sebelum pelaksanaan lelang buy back obligasi tersebut telah terjadi kenaikan harga obligasi sekitar 2 persen dalam satu sampai dua minggu. Harga obligasi ini sebenarnya ditransaksikan pada harga 105, tetapi belakangan mengalami kenaikan menjadi 107. Kenaikan ini cukup besar dan mengagetkan beberapa investor yang memegang obligasi tersebut dan merasa senang karena pemerintah membeli obligasi tersebut lebih mahal dari harga wajar.

Kenaikan harga ini mengakibatkan kenaikan yield yang diperoleh investor. Pada obligasi berlaku hukum apabila yield semakin tinggi, harga obligasi semakin rendah dan sebaliknya; apabila harga meningkat, yield semakin rendah. Namun, kali ini kenaikan harga tersebut membuat yield yang diperoleh investor semakin meningkat.

Investor yang melakukan investasi pada obligasi bisa dilakukan dengan dua kelompok besar, yaitu untuk transaksi dagang (trading) dan investasi jangka panjang. Jika melakukan obligasi sebagai trading, investor tersebut harus sering kali menggunakan momentum yang ada. Momentum tersebut dipergunakan untuk mendapatkan yield lebih besar. Misalkan, investor harus menjual obligasi tersebut karena mendapat yield lebih besar dan bisa memindahkan dananya pada instrumen investasi yang sesuai yield pada obligasi tersebut.

Momentum yang ada saat ini adalah adanya buy back pemerintah atas obligasi yang beredar di pasar modal tersebut. Pada sisi lain, pemain obligasi cukup terbatas dan bisa memainkan harga obligasi tersebut. Hukum penawaran dan permintaan juga terjadi pada buy back obligasi ini sehingga harga obligasi mengalami kenaikan. Permintaan datang dari pemerintah yang ingin membeli obligasi dan pemilik obligasi mengetahuinya dan kebetulan pemerintah mengumumkannya sehingga pemegang obligasi mencoba mendongkrak harga agar memperoleh yield yang lebih besar.

Investor asing

Secara kebetulan pemegang obligasi tersebut paling banyak asing dan mereka umumnya jauh lebih pintar dari investor lokal sehingga menaikkan harga obligasi ini untuk kepentingan asing tersebut dapat dilaksanakan.

Asing sangat pintar melakukan transaksi obligasi, sementara lokal mempunyai pengetahuan yang minim. Oleh karenanya, teori pergerakan pasar yang biasanya tidak bisa diintervensi oleh pihak-pihak tertentu akan berbeda pada pasar ini dikarenakan pemegang obligasi bisa mendikte pasar, di mana dalam kasus ini pemerintah untuk membeli obligasi tersebut.

Variabel lain yang perlu diketahui investor dalam rangka investasi pada obligasi ini adalah kepemilikan obligasi tersebut. Kepemilikan obligasi yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah alokasi kepemilikan obligasi, baik saat ditawarkan maupun pada saat sekarang. Apabila kepemilikan obligasi umumnya pada pemegang yang pintar, pada saat di-buy back akan memberikan harga lebih tinggi dari harga wajarnya.

Selanjutnya, investor yang melakukan investasi pada obligasi untuk investasi jangka panjang, maka investor harus memahami berbagai indikator ekonomi yang bisa membantu investor untuk mendapatkan capital gain atau lebih luasnya tingkat pengembalian yang lebih besar.

Isu sentral bertransaksi obligasi adalah investor harus memahami pergerakan tingkat bunga. Tingkat bunga ini sangat memengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi pada obligasi dan juga saham. Jika tingkat bunga yang berlaku naik, investor akan meningkatkan yield yang diharapkannya dan sebaliknya tingkat yield tersebut akan turun bila tingkat bunga tersebut mengalami kenaikan.

Arah tingkat bunga

Investor jangka panjang biasanya menggunakan tiga strategi untuk mendapatkan keuntungannya. Investor tersebut biasanya harus mengetahui arah tingkat bunga yang akan terjadi pada masa mendatang. Arah tingkat bunga ini sangat penting. Dengan mengetahui arah tingkat bunga, investor akan bisa melakukan perubahan obligasi jika arah tingkat bunga tersebut diketahui investor.

Apabila mengetahui arah tingkat bunga minimum tiga bulan ke depan, investor bisa mengambil tindakan saat ini. Jika tingkat bunga akan mengalami kenaikan pada masa mendatang, harga obligasi akan turun. Akibatnya, investor harus mengubah obligasinya agar penurunan harga obligasinya tidak cukup besar. Sebaliknya, jika tingkat bunga turun, harga obligasi mengalami peningkatan dan investor mengharapkan kenaikan harga yang tajam.

Selanjutnya, investor harus mengetahui waktu perubahan tingkat bunga. Jika waktu perubahan tingkat bunga pada besok hari atau satu minggu ke depan, investor tidak bisa melakukan tindakan yang memberikan keuntungan lebih besar bahkan banyak pihak menyatakan bahwa tindakannya tidak berguna.

Akhirnya, investor harus mengetahui besaran perubahan tingkat bunga agar ia bisa mengambil tindakan yang lebih jelas. Jika perubahan tingkat bunga kecil, investor kemungkinan tidak akan melakukan apa-apa. Jika perubahan tingkat suku bunga besar, investor sangat perlu melakukan tindakan untuk kepentingan portofolio obligasi.

KOMPAS

Tuesday, October 26, 2010

Orang Terkaya: Wah, Buffet Tengah Cari Pengganti

Selasa, 26 Oktober 2010 | 18:51 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Rencana Warren Buffet untuk suksesi dari bisnisnya kian nyata. Kemarin, orang terkaya nomor dua versi Forbes ini menunjuk salah seorang hedge fund manager di Connecticut yang memiliki pengalaman asuransi untuk menangani porsi yang sangat signifikan dari portofolio investasi Berkshire Hathaway.

Dalam pernyataannya, Berkshire menunjuk Todd Combs (39) sebagai manajer investasi. Asal tahu saja, berdasarkan informasi yang dikirimkan kepada sejumlah investor, Combs sudah berpengalaman menangani saham di sektor finansial senilai 400 juta dollar AS di Castle Point Capital Greenwich.

Belakangan, Buffet (80) memang tengah mencari kandidat yang bisa mengambil alih semua tugasnya pada saat dia mengundurkan diri dari dunia bisnis. Buffet juga pernah bilang, semua tanggung jawabnya sudah dibagi kepada tiga orang kepercayaannya terkait kematian atau masa pensiun. (Kontan/Barratut Taqiyyah)

KOMPAS

- Muhammad Idham Azhari

Sunday, October 24, 2010

Memahami Perilaku Saham

Minggu, 24 Oktober 2010 | 04:59 WIB

Elvyn G Masassya - Praktisi Keuangan

Dalam dua tulisan terdahulu telah dibahas tentang investasi saham untuk pemula dan juga bagaimana memilih saham yang potensial. Apakah dengan memahami hal mendasar tersebut sudah memberi garansi bagi Anda untuk sukses dalam investasi saham? Sama sekali tidak.

Sehebat apa pun kemampuan dan pengetahuan Anda tentang saham, tidak merupakan jaminan kalau Anda membeli saham, pasti saham tersebut akan mengalami kenaikan harga. Kenapa? Karena harga saham esok hari adalah sebuah misteri. Karena harga tersebut belum terjadi. Tetapi dengan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam bermain saham, biasanya akan memberikan ”insting” bagi Anda untuk lebih memahami perilaku saham dan pergerakan harganya.

Oleh karena itu, paparan berikut akan melanjutkan analisa perihal saham, khususnya bagaimana membentuk portofolio saham, lalu mendeteksi perilaku terbentuknya harga dan momentum untuk membeli saham.

Pertama, membentuk portofolio saham. Seperti konsep diversifikasi yang mengatakan jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang, maka saham-saham yang akan Anda beli juga mesti terdiri atas bermacam jenis dan juga bermacam tujuan. Artinya, jika Anda memiliki dana Rp 100 juta untuk berinvestasi saham, dana tersebut mesti dibagi dulu, berapa yang akan dialokasikan untuk saham yang hendak dipegang dalam jangka pendek atau trading serta jangka menengah panjang, dengan harapan harga saham tersebut terus meningkat.

Jika Anda tergolong pemula, ada baiknya sebagian besar dana dipakai untuk membeli saham-saham yang berkategori growth stock, atau saham-saham yang akan bertumbuh dalam jangka menengah panjang.

Bagaimana caranya? Belilah saham yang fundamental bagus tetapi harganya masih relatif reñdah. Memang saham jenis begini belum tentu akan mengalami perubahan harga secara cepat, atau malah belum tentu banyak ditransaksikan. Namun jika ”muatan” saham tersebut alias kinerja emiten cemerlang, biasanya akan mengalami peningkatan harga menjelang RUPS (rapat umum pemegang saham) tahunan, dan apalagi jika ada berita pembagian dividen kepada pemegang saham.

Yang tergolong growth stock itu sendiri tidak mesti saham berkategori blue chip yang harganya kebanyakan relatif mahal, tetapi juga saham-saham yang berada pada kategori second liner alias saham lapis kedua, atau dengan kapitalisasi pasar lebih rendah. Apa itu kapitalisasi pasar? Kapitalisasi pasar adalah hasil perkalian harga saham dengan jumlah lembar saham yang diperdagangkan di pasar modal. Bagi sebagian investor, kapitalisasi pasar dianggap tergolong besar jika angkanya berada di atas Rp 2 triliun.

Bagaimana dengan saham-saham yang kapitalisasi pasarnya di bawah itu? Tidak masalah, tetap bisa dipilih sepanjang tergolong growth stock. Kesimpulannya, portofolio saham yang hendak Anda bentuk sebaiknya sebagian besar terdiri atas growth stock, misalnya 60-70 persen. Sisanya adalah saham yang bisa Anda beli dan jual setiap saat sesuai pergerakan harga di pasar. Dengan kata lain, Anda boleh menjadi trader tetapi hanya mentransaksikan 30-40 persen dari alokasi total dana Anda di pasar saham.

Kedua, memilih saham untuk trading. Seorang investor di pasar saham baru akan merasakan denyut jantung pasar jika sudah melakukan perdagangan saham secara sering. Artinya, jual beli saham dengan mengambil kesempatan dari pergerakan harga yang bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, ataupun pekan. Semakin sering melakukan transaksi, maka pemahaman investor terhadap perilaku saham, khususnya pergerakan harga, akan semakin dalam. Itu sebabnya, kendati Anda memilih menjadi growth investor ataupun value investor, tidak ada salahnya sedikit dana Anda dipakai untuk melakukan trading saham. Tinggal masalahnya bagaimana memilih saham yang akan dibeli dan kapan saham itu dibeli.

Untuk itu tentu Anda pahami dulu karakteristik terbentuknya harga. Yang paling mendasar adalah bid dan offer atau permintaan dan penawaran. Sama seperti jual beli pasar di riel, saham juga merupakan sebuah ”produk”, di mana ada yang menjadi pihak pembeli dan pihak penjual. Dan pembeliannya juga dengan cara tawar-menawar hingga terbentuk harga untuk transaksinya.

Sebutlah saham ”A”, memiliki harga permintaan sebesar Rp 300 per lembar dan penawaran sebesar Rp 310 per lembar. Artinya, peminat ingin membeli saham tersebut dengan harga Rp 300, tetapi penjual menawarkannya Rp 310. Bagaimana harga yang terbentuk? Tergantung jumlah peminat dibandingkan dengan jumlah penawar. Jika peminat lebih besar, bisa jadi harga yang terbentuk untuk transaksi adalah Rp 310. Sebaliknya, jika penawar lebih besar jumlahnya, harga yang terjadi adalah di Rp 300. Inilah salah satu kunci untuk mendeteksi tendensi pergerakan harga dalam perdagangan saham, yakni volume bid dan offer.

Kesalahan yang dilakukan para pemula dalam bermain saham biasanya adalah tidak selalu mencari informasi mengenai volume bid dan offer dari sebuah saham. Investor pemula biasanya hanya melihat pergerakan harga saham. Ketika harga bergerak naik, mereka ikut serta membeli dengan harapan harga naik terus. Padahal, harga akan segera berubah jika volume bid dan offer berubah. Oleh karena itu, sebelum melakukan transaksi saham, Anda sebaiknya bertanya dulu kepada sales/pihak sekuritas di mana Anda melakukan transaksi, berapa volume bid dan offer dari saham tersebut. Jika volume permintaan lebih besar dari penawaran, harga berpeluang naik. Demikian pula sebaliknya.

Itu baru satu hal mendasar sederhana. Belum lagi soal jumlah pembelian Anda dibandingkan dengan volume permintaan dan penawaran itu sendiri. Volume permintaan dan penawaran mencerminkan ”market likuiditas” dari saham. Kalau volumenya besar, market likuiditasnya bagus. Ini sangat penting sebab kalau Anda membeli saham yang market likuiditasnya kecil, sama saja Anda harus menyimpan saham tersebut sepanjang masa. Apa maksudnya? Karena ketika Anda hendak menjualnya kembali, belum tentu ada investor lain yang mau membeli. Oleh karena itu, selain mengetahui lebih besar mana antara volume permintaan dan penawaran, Anda juga mesti mencermati seberapa besar total volumenya.

Dalam praktiknya, sebagian besar investor yang sudah piawai biasanya akan mengalokasikan dana untuk membeli sebuah saham, maksimal adalah 5 persen dari volume yang terbentuk. Misalnya, saham ”A”, memiliki bid di harga Rp 300, dengan volume 10.000 lot (5 juta lembar), maka Anda layak ikut serta menawar dengan volume sekitar 5 persen, atau 500 lot saja. Kenapa? Karena Anda harus ”berkelahi” dengan peminat yang lain untuk mendapatkan saham tersebut. Jika jumlah yang Anda beli semakin besar, semakin sulit juga mendapatkannya, apalagi jika volume penawaran jauh di bawah volume permintaan.

Selamat mencoba.

KOMPAS

- Muhammad Idham Azhari

Tuesday, October 19, 2010

Mimsy, Tas Lokal yang Mendunia

Selasa, 19/10/2010 | 09:33 WIB
KOMPAS.com — Christyna Theosa awalnya adalah seorang mahasiswi yang berkuliah di Amerika Serikat, yang tidak puas dengan clutch yang banyak ditemukannya di pasaran. Menurutnya, clutch yang dijual di pasaran tidak sesuai dengan seleranya, dan harganya terlalu mahal. Selain itu, kebanyakan clutch juga hanya cocok dikenakan pada satu jenis acara saja, entah formal, atau kasual. Jarang ada clutch yang bisa dipakai untuk suasana atau acara apa saja.
Christyna yang kuliah di jurusan grafis, Art Center College of Design Pasadena, akhirnya mulai membuat clutch-nya sendiri dengan label Mimsy pada tahun 2004. Perempuan kelahiran Tuban, 2 Januari 1982, ini banyak bereksperimen dengan bahan dan warna untuk menciptakan desain yang elegan, unik, dan classy, tetapi juga seksi dan funky. Ia mendesain clutch-nya dengan bahan terbaik seperti kulit Italia, kain lace Jepang dan Perancis, pita sutra, beludru, hingga kristal Swarovski. Semua tas dan clutch-nya juga dilapisi dengan bahan suede Italia dan satin. Tas-tas buatannya ini dijual dengan kisaran harga Rp 1,5 juta hingga Rp 7 juta.

Christyna memasarkan koleksinya door to door, sampai akhirnya memutuskan untuk memilih jalur konsinyasi dengan toko tas dan pakaian di daerah Main Street, Santa Monica, CA. "Lingkungan itu adalah daerah perkantoran orang-orang film Hollywood dan studio film," ujarnya.
Tas Mimsy yang bergaya edgy ternyata diminati, dan penjualannya terus melesat. Christyna pun kemudian menyasar pencinta fashion dengan budget terbatas dan membuat label Clementine yang dibanderol Rp 158.000- Rp 600.000-an. Perbedaan ada pada bahan bakunya, "Namun, kualitas sama baiknya," terangnya lagi.

Christyna peduli sekali dengan pemasaran Mimsy dan Clementine sehingga dia pun bekerja sama dengan PR marketing khusus fashion di Los Angeles. Mereka membuat Mimsy ikut serta dalam acara-acara fashion internasional dan mendapat liputan media luar negeri seperti Women’s Weekly (Singapura) dan Fashion Addict (Amerika).
"Brand Mimsy pun jadi dikenal dan order pun datang semakin banyak," ungkapnya lagi. Kini, tas karyanya bisa ditemui di Amerika (New York, Los Angeles, Chicago), Jepang, Malaysia, dan tentunya Indonesia (Grand Indonesia Shopping Town). Koleksi tas ini juga bisa diakses di www.mimsycollections.com.

Saat ini Christyna telah bekerja sama dengan label internasional, seperti Bebe dan Urban Outfitters. Untuk Bebe, dia menciptakan tas Mimsy limited edition. Christyna juga tidak melupakan akarnya sebagai wanita Indonesia, setiap tahun dia menciptakan koleksi tas dengan unsur Indonesia.
"Tahun lalu kita menggunakan batik, tahun ini kita pakai tenun Makassar. Bahkan kita menggelar show khusus untuk koleksi ini di New York," ujarnya bangga.

Perempuan yang juga berprofesi sebagai desainer grafis ini pun berbagi tips untuk desainer yang ingin mengikuti jejaknya, "Never give up, try new things and be original. Kekayaan budaya masih bisa kita kembangkan lebih ke dunia luar," ujarnya menutup pembicaraan.

(Tabloid Nova/Franka)

Editor: Dini

KOMPAS


- Muhammad Idham Azhari

Sunday, October 17, 2010

Bagaimana Transaksi Surat Sanggup?

Minggu, 17 Oktober 2010 | 03:58 WIB

Adler Haymans - Manurung praktisi keuangan

Asing datang membanjiri dana di Indonesia dan ingin membeli surat utang dan saham. Kesempatan ini tidak bisa dilepaskan begitu saja, mengingat selama ini agak susah mendapatkan kredit dari bank. Akibatnya, timbul pertanyaan bagaimana menerbitkan surat sanggup? Bagaimana transaksi surat sanggup dan apa risikonya?

Surat sanggup adalah surat utang yang diterbitkan oleh subyek hukum dan dianggap sebagai instrumen keuangan dan dapat diperjualbelikan. Surat sanggup lebih dikenal di pasar modal sebagai promissory notes. Surat sanggup mempunyai jatuh tempo dan umumnya tidak panjang dan paling panjang kurang dari satu tahun sehingga instrumen keuangan dianggap sebagai instrumen investasi jangka pendek.

Instrumen keuangan ini merupakan sebuah perjanjian atau kontrak antara dua pihak, yaitu penerbit surat sanggup dan investor. Instrumen keuangan harus dibayar oleh penerbit pada saat jatuh tempo dengan tanpa alasan apa pun sesuai dengan nilai yang tertera pada surat sanggup tersebut.

Surat sanggup tidak memerlukan rating (pemeringkat) dari lembaga pemeringkat seperti Pefindo dan Fitch Rating Indonesia. Pemeringkatan dan jatuh tempo ini merupakan perbedaan surat sanggup dengan commercial papers. Investor yang membeli surat sanggup maupun commercial paper pada harga at discount dan diskon tersebut dianggap sebagai bunga.

Misalnya, sebuah surat sanggup mempunyai nilai jatuh tempo sebesar Rp 5 miliar, maka nilai beli surat sanggup harus di bawah Rp 5 miliar, tergantung yield kesepakatan penerbit dengan investor. Bila yield sebesar 5 persen, maka investor akan membayar sebesar diskon bunga dengan periodenya. Bila jatuh tempo investor selama 270 hari, maka investor akan membayar sebesar Rp 4.821.664.465, (Rp.5 miliar/(1+(270/365)*5%)).

Tanpa jaminan

Pada awal penerbitan surat sanggup, penerbit mempunyai itikad baik untuk membayar surat sanggup pada saat jatuh tempo sehingga surat sanggup tidak mempunyai jaminan. Kepercayaan investor terhadap janji tersebut merupakan pegangan investor sehingga investor mau membeli surat sanggup tersebut. Tetapi, belakangan surat sanggup sudah mulai ditambah dengan jaminan karena investor ingin mengurangi risiko yang dihadapinya.

Penerbitan surat sanggup bisa dilakukan sendiri bila penerbit mengetahui pembelinya (investor). Karena investor sangat bervariasi terutama dari segi permintaan, maka sering kali penerbit meminta bank investasi (sekuritas) untuk membantu penerbit menjual surat sanggup tersebut karena sekuritas yang memiliki investor. Untuk jasa sekuritas tersebut diperlukan pembayaran fee sehingga penerbit tidak mau dipusingkan seluruh persoalan penerbitan surat sanggup tersebut.

Bisa diperjualbelikan

Surat sanggup bisa diperjualbelikan sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual tanpa sepengetahuan penerbit, tetapi pembeli harus melakukan konfirmasi kepada penerbit mengenai keabsahan surat sanggup agar pada saat jatuh tempo surat sanggup bisa ditagih kepada penerbit. Agar cepat laku,

penjual kembali akan menggunakan sekuritas karena perusahaan tersebut yang mengetahui investor (pembeli) surat sanggup tersebut. Investor kembali harus membayar fee untuk menjual surat sanggup terkecuali pada awal sudah ada kesepakatan bahwa surat sanggup dijual tanpa bayar fee.

Ketika diterbitkan, surat sanggup tidak mempunyai nama kepemilikan pada surat sanggup sehingga siapa yang membawa surat sanggup menjadi pemiliknya dan berkuasa untuk menagih pada saat jatuh tempo kepada penerbit. Tidak adanya nama tersebut dikarenakan surat sanggup dapat diperjualbelikan dan tidak ada jaminan pihak lain bahwa surat sanggup tersebut akan dibayar pada saat jatuh tempo.

Ketika saat awal pertama transaksi surat sanggup di mana investor membelinya, maka investor harus mentransfer dana sebesar nilai kesepakatan surat sanggup tersebut. Pemegang surat sanggup harus mempunyai bukti transfer atas pembeli surat sanggup dan juga bukti transaksi telah terjadinya jual-beli surat sanggup. Bukti ini sangat diperlukan pada periode jatuh tempo untuk menyatakan telah terjadi transaksi.

Pada saat jatuh tempo, pemegang surat sanggup harus mengajukan surat sanggup untuk menagih utang tersebut dan hanya bisa menagih sebesar nilai yang tertera pada surat sanggup. Penerbit surat sanggup tidak bisa menolak tagihan tersebut karena kewajiban yang harus dibayar. Tindakan ini dilakukan untuk menyatakan bahwa penerbit mempunyai utang kepada pemegang surat sanggup.

Surat sanggup harus ditagih pada saat jatuh tempo dan bila tidak ditagih, tidak ada kewajiban penerbit harus membayar secepatnya dan adanya tambahan pembayaran dikarenakan telat penagihan. Akibatnya, penerbit surat sanggup tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami pemegang surat sanggup akibat kelalaiannya menagih pada saat jatuh tempo. Pemegang bisa menagih surat sanggup asalkan dengan bukti yang kuat.

Bila terjadi penagihan di luar waktu yang ditentukan bukan pada saat jatuh tempo, maka pemegang surat sanggup tidak bisa mengenakan bunga setelah berakhir jatuh tempo surat sanggup karena tidak ada tertera dalam surat sanggup, terkecuali ada kesepakatan antara penerbit dengan pemegang surat sanggup. Bila ada kesepakatan baru karena belum bisa bayar atau pemegang surat sanggup setuju diperpanjang, maka penerbit surat sanggup harus menerbitkan surat sanggup dengan nilai terbaru sesuai kesepakatan. Jatuh tempo surat sanggup sudah berubah sesuai dengan kesepakatan.

Risiko

Banyak risiko yang dihadapi pemegang surat sanggup, yaitu risiko tingkat bunga, risiko daya beli, dan risiko tidak mampu bayar. Salah satu risiko yang paling besar dari seluruh risiko yang ada adalah risiko tidak mampu bayar walaupun pada awal penerbitan mempunyai itikad baik untuk membayar. Ketidakmampuan membayar dikarenakan faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal perusahaan seperti krisis ekonomi dan keuangan serta kebijakan pemerintah.

Bila surat sanggup tidak mampu dibayar oleh penerbitnya, pemegang surat sanggup dapat melakukan tindakan hukum, misalnya mengajukan kepailitan kepada pengadilan terhadap penerbit surat sanggup bila surat sanggup tersebut tercatat di laporan keuangan penerbit.

KOMPAS