BLOGSPOT atas

Saturday, January 31, 2009

SOSOK: Matt Mullenweg, Antara Jazz dan WordPress

Sabtu, 31 Januari 2009 | 04:22 WIB

PEPIH NUGRAHA

”Matt, apa rencanamu ke depan setelah berhasil merintis dan menciptakan WordPress yang belakangan dikenal luas di kalangan blogger di seluruh dunia?” Itu pertanyaan sederhana yang diajukan kepada seorang pemuda asal Amerika Serikat. Matt tak kalah sederhananya dalam menjawab, ”Menikah dan punya anak.”
Rendah hati, tenang, berbicara pelan, tidak basa-basi. Itulah Matt Mullenweg. Di kalangan blogger dunia, Matt, panggilannya, adalah ”malaikat” yang teramat baik hati karena mau menggratiskan mesin blog kepada siapa pun yang mau mengambilnya di WordPress.

Oleh karena gratis dan berbasis open source, banyak sukarelawan yang terus membangun dan memperbaiki tampilan WordPress. Mulai dari cangkang atau themes blog yang beraneka ragam, sampai widget khusus untuk menghitung banyaknya pengunjung yang masuk.

WordPress dikenal sebagai penyedia blog paling progresif belakangan ini yang bisa dipadankan dengan situs pertemanan, Facebook. Hingga tahun 2008, tercatat 230 juta pengakses tetap (unique visitors) dengan 6,5 miliar halaman WordPress yang dilihat. Ada 35 juta posting baru dengan tambahan rata-rata empat juta posting setiap bulan. Data itu cukup menggambarkan betapa progresifnya WordPress.

Keberadaan Matt Mullenweg di Jakarta hanya dua hari, pada 17-18 Januari, saat ia menjadi pembicara pada WordCamp yang di Asia Tenggara baru Filipina dan Indonesia (Jakarta) yang mengadakannya.

Ini ajang berkumpulnya pengguna, penyuka, dan pengembang WordPress di Tanah Air sehingga komunitas Blogger Anging Mammiri dari Makassar pun memerlukan datang. Di seluruh dunia, total sudah 29 kali WordCamp diselenggarakan, mulai Afrika sampai Australia dengan kehadiran 3.400 anggota.

Di Jakarta, WordCamp yang bertema ”Learn from the Best” dan berlangsung di Erasmus Huis itu terselenggara berkat prakarsa seorang penggila WordPress, Valent Mustamin. Selama dua hari itulah Kompas menguntit dan menangkap Matt yang sangat santun.

Untuk ukuran perintis sebuah mesin penghasil blog yang mewabah di seluruh dunia, usia Matt juga masih tergolong sangat muda, 25 tahun.

Pendidikan politik

Di dunia maya tidak banyak penyedia blog gratisan. Kalau Anda ingin memiliki blog atau situs pribadi, Anda bisa mengambil dari Blogger, Multiply, LiveJournal, MoveableType, TypePad, dan salah satunya dari WordPress yang disediakan Matt.

Bernama lengkap Matthew Charles Mullenweg, ia lahir di Houston, Texas, 25 tahun lalu. Matt pernah bekerja di perusahaan media berbasis internet, CNET, sebelum mengembangkan dan merintis perangkat lunak open source untuk nge-blog.

Lalu, dari mana dia mendapatkan uang dengan menciptakan peranti lunak open source semacam WordPress? Matt menjawab, ”Saya tidak mencari uang dari situ.”

Pun ia menampik kalau suatu saat WordPress akan dijualnya kepada perusahaan raksasa internet dengan harga selangit, seperti halnya Blogger atau YouTube, situs video terpopuler berbasis user generated content yang dimiliki Google.

Matt tidak menyangkal kalau ia memperoleh pendapatan dengan mendirikan perusahaan di balik WordPress, seperti Automattic, Akismet, Gravatar, bbPress, IntenseDebate, dan BuddyPress.

”Jangan selalu beranggapan bahwa uang adalah segala-galanya,” kata Matt tentang sikap berbaginya yang melabrak batas negara dunia itu.

Untuk seorang entrepreneur muda dan sukses, penampilan Matt relatif sederhana, celana jins dan kaus oblong yang dibungkus kemeja. Dia suka menjinjing tas dan iPhone bercangkang huruf ”W” sebagai kependekan dari WordPress.

Uniknya, latar belakang Matt bukan ilmu komputer atau teknologi informasi, melainkan ilmu politik. Ia menimba ilmu itu selama dua tahun di sebuah college sebelum akhirnya berhenti karena membangun infrastruktur sebuah mesin online yang menyita banyak waktu. Beruntung Matt mendapat dorongan penuh kedua orangtuanya.

”Mereka tahunya saya orang di balik WordPress,” katanya.

Bukan jurnalis

Matt mengenang kembali masa-masa di tahun 2002 saat untuk pertama kalinya menciptakan peranti lunak sederhana untuk nge-blog yang ia namakan b2. Keperluannya hanya sebatas memajang hasil foto dia di media online saat berkunjung ke Washington DC.

Maklum, waktu itu perangkat lunak untuk keperluan nge-blog belum mewabah. Dari kode sederhana b2, Matt bersama dua rekannya, Mike Little dan Michel Valdrighi, mulai membangun WordPress.

Adakah Matt berlatar belakang jurnalis atau media sehingga penyedia blog gratisan itu menggunakan embel-embel ”Press”? Matt mengatakan, ”Tidak ada sama sekali.” Menurut dia, nama itu diberikan oleh seorang teman, Christine. ”Itulah yang saya ingat,” jawabnya.

Matt juga bercerita bagaimana semasa bersekolah di SMU ia merancang dan membuatkan sebuah situs untuk sekolah itu. Ia juga membuat situs untuk grup jazz lokal di kota kelahirannya, Houston. Kemahirannya merancang web juga didukung oleh ayahnya yang bekerja di Microsoft. Matt mengaku pernah jatuh-bangun merancang WordPress, tetapi ia terus mencoba lagi.

Untuk urusan jazz, Matt boleh dibilang serius menekuninya. Apalagi ia pemain saksofon yang andal. Untuk keterampilan bermusiknya itu, dia memerlukan belajar di sebuah sekolah seni. Bahkan yang tidak banyak diketahui banyak orang, Matt adalah pemain keyboard dvorak, yakni alat musik seperti piano yang tuts-tutsnya mengadopsi papan ketik komputer ”QWERTY”.

Matt baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-25 pada 11 Januari lalu. Salah satu rencana yang menurut dia harus direalisasikan segera adalah belajar bahasa Spanyol.

Mengapa bahasa Spanyol yang mau dipelajarinya? ”Spanyol adalah bahasa terbesar kedua pengguna WordPress setelah bahasa Inggris,” katanya.

Cukup mengejutkan bila Matt mengungkapkan bahwa bahasa ketiga terbesar pengguna WordPress adalah bahasa Indonesia. Situs Alexa mencatat, 280.000 blog WordPress menggunakan bahasa Indonesia.
”Saya menaruh hormat, dan untuk alasan itulah saya ada di Jakarta,” ujar Matt.

Kompas

- Muhammad Idham Azhari

Komentar Ane sbb: "Sekarang ini banyak sekali ISP yang memasukkan wordpress kedalam layanan hostingnya dikarenakan wordpress cukup banyak feature didalamnya....so...belajar wordpress dari sekarang......tentunya bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja, tapi di bisnis-kan!..."
Untuk pembelajaran yang detail, dapat mendaftarkan diri ke http://www.AsianBrain.com/index.php?aff_code=699550 ................"

Obama Sebut Bencana Ekonomi AS Berlanjut

Sabtu, 31 Januari 2009 | 08:35 WIB

WASHINGTON,SABTU-Presiden AS Barack Obama menyebut kontraksi perekonomian Amerika Serikat dalam kuartal terakhir tahun 2008 sebuah bencana yang berkelanjutan.

Berbicara di Gedung Putih, Jumat (30/1), ia mengumumkan pembentukan satu gugus tugas baru untuk membantu kelas menengah Amerika dari ancaman bencana ekonomi.

Output ekonomi Amerika Serikat turun 3,8% dalam tiga bulan terakhir tahun 2008, dan ini kontraksi kuartal terburuk dalam 26 tahun, seperti ditunjukkan statistik resmi.

Penurunan itu lebih tajam dari penurunan 0,5% antara Agustus dan Oktober .

Ini merupakan kali pertama Amerika Serikat mengalami penurunan ekonomi caturwulan secara berturutan sejak tahun 1991. Pertanda terbaru memburuknya resesi Amerika terjadi, sementara Presiden Obama mencoba meloloskan paket stimulus ekonomi senilai sekitar 800 miliar dollar melalui Kongres.

Semakin banyak pekerja di Amerika kehilangan pekerjaan mereka pada tahun 2008 sejak Perang Dunia II.

Selama 2008, ekonomi Amerika Serikat tumbuh hanya 1,3% dari 2% pada tahun 2007, dan pertumbuhan terlambat sejak 2001, kata Departemen Perdagangan.

Kinerja ekonomi Amerika antara Oktober dan Desember merupakan yang terburuk sejak kuartal pertama 1982.

Meski penurunan 3,8% persen tidak seburuk 5,4% yang diperkirakan oleh pasar, para analis mengatakan, laporan itu masih menunjukkan hal yang kelam.

Presiden Obama mengatakan keinginannya untuk menyetarakan posisi bagi serikat buruh. Ia menambahkan rasa bersatu diperlukan untuk bekerja berdampingan dengan perusahaan yang kuat.

"Saya tidak melihat gerakan kaum buruh sebagai persoalan. Menurut saya mereka adalah sebagian dari jalan keluar," katanya.

Presiden mengatakan ia telah menandatangani tiga surat perintah presiden untuk membantu kaum pekerja, di antaranya memastikan kontraktor tingkat federal untuk menawarkan pekerjaan kepada pegawai mereka terlebih dahulu bila ada perubahan kontrak.

Sementara itu wakil presiden Joe Biden mengatakan: "Warga kelas menengah Amerika sedang tertimpa kesengsaraan. Miliaran dollar dalam bentuk rumah, pensiun, dan tabungan untuk menyekolahkan anak ke universitas hilang begitu saja."

"Kelas menengah yang kuat sama artinya dengan Amerika yang kuat. Keduanya tidak bisa saling meniadakan."

Pengumuman pembentukan gugus tugas itu disambut gembira oleh para pemimpin serikat buruh. Salah satu ketua serikat buruh menyebut: "Ini babak baru bagi kaum buruh. Harapan akan impian Amerika yang makmur telah dipulihkan lagi."

ONO
Sumber : BBC

Kompas

UPDATE PT. Asian Brain IMC: Idam, jangan kalah sama Kaka...

Idam,

Saya ingin memperkenalkan keponakan saya"Kaka". Nama aslinya Muhamad Aznan, tapikarena dia cucu pertama di keluarga kamijadi setiap orang memanggilnya 'kaka'.

Ada hal yang special tentang anak ini.Di umurnya yang baru belasan tahun, diasudah merusak komputer yang jumlahnyasama dengan umurnya! LOL.

Ya, pernah dia saya biarkan untuk maindi Kantor Asian Brain pada hari Minggu,besoknya banyak komputer tidak jalan danbanyak data yang hilang...

Katanya "diinstall ulang" :-)

Jangan tanya berapa banyak alat elektroniklain di rumah kami yang beliau 'install ulang'.

Hampir TIAP TAHUN saya beli komputerbaru untuk dia, sejak umurnya 3 tahun,tapi semuanya dia 'instal ulang'.

Sampai akhirnya tiap kali saya membelikandia komputer, saya jadi suka bilang...."Nih Ka, rusakin" LOL.

SETIAP di hari ulang tahunnya, dia SELALUminta komputer sama saya, bukan sama emaknya!Sampai saya tanya sama dia "Kenapa sihkamu minta komputer terus sama tante hira?Emangnya wajah Tante hira mirip Mother-board?ato mungkin mirip USB?"

Tapi saya akui, saya memang memanjakandia dengan banyak alat-alat elektronik.

Meski keluarga banyak yang melarang sayauntuk berhenti membelikan dia barang-barang berupa elektronik, tapi saya paham,MERUSAK untuk dia adalah BELAJAR.

Dia banyak melakukan kesalahan, tapi diasebenarnya BELAJAR.

OK, now.. the GOOD NEWS! "pengorbanan mahal"saya ada hasilnya! Apa yang sudah bisadilakukan anak ingusan ini...

1. Dia sekarang bisa MERAKIT KOMPUTER SENDIRI.

2. Dia tahu tentang NETWORK COMPUTER, dan bisa menyambungkan komputer yang ada di kamar saya ke kantor dengan cara remote! Dia tahu cara menyatukan beberapa IP address yang berbeda!

Pendek kata, dia sekarang jadi 'asisten' setiap orang di rumah khusus bagi mereka yang gaptek teknologi, Mulai dari HP, TV Komputer, dan alat elektronik lain yang nge-hang, dia selalu tahu jawabannya!

3. Dan yang ketiga... ini yang sebenarnya paling saya banggakan! DIA AKHIRNYA MEMBUAT BLOG SENDIRI! Diam-diam ternyata dia nonton juga video training saya!

Ini alamat blognya:http://www.JurnalKaka.com

Memang belum begitu banyak postingannyabaru 4 buah! Tapi perhatikan postinganterakhir, dia betul-betul mengikuti apayang saya ajarkan kepada ABers semua!

Mulai dari URL, Caption untuk Gambar,Nama file, pemilihan H1H2, dll.

Idam jangan berpikir saya membantu dia.Tidak sama sekali! Idam baca postinganpertama dia yang menceritakan "Beli domaindan hosting sendiri".

Dia melakukan semuanyasendiri!Saya buka laptopnya tadi malam, untuk ambilbeberapa foto yang saya pikir mungkin ada dilaptopnya.

Tidak sengaja saya melihat di Desktopnyaada folder "hasil riset kaka".

Saya pikir, wah gaya euy... anak kecil maenriset segala! Waktu saya klik, weleh..weleh..Saya perhatikan dia telah mengumpulkan 48kata kunci di file XL nya, salah satunya'playsation 3' yang sudah dia posting diblognya.

Coba Idam kunjungi blognya:http://www.JurnalKaka.com Jika ingin tahu anaknya, klik menu'tentang saya' di bagian paling atas.Dia masih kecil. Sama monitornya ajamasih gedean monitor!

Beberapa postingannya lucu-lucu. Tapi maklumanak-anak, belum paham dia soal "kategori"..Masa dari topik Elektronik ke gambar kucing! :-)

Tapi saya salut dia sudah bisa melakukanpostingan yang benar, dan saya banggadengan keponakan saya! :-)

Ahira

p.s. Oh ya, jika berkenan, coba Idam kunjungi blognya Kaka, terus beri komentar di sana. Dia pasti senang! :-)==> http://www.JurnalKaka.com

Komentar: "Untuk studi Internet Marketing tidak melulu teori yang diandalkan....artinya Anda harus melakukan...PRAKTEK...PRAKTEK...PRAKTEK....PRAKTEK...PRAKTEK....hasil akan memuaskan nantinya :).
Kunjungi http://www.AsianBrain.com/index.php?aff_code=699550 untuk mulai belajar sekarang."

Friday, January 30, 2009

Saham-saham AS Anjlok Karena Data Ekonomi Lemah

By Republika Newsroom
Jumat, 30 Januari 2009 pukul 05:32:00

NEW YORK--Saham-saham AS anjlok Kamis setelah data mengenai lapangan kerja serta penjualan rumah baru dan barang-barang manufaktur lebih kecil dari perkiraan, dan di tengah keprihatinan terhadap pendapatan perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 226,44 poin atau 2,70 persen menjadi 8.149,01 pada penutupan perdagangan, mengakhiri kenaikan selama tiga hari perdagangan berturut-turut.

Indeks saham-saham teknologi Nasdaq turun 50,50 poin (3,24 persen) menjadi 1.507,84 sedangkan indeks Standard & Poor's 500 turun 28,95 poin (3,31 persen) mejadi 845,14.

Colleen King dari Schaeffer's Investment Research mengatakan bahwa penurunan terjadi karena buruknya data ekonomi disertai dengan buruknya laporan pendapatan perusahaan. ant/fif

Komentar: "Data ekonomi yang buruk disertai laporan pendapatan perusahaan yang buruk cukup berpengaruh dalam penurunan indeks saham di AS walaupun sempat naik ketika Presiden Obama mengusulkan paket stimulus perbankan ke DPR AS dan disetujui. Sentimen pasar dan rumor pasar cukup memberikan indeks saham turun atau naik selain faktor fundamental perusahaan dan faktor teknikal (technical rebound / falling knife)."

Forum Ekonomi Dunia: Pesan Jet Li untuk Hadapi Krisis Keuangan Dunia

Jumat, 30 Januari 2009 | 06:05 WIB

DAVOS, KAMIS - Krisis keuangan dunia terburuk sejak Depresi Besar tahun 1933, bisa diredam antara lain dengan terus mendorong belanja konsumsi di berbagai negara. Belanja konsumsi dalam negeri akan membuat perekonomian masih akan terus bergerak sekalipun tidak dalam skala pertumbuhan yang meyakinkan.

Seruan mendorong konsumsi ini muncul dalam Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Swiss, Kamis (29/1). Forum tahunan selama lima hari ini menghimpun lebih dari 2.500 pemimpin pemerintahan dan perusahaan dari seluruh dunia, guna bersama mencetuskan jalan keluar segera dan tepat mengatasi krisis.

Forum di kota wisata musim dingin ini, juga membahas beragam topik, mulai urusan perubahan iklim, membantu pembngunan kembali Jalur Gaza, penghematan energi, harga minyak dunia yang memadai, hingga ancaman proteksi yang semakin meningkat.

Forum juga menghadirkan selebritis seperti bintang film mandarin Jet Li yang kemarin juga menyerukan perlunya mendorong belanja konsumsi termasuk juga terus membantu mereka yang tidak beruntung karena kemiskinan atau bencana.

Turun 1 triliun dollar AS

Wakil Presiden Bank of China, Zhu Min menegaskan, belanja konsumsi di AS, negara dengan ekonomi terbesar di dunia, akan turun 10 persen dalam tahun ini akibat lesunya ekonomi global. Konsumsi AS dalam beberapa tahun ini didorong belanja rumah tangga dari uang yang diperoleh dari kredit murah.

Namun munculnya krisis membuat semua kredit rumah dan lainnya bermasalah. ”Belanja konsumsi AS mencapai 10 triliun dollar AS pertahun. Menurut saya kini turun tinggal 9 triliun dollar As pertahun,” ujar Zhu Min di depan peserta forum di kota wisata musim dingin itu. ”Suatu yang berarti hilangnya 1 triliun dollar AS. Namun kita tetap harus menghadapinya,” tambahnya.

Zhu bahkan memperkirakan, penurunan belanja di AS ini akan lebih besar lagi dalam tiga atau empat tahun mendatang. AS dan juga Jepang merupakan pasar ekspor utama produk China. Krisis membuat pertumbuhan ekonomi China mulai melambat beberapa bulan ini.

Dengan AS mulai memperketat ikat pinggang, China dan juga Jepang, Korsel, dan Jerman mulai merasakan dampaknya. Zhu mengakui, model belanda konsumsi lewat pinjaman ala AS itu ”sulit bertahan”. Tetapi China tak perlu risau karena akan menyeimbangkan kondisi pertumbuhan ekonominya dengan mendorong konsumsi dalam negeri.

China dengan penduduk lebih satu miliar orang punya ruang untuk bermanuver. Apalagi, tegas Zhu, belanja konsumsi di China mencapai 1,5 triliun dollar AS pertahun. ”Ini suatu yang sungguh vital bagi China memiliki model penyeimbangan,” ujar Zhu.

Zhu namun mengingatkan dunia, untuk tidak banyak berharap dari China dalam meredam krisis dunia. ”China berupaya mendorong konsumsi, namun tidak harus berlebihan berharap China menaikkan konsumsi untuk menyelamatkan dunia,” ujarnya.

Survei di AS memperlihatkan indeks kepercayaan komsumen di AS bulan Januari merosot menjadi 37,7, rekor terendah dari 38,6 pada bulan Desember. Indeks kepercayaan konsumen di AS ini diprediksi masih pesimistik dalam enam bulan ke depan.

Seruan mendorong konsumsi dalam negeri ini juga berkaitan dengan ancaman proteksi yang kian mencuat akibat krisis. Menteri Perdagangan India, Kamal Nath menegaskan, sejumlah negara mulai menerapkan kebijakan protesionistis yang semakin menyebabkan ekspor dari banyak negara terhenti. Kondisi yang semakin memperburuk keadaan.

”Di sejumlah tempat mulai terdengar proteksionisme, di sejumlah tempat sudah nyata,” ujar Nath. ”Kami melihat di sejumlah negara Barat kian meningkatnya langkah-langkah anti-dumping, hambatan non-tarif mulai digunakan di Eropa,” ujarnya. Nath mengancam akan menggunakan langkah balasan bagi negara yang menerapkan proteksi.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mengupayakan perdagangan global yang lebih bebas, juga mulai memperingatkan adanya sejumlah negara yang mulai mengutup pasar bagi mitra ekspor mereka guna melindungi industri di dalam negeri. Langkah protesi untuk menjaga lapangan kerja di dalam negeri ini, bakal membawa dunia ke Resesi Besar tahun 1930-an, apabila negara lainnya juga melakukan langka proteksi balasan.

Pesan Jet Li

Bintang film aksi asal China, Jet Li, hari Kamis, juga mengimbau penduduk dunia untuk terus membelanjakan uangnya sekalipun terjadi krisis ekonomi. Bintang ”Lethal Weapon 4” yang kini punya yayasan sosial setelah lolos dari bencana tsunami akhir tahun 2004, menekan hadirin di Davos agar lebih banyak berbuat termasuk membantu .

”Saya berada di sini bukan meminta uang anda. Saya berada di sini untuk mengetuk hati kalian. Sekalipun ekonomi merosot, Anda tetap punya satu yuan setiap bulannya,” ujar Jet Li dalam sebuah pertemuan para dermawan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia. Pertemuan ini juga diikuti mantan PM Inggris Tony Blair dan mantan Presiden AS, Bill Clinton.

”Bahkan sekalipun anda punya satu juta, anda akan tetap berfikir tetap tidak cukup,” tegas Jet Li, yang berupaya menghimbau para dermawan dunia untuk tetap menyumbang bagi rakyat miskin dan korban bencana. Jet Li dan keluarganya lagi berlibur di Maladewa, saat hotel mereka diterjang gelombang tsunami Samudera Hindia, Desember 2004. Tsunami menyebabkan 220.000 tewas, sebagian besar terjadi di Aceh. Krisis ekonomi mengundang kekhawatiran bantuan bagi kaum miskin akan merosot tajam. (Reuters/AFP/ppg)

Kompas

Komentar: "Memang benar beberapa negara mengurangi impor barang dari negara lain untuk menekan belanja konsumsi akibat krisis global yang masih terus berlangsung. Tetapi tidak dengan cara menggunakan Internet sebagai media belanja efektif, karena customer tidak perlu bersusah payah mendatangi toko, cukup satu kali klik....barang akan terkirim dan lagi pula harga barangnya cukup kompetitif dengan dibarengi beberapa bonus......."

Thursday, January 29, 2009

DPR Amerika Serikat setuju paket stimulus Presiden Obama

Kamis, 29 Januari 09

Washington DC, Koran Internet: DPR Amerika Serikat, pada Rabu (28/1), setuju meluluskan paket stimulus ekonomi senilai 819 miliar dolar AS yang diajukan Presiden AS Barack Obama. Stimulus ini termasuk kenaikan biaya dan pemotongan pajak. Keputusan tersebut diambil melalui proses voting dengan perbandingan suara 244-188. DPR AS sekarang memang banyak diisi orang-orang Partai Demokrat, sehingga dalam proses voting lebih banyak mendukung stimulus.

Rencana pengajuan stimulus dari Obama semula mendapat penolakan dari Partai Republik, namun Obama kemudian memperoleh dukungan dari 13 eksekutif papan atas di Negara Paman Sam dalam pertemuan Rabu kemarin.

Juru bicara DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa Obama telah mengajukan rencana yang berani dan cepat untuk menangani krisis. "Dan ini adalah langkah sesungguhnya yang kita ambil pada hari ini," ujar Nancy, Kamis (29/1).

Presiden Obama berterima kasih atas keputusan DPR. "Mereka mencari keputusan Washington yang tegas dan cepat," ujar Obama dalam pidato singkatnya di gedung Putih. Rencana tersebut selanjutnya akan dibawa ke tingkat Senat AS.(Ken/AP/Reuters/ABC News)

KoranInternet.com

Komentar: "Berita diatas terkait dengan acara MetroTV "Market Review" hari ini. Paket stimulus yang diajukan Presiden Obama mendongkrak indeks saham di Dow Jones, NASDAQ dan S&P 500. Selamat atas langkah awal yang cepat kepada Presiden Obama.......Congratulation!!!"

Suku Bunga: KPR Melonjak Lagi

Kamis, 29 Januari 2009 | 01:47 WIB

M Fajar Marta

Fadly (32), pegawai swasta, yang mengurungkan niatnya mengajukan kredit pemilikan rumah tahun lalu karena kenaikan suku bunga, kini mulai mengambil ancang-ancang lagi untuk mengajukan KPR. Tren suku bunga yang menurun membuatnya kembali bersemangat membeli rumah idaman.

Fadly tidak sendirian. Sebagian besar masyarakat yang ingin mengajukan KPR memang menjadikan suku bunga sebagai pertimbangan utama. Sebab, perbedaan suku bunga 1-2 persen saja sungguh amat terasa bagi masyarakat berpenghasilan Rp 5 juta ke bawah. Dengan perhitungan kasar untuk rumah seharga Rp 250 juta, misalnya, setiap penurunan bunga satu persen akan ada pengurangan pembayaran bunga berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta per tahun atau sekitar Rp 200.000 per bulan.

Tanggal 20 Januari lalu merupakan awal dimulainya penurunan suku bunga KPR khususnya dan suku bunga kredit pada umumnya. Bank-bank berstatus badan usaha milik negara yang memelopori penurunan dengan memangkas 50-100 basis poin tingkat bunga kreditnya dari posisi semula. Bank-bank lain diperkirakan juga akan memotong suku bunga kreditnya pada awal Februari 2009.

Penurunan suku bunga kredit tersebut merupakan respons dari tren turunnya suku bunga acuan atau BI Rate yang telah berlangsung sejak dua bulan sebelumnya, tepatnya pada awal November 2008. Sebelum suku bunga kredit diturunkan, bank-bank telah terlebih dahulu menurunkan suku bunga dana, seperti deposito dan tabungan.

Kredit pemilikan rumah, seperti jenis kredit konsumsi lainnya, memang merupakan kredit yang paling sensitif terhadap pergerakan suku bunga. Begitu suku bunga KPR naik bisa dipastikan laju pertumbuhan KPR langsung menurun. Sebaliknya, begitu suku bunga mulai menurun, permintaan akan cenderung meningkat.

Respons permintaan KPR terhadap pergerakan suku bunga umumnya bersifat langsung. Saat suku bunga KPR menunjukkan tren menurun sepanjang Januari 2007-Mei 2008, misalnya, pertumbuhan KPR cenderung meningkat.

Pada Mei 2008, suku bunga KPR perbankan nasional menyentuh titik terendahnya dengan rata-rata 15,74 persen per tahun. Pada saat bersamaan, permintaan KPR mencatat pertumbuhan tertinggi mencapai 3,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Rata-rata bunga kredit merupakan perhitungan kumulatif antara bunga KPR lama yang umumnya berbunga tinggi dan KPR produksi baru yang bunganya lebih rendah. Untuk KPR produksi baru, tercatat pada bulan tersebut, bank-bank besar menawarkan bunga KPR hingga di bawah 10 persen per tahun.

Namun, saat suku bunga KPR mulai naik pada Juni 2008, permintaan KPR langsung drop. Seiring tren kenaikan bunga hingga November 2008 (data terakhir yang dapat dikutip), laju permintaan terus melambat. Bahkan, pada bulan November 2008, pertumbuhan KPR telah negatif, yang berarti selama bulan tersebut, nilai pembayaran cicilan atau pelunasan yang diterima bank lebih besar ketimbang nilai kredit baru yang disalurkan.

Jika merujuk pada data historis tersebut, bisa diperkirakan pertumbuhan KPR pada Februari 2009 akan mulai meningkat kembali.

Data dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat menunjukkan, pertumbuhan kebutuhan rumah mencapai 800.000 unit per tahun. Adapun pasokannya hanya sekitar 300.000 per tahun. Ini membuat secara akumulatif kebutuhan rumah terus meningkat, mencapai 5,8 juta unit.

Seberapa jauh bunga KPR akan turun, itu sangat tergantung, terutama pada sejauh mana BI Rate dan suku bunga dana akan turun. Selain suku bunga acuan, perbankan juga biasanya akan mempertimbangkan risiko yang tecermin pada angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Jika risiko dianggap tinggi, bank cederung akan memasang suku bunga tinggi sebagai upaya untuk mengerem permintaan. Risiko KPR sebenarnya belum begitu mengkhawatirkan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Hadad menjelaskan, hingga November 2008, rasio NPL kotor (gross) kredit properti secara umum sebesar 3 persen, turun dibandingkan per Desember 2007 yang sebesar 3,6 persen. Sektor tertentu dikatakan cukup berisiko jika rasio NPL-nya sudah melebihi 5 persen.

Jika dirinci lebih jauh, rasio NPL gross kredit real estat turun 2,6 persen menjadi 3,3 persen pada November 2008. Rasio kredit bermasalah KPR bahkan lebih rendah, hanya 2,4 persen.

Menurut Muliaman, risiko kredit memang cenderung meningkat pada tahun 2009, tetapi secara umum risiko tersebut masih tergolong moderat, dalam artian masih bisa dikelola bank. BI memperkirakan rasio NPL gross perbankan nasional akan naik dari 4,0 persen pada akhir tahun 2008 menjadi 5 persen pada akhir tahun 2009. Namun, penyumbang terbesar kenaikan NPL bukanlah KPR.

Ekonom Dradjad Wibowo memperkirakan, dengan inflasi yang diperkirakan menurun signifikan ke level 6 persen pada akhir tahun 2009, BI Rate berpotensi turun 150 basis poin pada paruh pertama 2009. Artinya, suku bunga acuan BI akan menuju level 7,5 persen-8 persen pada akhir semester I-2009. Saat ini BI Rate berada di posisi 8,75 persen.

Sebelum penurunan bunga kredit pada 20 November 2009, suku bunga KPR produksi baru bank-bank besar berkisar 14 persen per tahun. Jika perbankan menurunkan suku bunga kredit sebanyak penurunan suku bunga acuan BI, pada bulan Agustus 2009 masyarakat sudah bisa menikmati suku bunga KPR di kisaran 12,5 persen.

Sejauh ini, perbankan tampaknya cukup yakin dengan prospek perekonomian ke depan. Terbukti kredit secara umum diperkirakan masih bisa tumbuh 20 persen, sebuah angka pertumbuhan yang bisa dibilang normal sejak krisis tahun 1998.

Bank terbesar dalam pembiayaan KPR, BTN, juga memasang target KPR yang tidak pesimistis. Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan, BTN akan menyalurkan kredit gross sebesar 12,25 triliun pada tahun 2009, meningkat 22,5 persen dibandingkan target tahun 2008. Kredit bermasalah BTN diproyeksikan naik sedikit dari 3,13 persen pada tahun 2008 menjadi 3,35 pada tahun 2009.

Ketua Umum Real Estat Indonesia F Teguh Satria juga optimistis dengan prospek industri properti tahun ini. Ia memprediksi industri properti Indonesia tahun 2009 akan tumbuh cukup signifikan, terutama sektor perumahan, lebih khusus subsektor perumahan bersubsidi.

Kompas

The Fed Pertahankan Suku Bunga

Kamis, 29 Januari 2009 | 07:54 WIB

WASHINGTON, RABU — Bank Sentral AS (Federal Reserve), Rabu (28/1) waktu setempat, memilih untuk mempertahankan basis suku bunga pinjaman mendekati nol dan berjanji menggunakan seluruh alat yang tersedia untuk mendorong ekonomi naik kembali.

Menutup pertemuan dua harinya, komite kebijakan bank sentral mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal funds pada nol hingga 0,25 persen yang disepakati bulan lalu, dan mengatakan pihaknya memperkirakan suku bunga rendah "luar biasa" untuk beberapa waktu.

Sebuah pernyataan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan, the Fed "akan menggunakan seluruh alat untuk mendorong penerusan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menjaga stabilitas harga."

Fed, yang telah menaikkan sebuah program utama untuk membeli sekuritas mortgage, mengatakan, pihaknya "siap memperluas kuantitas pembelian" dan "bersiap membeli sekuritas negara (treasury securities) jangka panjang" jika itu akan membantu menghidupkan kembali kredit.

Pernyataan tampak menghentikan sebuah gerakan maju palsu yang dikenal sebagai "pengenduran kuantitif" atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dalam upaya menurunkan biaya pinjaman yang tidak terkait dengan suku bunga federal funds.

Namun, Fed mengatakan, dengan jelas pihaknya siap mengambil sebuah langkah jika keadaan membenarkan. Pernyataan menyebutkan, data sejak bulan lalu "memberikan kesan bahwa ekonomi terus melemah" dengan penurunan besar dalam produksi, perumahan, dan ketenagakerjaan, "karena konsumen dan pengusaha telah mengurangi lagi belanjanya."

Tetapi, komite mengatakan, pihaknya "mengharapkan sebuah pemulihan bertahap aktivitas ekonomi dimulai akhir tahun ini, namun prospek risiko penurunan juga signifikan."


EDJ
Sumber : Ant

Kompas

Komentar: "Artikel diatas juga dibicarakan pada acara Market Review di Metro TV hari ini. Presiden Obama mengusulkan paket stimulus perbankan ke DPR AS sehingga membuat Stock Market di Dow Jones, Nasdaq dan S&P 500 terdongkrak naik berkisar 3%, seperti diberitakan di acara Market Review".

Wednesday, January 28, 2009

Feng Shui: Pasar Saham Lebih Tenang pada Tahun Kerbau

Rabu, 28 Januari 2009 | 00:30 WIB

Para investor saham yang terombang-ambing akibat harga saham yang jatuh cukup dalam tahun lalu mungkin akan sedikit lega karena wejangan dari para praktisi fengsui. Fengsui merupakan seni tradisional China yang secara harfiah berarti angin dan air, tetapi lingkup kajiannya luas seputar ramalan, shio, hingga tata letak.

Tentang kondisi perekonomian tahun ini, para praktisi fengsui menyatakan, dalam tahun kerbau ini pasar saham akan lebih tenang. ”Tahun ini adalah tahun kerbau tanah. Orang-orang bisa mengambil napas dan merefleksikan gejolak hebat yang telah terjadi pada tahun 2008, ” ujar Raymon Lo, ahli fengsui dari Hongkong.

Para praktisi fengsui mengatakan bahwa dunia ini terbentuk dari lima unsur, yaitu air, tanah, api, kayu, dan logam. Kelima unsur tersebut memperlihatkan pergerakan dalam hidup kita.

Tanah merupakan elemen yang paling tenang. Tahun ini merupakan tahun Kerbau tanah sehingga diartikan bahwa akan berjalan lebih tenang, gejolak berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Tanah juga melambangkan energi yin, energi feminin.

Menurut Lo, yin yang merupakan konsep dualisme dalam kebudayaan China yang saling bertentangan, tetapi saling melengkapi; antara lain yang melambangkan kejantanan, panas. Sebaliknya, yin feminin dan dingin.

Tahun Kerbau Tanah yang mulai 26 Januari lalu merupakan tahun tertenang di pasar saham sejak tahun 2000. Masih menurut Lo, para investor tidak perlu terburu-buru masuk ke pasar saham.

”Tahun 2009 akan menjadi tahun tanah suci. Artinya, api akan kehilangan kekuatannya sehingga tidak terlalu banyak pendorong untuk mengangkat pasar saham,” kata Lo.

Perekonomian diakui masih sulit. Pasar saham mungkin akan naik pada semester pertama tahun ini, tetapi keuntungan dapat menipis pada semester kedua. ”Pasar akan tenang pada semester kedua dan akan menjadi kesempatan baik untuk pemulihan tahun depan, tahun Harimau di 2010,” paparnya lagi.

Perekonomian global akan sedikit membaik tahun ini. Salah satu faktornya adalah Presiden AS Barack Hussein Obama. Obama lahir pada tahun yang memiliki elemen tanah yin. Sama seperti Presiden Abraham Lincoln dan Presiden Perancis Sarkozy adalah orang-orang yang berunsur tanah yin.

”Mereka merupakan pemimpin generasi baru. Mereka itu lebih kalem, humanis, dan karismatis,” ujar Lo.
Leonardo da Vinci, Michaelangelo, Charles Darwin, dan Sigmund Freud semuanya lahir pada tahun berunsur tanah yin. Tahun ini juga menyimbolkan harmoni dan sebagai awal dari sebuah tatanan baru yang hadir 60 tahun sekali. Tahun terakhir Kerbau tanah yin pada tahun 1949. Pada tahun ini lahirkan Republik Rakyat China serta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sementara itu, pakar fengsui dari Singapura, Vincent Koh, dari Pusat Feng Shui Singapura, sepakat bahwa pasar finansial akan mengalami penurunan. ”Jangan memilih aset yang berisiko tinggi tahun ini, bersabarlah dan jangan mengharapkan imbal hasil terlalu tinggi,” kata Koh.

Perekonomian global akan mulai membaik pada semester kedua. Koh juga melihat kegiatan merger dan akuisisi akan ramai pada tahun ini. Namun, dia cepat-cepat menambahkan perbankan masih tetap enggan mengucurkan kredit.

Sebuah laporan dari perusahaan riset Daiwa Institute memperingatkan bahwa tahun Kerbau biasanya berbahaya untuk pasar saham. Indeks Nikkei Jepang turun 11,4 persen dalam lima tahun kerbau terakhir.

Profesor Charlie Chao, ahli fengsui dari Filipina, tahun lalu sudah memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis keuangan pada tahun 2008. Akan tetapi, dia juga memprediksikan ada perbaikan kinerja pada pasar saham di Filipina.

Ramalan terakhirnya tersebut tidak cukup terbukti. Pasar saham Manila turun hingga 48 persen tahun lalu, sedangkan pada tahun 2007 hanya naik 21 persen.

Bangunan

Para kaisar China sangat memercayai wejangan dari pada ahli fengsui. Pada zaman modern, masih banyak juga para politisi dan pebisnis yang mengandalkan nasihat dari para ahli fengsui.

Apartemen dan gedung perkantoran sering kali dibangun berdasarkan nasihat mereka untuk menghasilkan kesejahteraan yang berlimpah.

Misalnya saja gedung HSBC di Hongkong yang dibangun berdasarkan petunjuk dari ahli fengsui. Demikian pula dengan taman wisata Disneyland di Hongkong yang mengganti gerbang utamanya setelah berkonsultasi dengan pakar fengsui. (Reuters/joe)

Kompas

- Muhammad Idham Azhari

Sunday, January 25, 2009

Kesimpulan wejangan Tonton Taufik (eksportir rotan berbasis internet)

Berikut kesimpulan wejangan oleh Bp. Tonton Taufik pada pertemuan bulanan EI di Auditorium FE-UI tgl. 24 Januari 2009:

Ada 3 hal penting ketika berjualan di internet:

1. PRODUK

2. WEBSITE

3. TRAFFIC


Pemilihan produk haruslah unik, artinya produk yang kita jual tidak macam2. Ini mengacu ke STP (segmentation, targeting & positioning).

Produk yang dijual pak tonton adalah rotan, baik bahan baku maupun produk jadi seperti furnitur. Segmen nya jelas yaitu untuk kalangan menengah karena harga dari produk rotan lebih tinggi sedikit dibanding produk kayu biasa. Target pasar adalah pasar luar negeri, orang bule suka dengan hal2 yang berbau eksotis, seperti kerajinan rotan. Untuk positioning berhubungan dengan penempatan produk.

Kita beralih ke website. Website harus user-friendly artinya customer dapat dengan mudah mencari produk yang diinginkan. Navigasi mudah dilakukan customer. Jangan sampai customer kesulitan untuk melakukan pembayaran....bisa2 mereka nggak jadi beli gara2 tidak tahu bagaimana memesan barang di website kita.... :(

Traffic dapat dibuatkan dengan cara mendaftarkan situs kita ke situs direktori perdagangan, portal perdagangan, blog perdagangan.

Milis dan social networking (seperti facebook) dapat juga digunakan.

Ada satu lagi yang harus diperhatikan ketika kita ingin mengekspor barang, yaitu dokumentasi untuk shipping. Harus diperhatikan metode pembayaran yang dipilih (lebih baik cari yang menguntungkan kita).

Satu hal yang pasti adalah praktek untuk menjalankan bisnis online. Tanpa melakukan praktek dan hanya mengandalkan teori saja menyebabkan bisnis online jalan ditempat. NO ACTION....NO MONEY...

Kredit untuk Apa?

Minggu, 25 Januari 2009 | 01:54 WIB

Elvyn G Masassya Praktisi Keuangan

Sebagian dari Anda pasti pernah menjadi debitur bank, meminjam kredit untuk berbagai keperluan. Bisa untuk menambah modal kerja usaha, berinvestasi, membeli barang modal, membangun pabrik, atau membeli rumah.

Meminjam kredit bank merupakan hal lumrah karena fungsi bank memang sebagai lembaga perantara: menghimpun dana masyarakat dan meminjamkan kembali ke kalangan yang membutuhkan.

Yang jadi isu, apakah pola Anda meminjam kredit sesuai dengan peruntukannya? Apakah Anda memiliki kemampuan membayar kembali dibandingkan dengan jumlah pinjaman? Apakah penentuan suku bunga pihak bank sudah memenuhi asas adil? Atau sesuai dengan karakteristik keuangan Anda? Hal-hal tersebut layak dibahas, mengingat hubungan bank dengan nasabah sebenarnya setara dan merupakan simbiosis mutualisme. Dus, perlu ada pemahaman bagaimana mestinya relasi yang adil antara bank dan debitur dalam konteks fasilitas pinjaman.

Ketika mengajukan pinjaman, tentunya sudah didasari berbagai pertimbangan bahwa kredit bank merupakan cara terbaik untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Jika Anda memiliki tujuan keuangan berupa kepemilikan rumah, misalnya, jika menabung dibutuhkan waktu sangat lama untuk mewujudkan. Andaikan harga rumah saat ini Rp 250 juta, Anda bisa menabung Rp 10 juta per bulan, berarti Anda mesti menunggu 25 bulan. Padahal, dua tahun kemudian harga rumah tadi sudah melonjak paling tidak 20-30% karena, antara lain, pengaruh inflasi. Dus, rumah tidak akan pernah bisa dimiliki karena kemampuan Anda menabung berkejar-kejaran dengan kenaikan harga rumah.

Kredit rumah

Salah satu solusi persoalan di atas adalah membeli rumah dengan menggunakan fasilitas kredit. Tetapi, jangan pernah menggunakan kredit modal kerja untuk membeli rumah karena akan menjadi malapetaka. Karakteristik angsuran kredit modal kerja sangat berbeda dengan kredit kepemilikan rumah.

Untuk membeli rumah, Anda mesti menggunakan kredit kepemilikan rumah alias KPR. Pertanyaannya, bagaimana skema KPR yang adil? Berapa tahun jangka waktunya? Bagaimana tingkat bunganya? Bagaimana pula fleksibilitasnya?

Mengenai jangka waktu, sebenarnya bukan masalah besar. Jika tujuan menggunakan KPR untuk membeli rumah yang akan ditempati, jangka waktu akan menjadi variabel independen terhadap kemampuan Anda membayar kredit.

Artinya, jika kemampuan membayar Anda cukup besar, jangka waktu pinjaman bisa lebih pendek. Jika terbatas, jangka waktu kredit bisa lebih panjang, asalkan kredit bisa dilunasi sebelum Anda memasuki usia tidak produktif. Dengan demikian, ketika penghasilan berkurang Anda tidak memiliki lagi kewajiban untuk mengangsur kredit rumah.

Lazimnya, jangka waktu kredit rumah mencapai 5-10 tahun, sesuai kemampuan Anda. Jika kredit bisa lunas kala Anda masih produktif malah akan lebih bagus karena setelah kredit lunas harga rumah telah meningkat. Pada gilirannya, Anda dimungkinkan menjual rumah tersebut dan pindah ke rumah yang lebih besar.

Bagaimana dengan tingkat bunga? Jika Anda berpenghasilan tetap, akan lebih bagus Anda memilih tingkat bunga tetap agar lebih mudah mengelola angsurannya. Tetapi, jika pilihannya bunga tetap, ada baiknya jangka waktu kredit tidak terlalu panjang sebab hitungan bunga tetap adalah dari pokok pinjaman. Jadi, jika pinjaman Rp 250 juta dengan bunga tetap 10 persen per tahun, walaupun Anda sudah mengangsur sekian tahun, tetap saja hitungan bunganya dari pokok pinjaman semula.

Pilihan bunga tetap akan baik jika Anda yakin tingkat bunga akan terus meningkat. Di sisi lain, alternatif bunga mengambang akan baik jika Anda yakin tingkat bunga akan terus menurun. Selain itu, perhitungan bunganya dikaitkan dengan saldo pinjaman.

Artinya, jika pada tahun pertama saldo Anda Rp 250 juta, maka setelah mengangsur setahun dengan angsuran pokok, umpamakan Rp 5 juta per bulan, maka pada tahun kedua saldo pinjaman Anda tinggal Rp 190 juta dan bunga pinjaman diperhitungkan terhadap saldo pinjaman dimaksud.

Mana yang terbaik? Sekali lagi, bergantung kemampuan Anda mengangsur dan keyakinan terhadap perkembangan tingkat bunga dari tahun ke tahun. Suku bunga tetap akan lebih rendah risikonya, lebih terkelola, tetapi bisa juga ongkosnya menjadi lebih mahal sebab bisa jadi Anda kehilangan kesempatan menikmati bunga lebih rendah. Suku bunga mengambang, risikonya bisa lebih tinggi, tetapi ongkosnya bisa lebih murah jika ternyata suku bunga menurun.

Penalti

Yang terakhir soal fleksibilitas. Artinya, apakah Anda bisa melunasi kredit kapan saja? Atau menurunkan saldo lebih cepat tanpa kena penalti?

Dalam hal ini tiap bank memiliki kebijakan berbeda. Lazimnya, jika pinjaman Anda dalam bentuk angsuran tetap dengan bunga tetap, biasanya jika dilakukan pelunasan dipercepat akan dilakukan penghitungan ulang.

Sementara itu, jika Anda menggunakan tingkat bunga mengambang dengan saldo terus menurun, pelunasan pinjaman dipercepat akan lebih mudah sebab hitungan bunga semata-mata berdasarkan saldo pinjaman.

Kesimpulannya, jika Anda yakin pada kemampuan keuangan Anda dan bermaksud sewaktu-waktu melunasi pinjaman, termasuk dalam bentuk KPR, maka sejak awal harus sudah menyampaikan kepada pihak bank sehingga fasilitas kredit yang diberikan pun akan lebih fleksibel untuk mengakomodasi kepentingan Anda. Selamat mencoba.

Kompas

Sunday, January 18, 2009

Persiapan Dana untuk Anak-anak

Minggu, 18 Januari 2009 | 01:54 WIB

Adler Haymans Manurung, Praktisi keuangan

Semua orang selalu berusaha agar anak-anaknya hidup lebih baik dari dirinya dan tidak mengalami kesulitan seperti yang pernah dialaminya.

Banyak orang mengeluarkan dana cukup besar untuk mencapai keinginan itu. Sebelum membahas persiapan dana tersebut, kita harus memahami lebih mendalam tujuan kita mengenai anak-anak tersebut di kemudian hari.

Minat anak-anak menjadi apa di kemudian hari biasanya berawal dari sifat dan bakat yang dimiliki orangtua. Perkembangan minat akan dipengaruhi pendidikan yang diberikan orangtua, lingkungan bermain anak, dan informasi yang diperoleh anak.

Orangtua bisa juga memberi pilihan kepada anak mengenai tujuan di kemudian hari dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karenanya, bisa atau tidak bisanya anak menjadi apa yang diinginkan dapat juga merupakan kesalahan orangtua.

Dalam mempersiapkan dana untuk anak-anak ada beberapa tahapan yang harus dilakukan semua pihak yang berkepentingan.

Pertama, menentukan tujuan anak—di sini artinya profesi yang akan digeluti—di kemudian hari. Apakah anak akan berkarier, misalnya, di bidang militer, menjadi arsitek, profesional di pasar modal, apoteker, atau dokter. Ada juga yang berpikiran anak tersebut harus sarjana dan profesi apa tergantung anak di kemudian hari.

Kedua, mencari biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pendidikan yang diinginkan, misalnya, biaya pendidikan sarjana teknik atau sarjana kedokteran.

Pendidikan tersebut dapat dilakukan di dalam negeri atau di luar negeri sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sangat berbeda, mengingat adanya nilai kurs mata uang asing terhadap rupiah.

Bila anak ingin mempunyai pendidikan di Amerika Serikat akan berbeda biayanya bila dilakukan di Australia atau di Benua Eropa. Orangtua harus mencari baik-buruknya menempuh pendidikan di daerah yang dituju di kemudian hari.

Orangtua harus juga mempertimbangkan perkembangan yang terjadi sejak sekarang sampai saat anak akan melakukan pendidikan di negeri tersebut.

Ketiga, menentukan jangka waktu. Ada dua jangka waktu yang harus dipertimbangkan, yaitu jangka waktu pendidikan yang akan dilakukan anak-anak dan jangka waktu melakukan persiapan untuk pendidikan tersebut. Biasanya, jangka waktu pendidikan harus dicari yang normal dan orangtua harus memberi kelonggaran dari jangka waktu normal. Tetapi, orangtua yang telah memahami anaknya dapat menentukan jangka waktu pendidikan tanpa memberi kelonggaran.

Keempat, melakukan perhitungan dan mencari informasi untuk kepentingan persiapan dana. Nilai dana perlu dihitung agar tahu secara jelas apa yang akan dilakukan. Bila saat ini dana dibutuhkan untuk pendidikan anak masa mendatang, maka biaya untuk beberapa tahun mendatang bisa dikalkulasi dengan baik.

Misalnya, dana saat ini untuk aktivitas keinginan anak tahun mendatang sekitar Rp 500 juta, maka dengan memerhatikan inflasi dan jangka waktu saat ini sampai periode pendidikan sarjana masa mendatang nilai dapat dihitung.

Bila tingkat inflasi sebesar 7 persen per tahun dan jangka waktu akan terjadi 15 tahun mendatang, maka inflasi akan terjadi 105 persen atau Rp 500 juta dikalikan 105 persen yang hasilnya Rp 525 juta. Artinya, orangtua harus menyediakan dana sebesar Rp 1.025 juta selama periode 15 tahun.

Cara mendanai

Untuk mendapat dana sebesar itu ada berbagai tindakan yang dapat dilakukan. Pertama, dengan cara menyimpan dana setiap bulan selama 15 tahun. Dana ini dikumpulkan dari hasil gaji yang diperoleh dan ditabung.

Besaran tabungan tergantung tingkat bunga yang diperoleh atas tabungan yang dilakukan setiap bulan atas anak-anak tersebut. Dalam cara ini masih ada risiko, yaitu adanya risiko yang timbul akibat orangtua sakit atau meninggal sebelum pendidikan sarjana dilakukan. Tetapi, dengan menjaga kesehatan, risiko tersebut masih bisa dielakkan.

Cara kedua, membeli asuransi dengan cara pembayaran premi selama 15 tahun di mana dana akan terkumpul sebesar nilai tersebut. Biasanya, pembelian asuransi ini akan memberi jaminan kepada orangtua bila orangtua meninggal sehingga anak-anak tetap memperoleh dana yang sudah dijanjikan. Artinya, keinginan anak-anak untuk mencapai tujuannya bisa terpenuhi.

Cara ketiga, membeli properti dan nilai properti tersebut akan sebesar nilai yang diinginkan. Properti dapat dibeli dengan cara tunai atau kredit, tetapi dengan periode cicilan yang singkat selama periode 5 tahun. Artinya, apresiasi nilai properti sangat diharapkan agar nilai dana yang diinginkan dapat tercapai. Oleh karenanya, pemilihan daerah yang strategis dan kenaikan harga properti yang cepat perlu diperhatikan dan dianalisis saksama.

Kelima, melakukan implementasi atas rancangan yang sudah dilakukan. Pada tahapan ini orangtua anak harus mempunyai komitmen, konsisten, dan sabar melakukan rencana yang telah diuraikan pada tahapan keempat tersebut. Bila komitmen tidak dipenuhi, maka persiapan dana untuk anak-anak akan tidak tercapai. Untuk melaksanakan rencana ini orangtua dan anak-anak harus bekerja sama dan memahami tugas masing-masing supaya keinginan terjadi. Selamat mempersiapkan.

Kompas

- Muhammad Idham Azhari

Thursday, January 15, 2009

Krisis Keuangan Global (Artikel 3)

Kamis, 15 Januari 09

Apa Kata Paul Krugman dan Bagaimana Perkembangan Selanjutnya?

Dalam artikel kedua kami mencoba menguraikan tentang struktur ekonomi Indonesia dalam arti apakah relatif kelebiham modal dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja, ataukah relatif kelebihan tenaga kerja dibandingkan dengan modal yang dimilikinya? Tulisan tersebut mendasarkan diri pada teori-teori yang dapat dikelompokkan ke dalam pengenalan terhadap penyebab krisis ekonomi yang dikaitkan dengan struktur perekonomian dalam arti relatif kekurangan modal atau relatif kekurangan tenaga kerja.

Seperti dapat dibaca kembali, dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa dalam ekonomi suatu bangsa yang strukturnya relatif kelebihan tenaga kerja, pada umumnya krisis disebabkan oleh overinvestment, sehingga penanggulangannya hanya bisa dilakukan selama hausse atau boom sedang berlangsung. Harus ada pengenalan bahwa ekonomi memanas dan terjadi ketegangan dalam wujud investasi yang jauh lebih besar daripada tabungannya. Kalau krisis sudah terjadi sudah terlambat. Mereka hanya dapat menyaksikannya dengan penuh penderitaan. Paling-paling dapat menggunakan kesempatan selama resesi berlangsung untuk lebih memantapkan diri dalam organisasi ekonominya.

Sebaliknya, negara bangsa yang struktur ekonominya bercirikan relatif kelebihan modal, krisis disebabkan oleh underconsumption. Maka kalau krisis terjadi yang diikuti dengan resesi atau bahkan depresi, konsumsi dan investasi digenjot, yang dinamakan prime pumping. Pendeknya resepnya John Maynard Keynes yang paling tepat.

Saya pernah sangat heran mengapa tidak ada ekonom, terutama di Indonesia yang berbicara tentang teori business cycle dalam menjelaskan resesi ekonomi, dan dari pikiran itu menemukan terapinya yang tepat. Apakah teori-teori business cycle atau conjunctuur sudah mati, sudah kuno, sudah ketinggalan zaman? Dalam bukunya Paul Krugman terakhir yang berjudul “The Return of Depression Economics and The Crisis of 2008”, dia mengatakan memang banyak sekali ekonom terkemuka yang mempunyai anggapan bahwa teori-teori tentang business cycle sudah tidak terlampau relevan lagi, karena mereka merasa bahwa pengetahuan ilmu ekonomi sudah maju, sehingga kita tidak perlu risau terhadap gejolak business cycle.

Krugman sendiri tidak berpendapat demikian. Dia masih percaya bahwa gelombang pasang surutnya ekonomi masih berlaku sepenuhnya. Dia mengemukakan contoh-contohnya, yaitu Amerika Latin di tahun 1980-an, Jepang di tahun 1990, krisis di Asia, termasuk Indonesia yang dimulai di tahun 1997. Namun dia beranggapan bahwa resesi dan depresi selalu bisa ditanggulangi atau diperlunak.

Mari kita kutip pendapatnya tentang business cycle di halaman 9 dari bukunya tersebut sebagai berikut:

“Di tahun 2003, pemenang hadiah Nobel Robert Lucas mengatakan kepada rapat tahunan dari American Economic Association. Lucas tidak mengatakan bahwa business cycle sudah tidak ada. Dia mengatakan bahwa business cycle sudah bisa dijinakkan, sehingga kita tidak perlu khawatir lagi. Maka fokus kita lebih baik diarahkan pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ben Bernanke (yang sekarang Gubernur Bank Sentral AS) di tahun 2004 mengatakan bahwa kebijakan ekonomi makro telah berhasil mengendalikan business cycle, sehingga pencuatannya hanya merupakan gangguan kecil saja, bukan isu utama.

Krugman berkomentar bahwa krisis-krisis belakangan ini sangat mirip dengan depresi tahun 1930, sehingga pernyataan-pernyataan yang optimistik seperi yang dikemukakan oleh Robert Lucas dan Ben Bernanke terasa sangat picik.

Toh Krugamn tidak terlampau pesimistik tentang prospek akan dapat ditanggulanginya krisis dan resesi yang sedang berlangsung. Dia tidak menjelaskan mengapa. Saya sendiri menduga keras bahwa dalam zaman globalisasi ini faktor produksi yang paling mobile adalah uang atau modal. Maka tidak ada kekurangan modal relatif dibandingkan dengan tenaga kerja atau kekurangan tenaga kerja relatif dibandingkan dengan modal yang sifatnya struktural.

Yang ada ialah dalam satu negara dan dalam kurun waktu tertentu investasi lebih besar dibandingkan modal yang tersedia untuk kredit investasi, baik yang domestik maupun asing, bukan tabungan nasional oleh rakyatnya sendiri. Perbandingan inilah yang menandai ekonomi dalam kondisi hausse atau baisse.

Maka kalau semua negara mengalami kelangkaan modal seperti sekarang ini, kita saksikan terjadinya resesi di mana-mana. Sebabnya bukan terbatasnya modal, tetapi karena modal yang ada disimpan atau terjadi hoarding besar-besaran. Seperti kita ketahui, bank yang memberi kredit berarti menciptakan uang giral dan ketika kredit dikembalikan terjadi pemusnahan uang. Maka kita membaca bahwa di mana-mana sedang terjadi pengetatan likuiditas atau liquidity squeeze atau credit squeeze.

Bagaimana prospeknya? Buat kami sangat sulit ditebak. Bahwa resesi atau bahkan depresi seperti apapun hebatnya akan teratasi adalah soal waktu. Bukan hanya kali ini saja dunia mengalami resesi yang diperkirakan akan menjurus pada depresi.

Yang menjadi tantangan buat para pemimpin dunia bukannya itu, tetapi apakah depresi hebat dapat dihindarkan. Para pemimpin negara-negara maju dan kaya nampaknya sudah sepakat akan memompakan uang seperlunya untuk tujuan itu, berapapun jumlahnya. Mereka tidak lagi berbicara dalam hitungan ratusan milyar dollar AS, tetapi trilyunan. Proses menuju pada kesepakatan secara all out menghindarkan diri dari depresi hebat sudah tampak yang akan melibatkan jumlah pemompaan daya beli senilai 4 sampai 5 trilyun dollar AS, yang terutama akan dipompakan oleh pemerintah-pemerintah Amerika Serikat, Eropa dan China.

Bahwa gelombang pasang surutnya ekonomi atau business cycle atau conjunctuur melekat pada sistem mekanisme pasar rasanya tidak terbantahkan. Tetapi hal baru yang sangat menarik adalah keterkaitan antara satu negara dengan negara lainnya, serta sudah sangat banyaknya uang yang terakumulasi dari kemajuan teknologi dan ekonomi yang menciptakan nilai tambah dalam jumlah yang sangat besar.

Tidak terbayangkan bahwa China mempunyai uang dalam bentuk valuta asing sekitar 2 trilyun dollar AS tanpa Taiwan dan Macau, dan mungkin juga tanpa Hong Kong. Sekitar 1 trilyun dollar sudah tertanam dalam US treasury bonds. Seperti yang diberitakan oleh media massa, pemerintah China sedang memikirkan strategi apa yang akan mereka tempuh. Membantu AS atau mengembangkan ekonominya dengan cara memompakan daya beli kepada rakyatnya. Mereka mempertimbangkan memompakan daya beli kepada AS bukan karena cinta, tetapi karena kemakmuran China bagian terbesarnya karena ekspor ke AS dan UE yang sekarang drastis berkurang dan entah sampai kapan akan menyusut terus.

Memompakan daya beli kepada rakyatnya yang berjumlah 1,3 milyar manusia dengan maksud memberantas kemiskinan mempunyai dampak sampingan yang luar biasa besarnya dalam bidang mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Rakyat miskin yang dinaikkan pendapatannya dengan sendirinya akan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya. Ini mendongkrak permintaan akan barang dan jasa, yang pada gilirannya akan mendongkrak produksi dan menggairahkan industri, perusahaan dagang dan jasa. Kecuali bahwa Investasi mempunyai dampak ganda yang bernama multiplier dan konsumsi mempunyai daya dongkrak yang bernama akselerasi, semua komponen yang mempunyai daya untuk menggerakkan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bekerja sepenuhnya, terutama China yang telah membuktikan mempunyai kemampuan besar dalam ekspor neto. Maka dalam persamaan Y = C + I + G + (X – M), semuanya bekerja. C atau Konsumsi digerakkan melalui pemompaan daya beli kepada bagian terbesar dari rakyatnya yang miskin tetapi sangat besar jumlahnya. Untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya yang meningkat disamping memenuhi kebutuhan dunia, perusahaan-perusahaan baru harus didirikan dan perusahaan-perusahaan lama diperluas, yang berarti bahwa I atau Investasi akan meningkat yang melipat gandakan pertumbuhan melalui apa yang dinamakan multiplier effect. Pemerintahnya yang masih menguasai bagian terbesar dari perusahaan-perusahaan akan lebih-lebih lagi mempunyai kemampuan untuk membangun infrastruktur. Ini berarti G atau Government Spending meningkat. Tentang ekspor neto kita tidak perlu berbicara, karena kemampuannya sudah dibuktikan yang membuat China mempunyai cadangan devisa sekitar 2 trilyun dollar AS.

Melihat ini semua kita tidak perlu terlampau pesimistik menghadapi resesi ekonomi dunia. Dalam angka-angka memang lebih dahsyat dibandingkan dengan the great depression tahun 1930, tetapi kemampuan negara-negara dan bangsa-bangsa maju juga sudah luar biasa. Mereka juga sudah mengakumulasi daya beli yang luar biasa besarnya untuk melakukan yang dinamakan prime pumping guna mewujudkan jump start perekonomian negara-negara maju, betapapun hebatnya depresi moral dan psikologi yang menurut keyakinan saya memegang peran demikian besarnya dalam resesi yang sedang kita alami.

Itulah sebabnya dalam waktu yang begitu singkat orang sudah tidak terkejut lagi dan sudah terbiasa berbicara tentang trilyunan dollar AS yang dibutuhkan, sedangkan baru sekitar dua bulan yang lalu semua orang dikejutkan oleh permintaan dana sebesar 700 milyar dollar AS oleh Menteri Keuangan Henry Paulson.

Maka rasanya sudah terlihat a light at the end of the tunnel, karena negara-negara paling kaya sudah sepakat bertindak bersama-sama dengan kekuatan keuangannya yang luar biasa. Kecuali itu, pemerintah AS masih mempunyai kekuatan mencetak uang dollar AS yang akan diserap oleh seluruh dunia, karena kurang lebihnya sudah mentradisi menjadi standard dari mata uang seluruh dunia.


Bagaimana Indonesia?

Dengan sejujurnya saya tidak tahu dan tidak mempunyai gambaran sedikitpun tentang apa yang akan terjadi. Sebabnya karena pemerintah praktis tidak memberikan signal, apalagi gagasan dan rencana kerja yang jelas dan konkret.

Tadi telah dikatakan bahwa Indonesia yang strukturnya relatif kelebihan tenaga kerja, tetapi karena pengaruh globalisasi bisa saja mendapat dana dari luar negeri, yang membuat ketimpangan ini mengecil sedikit.

Tetapi modal asing yang masuk dan berupa investasi riil atau FDI sedikit. Bagian terbesarnya ditanam dalam saham-saham atau deposito yang cepat lari kembali, dan itu sudah terjadi. Maka IHSG kita menurun terus sebelum krisis keuangan di AS meledak, dan nilai rupiah juga merosot dengan 20% dalam waktu sangat singkat.

Maka untuk Indonesia yang berlaku tetap saja sebuah struktur yang relatif kekurangan modal dibandingkan tenaga kerjanya, walaupun Indonesia sangat terbuka dalam lalu lintas modal global. Tidak ada negara lain yang berkepentingan ekonomi Indonesia maju atau tidak. Maka tidak ada yang peduli terhadap Indonesia. Para pemimpin kita telah membuat bangsanya sendiri tidak relevan dalam globalisasi.

Sekarang sudah sangat jelas gambarannya bahwa perekonomian Indonesia kembali pada zaman kolonial, yaitu tempat untuk mengeduk kekayaan mineral dan kekayaan laut serta tempat untuk menanam komoditi perkebunan besar dengan nilai tambah untuk bangsa Indonesia yang sangat kecil. Indonesia juga sudah lama menjadi pasar barang-barang industri dari mancanegara dengan nilai tambah yang tinggi buat mereka yang diraih dari konsumen Indonesia.

Terjadilah hal yang sangat konyol. Tim Ekonomi menggebu-gebu mempropagandakan diri sangat terbuka terhadap modal asing, sangat liberal, tidak mau regulasi terlalu banyak, karena penganut Washington Consensus, merugikan negaranya sendiri sampai ratusan trilyun rupiah karena mengikuti secara membabi-buta dan nurut apa saja yang diperintahkan oleh IMF. Tetapi ketika ikut terkena dampak negatif dari globalisasi, liberalisasi, mekanisme pasar dengan pengaturan paling minimal dan sebagainya itu, tidak dianggap sama sekali oleh tuan-tuan yang memerintahnya.

Jadi apa yang harus dilakukan? Berpikir dan bersikaplah mandiri dan kreatif, berpikirlah secara lateral tanpa berdogma dan berdoktrin. Sudah terbukti bahwa para majikan dan ndoro-ndoro asingnya Tim Ekonomi seperti IMF dan Bank Dunia tidak berdaya dan juga tidak relevan lagi untuk mengatasi masalah-masalah keuangan dunia. Kekuatan modal mereka dibandingkan dengan yang ditipu oleh Bernard Madoff saja tidak ada artinya, apalagi dibandingkan dengan sekitar US$ 4 trilyun yang sedang disiapkan oleh AS, EU, China dan mungkin negara-negara Arab?

Karena tidak pernah terlatih secara mandiri, pikirannya tentang bagaimana menghadapi krisis ini ya sangat lucu. Mari kita telaah.

Tim Ekonomi akan memompa daya beli dengan cara mempercepat penggunaan APBN yang tidak mampu diserap oleh aparat birokrasi, sehingga tersisa sekitar Rp 60 trilyun. Ini kan bukan prime pumping? Ketika tidak mampu membelanjakan, sifatnya sudah kontraktif, sehingga ketika digenjot hanya mengkoreksi kesalahan, bukan prime pumping yang bisa membuat jump start.

Terus ingin memberi insentif pajak buat pengusaha. Pengusaha sedang menghadapi kemerosotan permintaan. Omsetnya turun, bukan beban pajaknya yang tinggi.

Yang ada pengaruhnya harga BBM yang justru tidak diturunkan secara signifikan, walaupun harga minyak mentah internasional sudah turun menjadi sangat rendah. Masih dalam bidang harga BBM, kebijakannya didasarkan atas persepsi yang salah sama sekali, mengandung penyesatan kepada rakyat seperti yang telah berkali-kali saya jelaskan sampai bosan. Sekarang lebih aneh lagi. Harga minyak mentah internasional yang diacu bagaikan agama turun drastis, harga BBM tidak diturunkan secara proporsional. Dalam kondisi sulit masih saja berbohong, mencla-mencle dengan perbuatan yang tidak konsisten dengan jalan pikirannya sendiri.

Lantas apa yang bisa dilakukan? Tidak banyak karena memang tidak ada kemampuan dana besar dan juga tidak ada kemampuan berpikir inovatif, kreatif dan mandiri. Rakyat tidak merasakan ada pemerintah atau tidak ada, karena pemerintahnya sendiri yang membuat dirinya tidak relevan dalam bidang ekonomi dengan dalih the best government is the least government. Bank Dunia dan IMF yang selalu menjadi acuan hanya bisa memberikan utangan lagi sekedarnya. Mereka sendiri sama sekali sudah tidak dianggap oleh negara-negara yang menentukan jalannya roda ekonomi dunia.


Paul Krugman tentang peran IMF di Indonesia

Apa kata Krugman tentang peran IMF di Indonesia dalam krisis tahun 1997? Dalam bukunya yang terbaru tersebut, di halaman 115 dan 116 Krugman berkomentar tentang kebijakan IMF di Indonesia sebagai berikut:

“Banyak orang mengatakan bahwa IMF dan Departemen Keuangan AS yang de facto mendikte IMF yang menyebabkan terjadinya krisis di Indonesia, atau mereka sangat salah (mishandled) menanganinya, sehingga krisisnya menjadi semakin parah.

Marilah kita mulai dengan yang paling mudah. Dalam dua hal IMF jelas melakukan blunder.

Pertama, ketika IMF diundang membantu Thailand, Indonesia dan Korea, mereka segera saja menuntut pengencangan ikat pinggang, bahwa negara-negara ini harus menaikkan pajak, mengurangi pengeluaran untuk menghindarkan diri dari defisit anggaran yang besar. Sangat sulit dimengerti mengapa kebijakan seperti ini yang menjadi programnya IMF di tiga negara tersebut, karena tidak ada seorangpun kecuali IMF (KKG : dan para kroninya di Indonesia) yang menganggap defisit anggaran sebagai masalah. Dan ternyata kebijakan IMF itu mempunyai dua dampak negatif. Yang pertama, resesi diperparah karena permintaan merosot. Kedua, segala sesuatunya menjadi lepas kendali sehingga terjadi kepanikan.

Kedua, IMF menuntut reformasi struktural (structural reform) yang melampaui batas-batas bidang moneter dan fiskal sebagai persyaratan memperoleh pinjaman dari IMF. Penutupan bank-bank tidak relevan untuk menanggulangi krisis. Yang lainnya, seperti menuntut pemerintah Indonesia menghapus pemberian monopoli oleh Presiden Soeharto kepada para kroninya tidak ada hubungannya dengan mandat dan wewenang IMF. Memberikan monopoli cengkeh kepada dua pengusaha saja memang hal yang buruk. Tetapi apa hubungannya dengan ketidak percayaan terhadap rupiah yang membuat nilai tukarnya anjlok?”

Para pembaca, ini kata-katanya Paul Krugman, bukan kata-kata saya. Banyak ekonom mengatakan hal yang sama di tahun 1997 sampai tahun 2000, tetapi mereka dianggap dungu dan goblok oleh para ekonom yang memegang kendali kebijakan ekonomi sampai hari ini. Bagaimana pendapat mereka sekarang terhadap Paul Krugman yang baru saja memenangkan hadiah Nobel?


Tim Ekonomi Tidak Perlu Cemas

Kembali tentang resesi yang sedang berlangsung, Tim Ekonomi tidak perlu terlampau cemas, karena nampaknya, dampak krisis dan resesi dunia tidak terlampau besar buat bagian terbesar rakyat Indonesia yang miskin. Mereka selalu hidup tanpa adanya keterkaitan dengan sektor modern di dalam negerinya sendiri (ekonomi dualistik), apalagi dengan dunia. Dunia mau hausse dan boom hebat-hebatan, mereka tetap miskin, dunia mau depresi hebat mereka juga tetap miskin. Mereka tidak lagi dijajah dan dihisap oleh kekuatan asing, tetapi oleh kekuatan elit bangsanya sendiri. Mereka sudah kekurangan gizi, tidak berpendidikan dan tidak sehat, sehingga menerima kemiskinan, kelaparan dan kematian dengan tenang tanpa protes.

Itulah sebabnya elit kita, termasuk pemerintahnya cukup tenang dan terkesan tidak peduli pada nasib dari bagian terbesar rakyatnya yang sangat miskin. Banyak yang mengatakan kepada yang prihatin: bukankah jalanan macet dengan kendaraan mewah? Bukankah ada Grand Indonesia yang bisa dipasangi gambar besar dengan Presiden dan para menteri yang sedang memakmurkan rakyatnya (walaupun hanya dalam gambar saja)? Bukankah ada berbagai city ini dan city itu yang merupakan kota-kota kecil mandiri super baru dan super mewah di Jakarta? Bukankah di setiap sudut kota ada mall dengan barang-barang bermerk yang sangat mahal? Masa bodoh siapa yang membiayai. Masa bodoh laku dijual atau tidak, masa bodoh bank-bank BUMN yang membiayainya menyembunyikan kesulitannya memperoleh pembayaran kembali cicilan utang pokok dan bunganya, sampai nanti bank-bank ini meledak lagi. Kalau itu terjadi, Uncle Sam dan IMF toh akan datang melindunginya lagi, selama kebijakan ekonomi berada di tangan para kroninya. Kalau ini yang ada dalam benak pemerintah, terutama Tim Ekonominya, kami hanya mohon satu hal: be realistic.

Oleh Kwik Kian Gie

KoranInternet.com

Sunday, January 11, 2009

Implementasi Anggaran Investasi

Minggu, 11 Januari 2009 | 01:51 WIB

Elvyn G Masassya praktisi keuangan

Pembahasan mengenai rencana anggaran investasi (RAI) di rubrik ini akhir Desember lalu, mengundang banyak surat dan SMS yang menanyakan bagaimana implementasi konkret RAI tersebut.

Bahasan berikut secara sederhana mengulas titik landasan yang bisa menjadi masukan bagi Anda dalam menyusun RAI yang lebih personal.

Yang paling mendasar dalam pembuatan RAI adalah memahami kondisi terakhir keuangan Anda, katakanlah pada akhir tahun 2008, posisi aset, dan kewajiban utang Anda. Mestinya berada dalam posisi positif, yaitu Anda masih memiliki aset lebih besar dibandingkan dengan utang.

Selanjutnya, hitung berapa pertumbuhannya dibandingkan dengan awal tahun 2008. Umpamakan pada akhir tahun 2008 nilai aset bersih Anda Rp 1 miliar. Ini meliputi semua aset yang dihitung berdasarkan harga pasar. Artinya, jika aset itu dijual, maka nilai uangnya Rp 1 miliar. Termasuk di sini adalah harga tanah/rumah, kendaraan, aset investasi berupa deposito berjangka, saham, dan yang lain.

Lalu, umpamakan pada awal tahun nilai aset bersih Anda Rp 900 juta. Berarti ada peningkatan aset Rp 100 juta atau 11 persen. Dari sisi persentase, ini jelas peningkatan yang lumayan. Tetapi, coba bandingkan dengan penghasilan Anda. Berapa persen yang teralokasi menjadi peningkatan aset, baik karena perubahan harga pasar atau disebabkan tambahan alokasi pendapatan ke dalam aset.

Cek total penghasilan Anda baik berupa gaji atau imbal hasil investasi yang didapat dalam bentuk riil pada tahun 2008. Umpamakan Rp 250 juta.

Dari Rp 250 juta itu, yang berdampak pada peningkatan aset adalah Rp 100 juta atau setara 40 persen dari total penghasilan. Kelihatannya ini rasio yang bagus, sebab secara sederhana Anda hanya membelanjakan 60 persen penghasilan Anda untuk konsumsi. Tetapi, jika dicermati lebih jauh, apakah rasio tersebut memang menunjukkan Anda berada di “jalan yang benar”? Belum tentu. Coba kita lihat.

Tentang peningkatan aset, misalnya. Pada tahun 2008 ada peningkatan Rp 100 juta atau 11 persen. Tetapi, coba telisik lagi, berapa persen peningkatan itu benar-benar karena kontribusi hasil investasi tahun 2008 dan berapa yang karena penyesuaian harga aset.

Katakanlah Anda memiliki tanah dan rumah yang Anda tempati. Pada tahun 2007 harganya Rp 500 juta dan pada 2008 akhir harganya menjadi Rp 550 juta. Dengan kata lain, ada peningkatan harga Rp 50 juta atau 10 persen. Peningkatan itu bukan karena tindakan investasi baru, melainkan lebih aspek “kebetulan”.

Karena itu, untuk mendapatkan gambaran riil mengenai hasil investasi Anda tahun 2008, peningkatan harga rumah harus dikeluarkan. Ringkasnya, peningkatan aset berkat penyisihan penghasilan dan investasi tahun 2008 adalah Rp 100 juta dikurangi Rp 50 juta, yaitu Rp 50 juta.

Dengan rumusan tersebut, dari total penghasilan Rp 250 juta, sebenarnya, yang berdampak pada peningkatan aset Rp 50 juta. Dengan kata lain, Anda melakukan konsumsi Rp 200 juta atau 80 persen. Apakah kenyataannya demikian?

Boleh jadi tidak. Dalam realitasnya angka Rp 250 juta yang merupakan penghasilan Anda, termasuk juga hasil investasi Anda di deposito, saham, reksa dana, dan lainnya.

Coba hitung lagi tambahan penghasilan Anda dari kegiatan investasi tahun 2008. Sebut saja angkanya Rp 50 juta dari Rp 250 juta. Berati penghasilan Anda di luar investasi sebenarnya Rp 200 juta. Dengan demikian, konsumsi Anda sebenarnya Rp 200 juta dibandingkan dengan Rp 200 juta atau 100 persen. Jelas sangat buruk.

Konkretnya, peningkatan harga aset sebesar Rp 100 juta semata-mata karena kenaikan harga rumah dan tanah sebesar Rp 50 juta dan Rp 50 juta lagi diperoleh dari bunga deposito, hasil saham, dan lain-lain, yang notabene bukan hasil investasi baru.

Jujur

Poin penting dari ilustrasi di atas sebenarnya adalah, ketika hendak mengimplementasikan rencana investasi Anda, posisi keuangan dan investasi pada akhir 2008 harus dilihat jujur dan transparan. Cermati dari mana sumber dan asal-usulnya dan dihitung peningkatan aset Anda berdasarkan hasil investasi murni tahun 2008.

Yang paling mendasar, tentukan tujuan keuangan Anda pada 2009, lalu siapkan rencana mencapainya melalui tindakan investasi.

Katakanlah, pada 2009 tujuan investasi Anda meningkatkan aset sebesar 20 persen menjadi Rp 1.200 juta. Seperti ilustrasi di atas, Anda mesti memilah dulu, mana peningkatan aset yang murni hasil investasi 2009 dan mana yang karena penyesuaian harga.

Katakanlah, yang karena penyesuaian harga tanah dan rumah Anda sebesar Rp 50 juta (sama seperti tahun 2008), berarti peningkatan aset yang murni karena investasi diharapkan Rp 150 juta. Inilah tujuan keuangan Anda, yakni memperoleh imbal hasil investasi sebesar Rp 150 juta.

Meski begitu, jangan lupa, dari Rp 150 juta itu diharapkan ada kontribusi dari investasi yang sudah berjalan minimal Rp 50 juta. Berarti tambahan hasil investasi baru yang mesti diperoleh pada tahun 2009 sebesar Rp 100 juta.

Bagaimana cara meraihnya? Anda memiliki penghasilan noninvestasi tahun 2009 sebesar Rp 150 juta. Berarti, dari sejumlah dana itu harus ada yang Anda sisihkan dan investasikan sehingga mampu menghasilkan Rp 100 juta tahun 2009. Seandainya saja Anda sisihkan Rp 50 juta dan ditabung, maka perolehan investasi Anda Rp 50 juta plus bunga tabungan. Jelas tidak mencapai target.

Oleh karena itu, untuk mencapai imbal hasil investasi lebih besar Anda mesti menyusun ulang portofolio investasi Anda, termasuk investasi yang sudah berjalan maupun investasi baru. Selamat mencoba.

Kompas

Sunday, January 4, 2009

Kemana Investasi, Tingkat Bunga Turun?

INVESTASI & KEUANGAN

Minggu, 4 Januari 2009

ADLER HAYMANS MANURUNG, PRAKTISI KEUANGAN

Baru-baru ini Bank Indonesia menurunkan tingkat bunga BR Rate sebesar 25 basis poin dari 9,5% menjadi 9,25%. Penurunan ini disambut gembira oleh pasar karena memunculkan harapan dan sesuai keinginan semua pihak.

Namun, tingkat bunga pinjaman belum ada yang langsung turun karena alasan masing-masing bank. Pada sisi lain, pada tahun 2009 akan berlangsung pemilu. Artinya, melakukan investasi pada tahun 2009 juga harus sangat cermat.

Pemerintah akan menurunkan tingkat bunga lagi, tetapi besarannya belum jelas. Alasan pertama, tingkat bunga di negara-negara lain sudah turun, bahkan Amerika Serikat menurunkan Fed Rate di bawah 1% yang belum pernah terjadi dalam sejarah Amerika Serikat.
Kedua, inflasi menurun. Pemerintah juga sudah menargetkan inflasi yang rendah tahun depan. Bila pemerintah menargetkan tingkat bunga riil 1%-2%, tingkat bunga seharusnya sebesar 7%-8% karena inflasi sekitar 6%.

Ketiga, pemerintah akan merelaksasi ekonomi agar terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah mengetatkan ekonomi sehingga terjadi perlambatan ekonomi.

Keempat, tahun 2009 merupakan tahun krusial bagi pemerintah yang sekarang karena adanya pemilu sehingga penurunan tingkat bunga harus dilakukan agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih bagus dan untuk menarik simpati masyarakat.

Uraian diatas memberi gambaran, pemerintah akan memperbaiki ekonomi dengan menurunkan tingkat bunga. Investasi paling cocok harus dilakukan dengan cermat. Pertanyaan paling penting, seberapa besar risiko bisa ditanggung investor? Pertanyaan berikutnya adalah berapa lama periode dana yang dimiliki investor. Kedua pertanyaan ini selalu menjadi pertanyaan mendasar yang harus dijawab investor agar bisa berinvestasi.

Tingkat bunga yang menurun akan membuat harga saham meningkat. Harga obligasi juga akan naik sehingga pendapatan obligasi tersebut menuju keseimbangan yang berlaku. Bila investor sangat kecil toleransinya pada risiko, investor dapat membeli obligasi pemerintah yang sekarang ini telah bergerak menuju arah level 90 untuk obligasi yang sudah di bawah 90 dalam dua bulan terakhir.

Harga obligasi akan berubah sebesar durasi obligasi tersebut bila tingkat bunga menurun. Investasi pada obligasi pemerintah dikarenakan karena hasil yang didapat masih lebih baik daripada tingkat bunga deposito (di bank) dan SBI Rate.

Di samping itu, risiko untuk investor relatif masih kecil walaupun ada kemungkinan harga akan berubah bila pemerintah tiba-tiba berbalik arah menaikkan tingkat bunga.

Obligasi Swasta

Investor juga dapat membeli obligasi perusahaan swasta yang risikonya sangat kecil. Investor sebaiknya membeli obligasi yang baru tersebut dikarenakan akan memberikan tingkat bunga kupon sedikit masih tinggi dan durasinya masih tinggi sehingga penurunan tingkat bunga membuat harga obligasi meningkat tajam.

Pilih obligasi yang ditawarkan perusahaan swasta yang mempunyai catatan reputasi baik. Berbagai pihak juga menyatakan obligasi perusahaan yang sahamnya dimiliki pemerintah bisa menjadi pilihan.

Bila investor mempunyai toleransi risiko yang tinggi dan periode waktu yang panjang, investor layak membeli saham di bursa. Saat ini harga saham-saham sudah sangat murah yang ditunjukkan oleh price earning ration (PER) yang kecil, di bawah 10 kali. Biasanya PER saham-saham di bursa kita diatas 10 kali dan banyak pihak juga yang masih berani berinvestasi atau bertransaksi untuk mendapatkan keuntungan.

Bila ingin berinvestasi pada saham ini, harus dipilih saham yang mempunyai prospek. Prospek yang dimaksud adalah keberlangsungan perusahaan (going concern) pada masa mendatang dan juga harus bertumbuh.

Bila perusahaan tidak bertumbuh, harga saham tidak mengalami kenaikan sehingga investor tidak akan memperoleh keuntungan. Saham-saham yang dimiliki pemerintah merupakan saham favorit saat ini karena pertumbuhannya baik, keberlangsungannya sangat terjamin, dan umumnya perusahaannya besar.

Bila investor mempunyai toleransi risiko moderat, investor bisa berinvestasi dengan campuran obligasi dan saham. Dalam kasus ini, investor harus membuat alokasi yang tepat agar terjadi tingkat pengembalian dan risiko yang diinginkan.

Bila investor membuat alokasi investasi pada saham jauh lebih besar, risiko akan lebih tinggi. Sebaliknya, bila investasi pada obligasi lebih besar alokasinya, risiko akan lebih rendah dibandingkan dengan bila alokasi saham lebih banyak.

Bila investor mempunyai toleransi risiko kecil, maka tidak perlu berinvestasi pada saham maupun obligasi, tetapi pada deposito dan tabungan. Investasi pada deposito dan tabungan mempunyai kemungkinan nilai pokok jatuh dan tingkat pengembalian cukup kecil dibandingkan dengan investasi pada obligasi atau saham. Investor sebaiknya meminta tingkat bunga tidak lebih besar dari tingkat bunga yang dijamin LPS agar investor tidak merugi bila bank yang menerbitkan obligasi mengalami problem. Artinya, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan, semakin tinggi risiko yang harus ditoleransi. Selamat berinvestasi.

Kompas